Refleksi Maulid Nabi dan Kepemimpinan
Agama | 2023-10-18 22:53:14Maulid Nabi yang dirayakan oleh umat Islam sedunia sejatinya adalah untuk lebih menyelami sosok Rosulullah sebagai teladan dalam setiap desah nafas kehidupan kita, sekaligus me-refresh tentang corak kehidupan beliau yang penuh pengorbanan dan perjuangan demi kemenangan Islam. Beliau adalah role model yang sempurna bagi seorang muslim sebagaimana yang disampaikan oleh Aisyah r.a.bahwa Rosulullah adalah Al-quran yang berjalan. Beliau juga manusia biasa yang memiliki kebutuhan jasmani juga naluri kehidupan. Hanya saja Rosulullah dituntun oleh wahyu Allah dalam menetapkan segala laku serta kebijakannya terhadap umat. Sehingga apa saja yang dibawa beliau sejatinya adalah kebenaran dan kebaikan, karena bersumber dari Sang Pencipta manusia.
Harapannya, kecintaan seorang muslim kepada Rosulullah senantiasa bertambah setiap kali mengenang sosok beliau. Mencintai Rosulullah bukan berarti fokus kepada sosok dan kepribadiannya semata. Namun lebih dari itu, yakni menyelami segala prinsip dan gaya hidupnya. Mengikuti jalan perjuangannya demi menyuarakan kebenaran Islam, meneladani betapa besar pengorbanannya untuk menegakkan syariat-Nya.
Sesungguhnya kecintaan kepada Rosulullah adalah konsekuensi dari keimanan serta kecintaan kepada Allah. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Ali Imran 31.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ .
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Maka bukti keimanan kepada Allah tak lain adalah cinta kepada Rosulullah yang ditandai dengan ketaatan kepada syari'at-Nya. Jika ada yang meragukan risalah yang dibawa, maka pengakuan cintanya tidak akan membawa pengaruh apapun. Bahkan bisa dikatakan bahwa cintanya adalah dusta belaka.
Mengapa saat ini banyak yang tidak mengikuti risalah Islam dalam mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara? Padahal telah terbukti nyata betapa Islam mampu membawa perubahan besar bagi peradaban jahiliah masyarakat Quraisy di kala itu.
Rosulullah Saw telah terbukti menjadi pemimpin besar dan paling berpengaruh di dunia.
Hal ini nampak dari beberapa fakta:
1. Rosulullah adalah seorang pemimpin yang awalnya sendiri, lalu menyatakan bahwa beliau adalah seorang nabi. Awalnya hanya diikuti oleh 4 orang, namun saat ini pengikutnya berjumlah milyaran. Pengaruhnya pun luar biasa, hingga pengikut Rosulullah sangat setia serta rela berkorban apa saja demi risalah Islam yang dibawanya.
2. Rosulullah melindungi para pengikutnya. Banyak sekali kisah-kisah heroik dan romantis tentang kecintaan dan perlindungan beliau kepada umatnya.
3. Rasulullah begitu tegas dan jelas dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Ini adalah karakter khas seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi yang memang sangat dibutuhkan oleh seorang negarawan sejati.
Dari sosok pemimpin seperti inilah akan mewujud sebuah peradaban baru. Peradaban baru didukung oleh 3 hal, yakni tentang penegakan syariat (termasuk tauhid), persoalan ukhuwah dan persoalan dakwah.
Hingga detik ini akidah Islam masih digenggam erat dalam dada-dada para pemeluknya. Hanya saja Islam sebagai sebuah peradaban mulia tak lagi ditemukan dalam sebuah negara sebagaimana masa Rosulullah dan Kekhilafahan sesudahnya.
Maka wajar jika saat ini kita menemukan ketidakadilan serta kezaliman yang merajai seluruh belahan bumi dan segala ranah kehidupan. Karena kapitalismelah yang menjadi acuan dalam menata masyarakat di seluruh dunia, termasuk negara-negara muslim.
Untuk itulah, moment peringatan Maulid Nabi ini hendaknya dijadikan renungan bagi seluruh kaum muslimin bahwa kita harus segera mengambil peran untuk mengembalikan tatanan kehidupan sebagainana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Dengan berbekal keimanan maka perjuangan ini tidak bisa ditunda-tunda lagi. Karena kita yakin bahwa model kepemimpinan Rosulullah adalah yang terbaik bagi umat manusia. Wallahu a'lam bish-shawwab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.