Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Literasi Keuangan di Era Digital: Pentingnya Edukasi dan Penerapan

Eduaksi | Thursday, 19 Oct 2023, 17:14 WIB

Era digital mengubah cara bagaimana kita hidup, salah satunya cara kita mengelola keuangan. Di era digital, masyarakat semakin dimudahkan untuk mengakses berbagai produk dan layanan keuangan, seperti perbankan digital, asuransi digital, dan investasi digital. Hal ini memberikan dampak positif, seperti peningkatan inklusi keuangan, efisiensi, dan transparansi. Namun, di sisi lain era digital ini juga dapat memberikan dampak negatif atau risiko baru yang terjadi, seperti penipuan dan penyalahgunaan data pribadi. Oleh karena itu, literasi keuangan digital menjadi semakin penting untuk dimiliki oleh masyarakat.

Literasi keuangan merupakan gabungan dari kemampuan, kesadaran, pengetahuan, serta perilaku yang dibutuhkan setiap individu untuk menentukan rencana, tujuan, dan keputusan yang akan diambil bagi setiap individu. Untuk menerapkan hal tersebut dibutuhkannya edukasi mengenai pentingnya literasi keuangan untuk setiap individu, dengan tujuan agar masyarakat mampu mengelola keuangan secara cermat sehingga dapat mempersiapkan untuk masa depan dengan keadaan sehat dalam keuangan. Kebebasan keuangan dapat terjadi seiring kita melakukan kebiasaan baik dalam menggunakan serta mengatur keuangan, seperti menabung, pintar dalam berkonsumsi, serta tidak konsumtif. Dalam menerapkan edukasi literasi keuangan sebakan dibiasakan sedini mungkin, hal ini dilakukan agar terjadi suatu sikap kebiasaan yang sangat mempengaruhi dalam perilaku dan pengambilan keputusan.

Literasi keuangan digital atau Digital Financial Literacy (DFL) merupakan kombinasi dari konsep literasi keuangan dan platform digital. Literasi keuangan digital dapat diartikan sebagai pemahaman dan pengetahuan setiap individu terkait dengan produk dan layanan keuangan pada teknologi, seperti pembelian online, pembayaran online dengan berbagai model pembayaran dan sistem perbankan online. Tingkat literasi keuangan sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu masing-masing. Karakteristik sosial ini dikenal sebagai kondisi sosial ekonomi, terdiri dari umur, pendapatan, dan pendidikan. Tingkat pendidikan dan pendapatan seseorang dapat mempengaruhi tingkat literasi keuangan individu. Untuk meningkatkan edukasi literasi keuangan digital yang harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan, edukasi ini dapat melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga keuangan, dan lembaga pendidikan. Edukasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti pelatihan, kampanye di media sosial, seminar, dan webinar dengan memanfaat teknologi digital yang ada. Pentingnya edukasi literasi keuangan digital untuk dilakukan karena dapat memberi berbagi manfaat, antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan digital. Edukasi literasi keuangan digital dapat membantu masyarakat untuk memahami berbagai produk dan layanan keuangan digital yang tersedia, termasuk kelebihan, kekurangan, dan risikonya. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memilih produk dan layanan keuangan digital yang tepat untuk kebutuhan mereka.

2. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Edukasi literasi keuangan digital dapat membantu masyarakat untuk memahami konsep-konsep keuangan dasar, seperti anggaran, investasi, dan asuransi. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang lebih tepat dan bijaksana.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko keuangan digital. Edukasi literasi keuangan digital dapat membantu masyarakat untuk memahami risiko-risiko yang terkait dengan produk dan layanan keuangan digital, seperti penipuan dan penyalahgunaan data pribadi. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk melindungi diri dari risiko-risiko tersebut.

Oleh karena itu, literasi keuangan digital akan membantu meningkatkan inklusi keuangan masyarakat untuk mengakses produk dan layanan sektor jasa keuangan secara cepat dan mudah.

Faktor keamanan merupakan salah satu isu penting dalam melakukan transaksi keuangan secara digital. Kemudahan yang ada harus diimabangi dengan pemahaman akan adanya risiko keamanan data pribadi sehingga upaya perlindungan data pribadi konsumen merupakan prioritas utama yang harus dijaga oleh lembaga jasa keuangan. Data pribadi yang tersebar dapat dimanfaatkan oleh oknum yang itdak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi merugikan dan dapat disalahgunakan untuk Tindakan kejahatan, seperti pada tahun 2020 sebanyak 91 juta data penguna dan lebih dari 7 juta data merchant e-commerce Tokopedia dikabarkan dijual di situs gelap atau sering kita kenal sebagai dark web. Data penggua yang dijual mencakup gender, lokasi, username, nama lengkap pengguna, Alamat e-mail, nomer ponsel, dan kata sandi. Data-data ini dapat dimanfaatkan untuk melakkan penipuan. Oleh karena itu terdapat data pribadi yang sangat perlu dilindungi, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama ibu kandung, tempat tanggal lahir, kode Personal Identification Number (PIN), kode On Time Password (OTP), nomor kartu kredit, nomor Card Verivication Value (CVV), username, password, dan informasi pribadi lainnya.

Selain edukasi, penerapan literasi keuangan digital juga penting untuk dilakukan oleh masyarakat. Penerapan literasi keuangan digital dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan riset sebelum menggunakan produk dan layanan keuangan digital.

2. Membaca syarat dan ketentuan dengan cermat.

3. Hanya menggunakan produk dan layanan keuangan digital dari lembaga terpercaya.

4. Menjaga keamanan data pribadi.

Penerapan literasi keuangan digital penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan digital secara aman dan bijaksana.

Kesimpulan : Era digital menghadirkan produk dan layanan keuangan digital yang lebih mudah diakses. Namun, era digital juga menghadirkan risiko baru, seperti penipuan dan penyalahgunaan data pribadi. Literasi keuangan digital adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan menggunakan produk dan layanan keuangan digital secara aman dan bijaksana. Edukasi literasi keuangan digital harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan oleh berbagai pihak. Penerapan literasi keuangan digital juga penting dilakukan oleh masyarakat. Dengan meningkatkan literasi keuangan digital, masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan digital secara aman dan bijaksana.

Referensi :

Rahayu, R. (2022). Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Keuangan Digital: Studi pada Generasi Z di Indonesia. Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia, 6(1), 73-87.

Novieningtyas, A. (2018). Pentingnya Edukasi Literasi Keuangan Sejak Dini.

Tsania Rahmawati, D. M. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi di Era Digital. Jurnal Pendidikan Akuntasi (JPAK).

Rosa, I. Listiadi, A. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan, Pendidikan Keuangan di Keluarga, Teman Sebaya, dan Kontrol Diri Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi

Pertiwi, W. K., & Pratomo, Y. (2020, May 3). Data 91 Juta Pengguna Tokopedia dan 7 Juta Merchant Dilaporkan Dijual di Dark Web. Tekno Kompas. Retrieved October 19, 2023, from https://tekno.kompas.com/read/2020/05/03/10203107/data-91-juta-pengguna-tokopedia-dan-7-juta-merchant-dilaporkan-dijual-di-dark

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image