Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Ketika Kebaikan Hadir dalam Kesusahan dan Kesukaran

Agama | 2023-10-16 05:15:13
Dokumen Republika.comid

Allah, sang Pencipta, telah menciptakan manusia dan memberikan kebaikan kepada para hamba-Nya yang beriman dalam setiap aspek kehidupan mereka. Terlepas dari kondisi dan situasi yang mereka hadapi, kebaikan senantiasa ada dalam diri mereka. Dalam hadits yang sahih, Rasulullah menggambarkan betapa menakjubkannya orang-orang yang beriman, bahwa segala urusan mereka adalah baik, baik dalam kesenangan maupun kesulitan. Hal ini menjadi karakteristik khusus orang yang beriman, dan hal ini tidak terjadi pada siapapun selain mereka. Dalam tulisan ini, kita akan menjelaskan dan membahas konsep kebaikan dalam kehidupan orang-orang beriman, yang melibatkan sabar dan syukur sebagai dua pilar utama dalam menghadapi segala situasi.

Dalam hadits yang diungkapkan dalam Muslim, "Sungguh menakjubkan perkara orang-orang yang beriman. Sungguh, sema urusan mereka itu baik dan itu tidak berlaku pada seorangpun kecuali pala orang yang beriman. Jika ia ditimpa kesenangan, ia bersyukur, maka kebaikan itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, maka musibah menjadi baik baginya". Rasulullah menyampaikan pesan penting bahwa orang yang beriman memiliki ciri khas yang sangat istimewa. Mereka dihadapkan dengan berbagai situasi dalam kehidupan mereka, tetapi dalam segala situasi tersebut, ada kebaikan yang meliputi mereka. Ini adalah pandangan yang sangat positif tentang kehidupan bagi orang-orang yang memegang teguh iman. Dalam tulisan ini, kita akan membahas lebih lanjut bagaimana konsep ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pandangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, hadits ini mencakup semua ketetapan Allah atas hamba-Nya yang beriman, dan semuanya adalah baik bagi mereka jika mereka mampu bersabar dalam menghadapi musibah dan bersyukur saat menikmati kesenangan. Ini adalah landasan kuat yang mendorong kita untuk mengembangkan sikap sabar dan syukur dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita akan mulai dengan pembahasan mengenai konsep sabar dalam kehidupan orang beriman. Sabar adalah sikap yang dituntut dalam Islam, dan ini adalah kunci untuk menghadapi berbagai cobaan yang mungkin datang dalam hidup. Dalam Al-Quran, Allah berbicara tentang pentingnya sabar, "Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila menimpa mereka musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un'." (Al-Baqarah: 155-156).

Dalam konteks hadits yang telah disebutkan, ketika seseorang yang beriman dihadapkan dengan musibah, ia diberikan kesempatan untuk menjalani sabar. Sabar bukan hanya tentang menerima kenyataan, tetapi juga tentang menjalani situasi tersebut dengan ketenangan, tanpa mengeluh dan tanpa kehilangan keimanan. Ini adalah bentuk kebaikan yang dihadirkan dalam situasi sulit. Sabar membantu seseorang untuk berkembang, belajar, dan tumbuh melalui ujian-ujian kehidupan.

Ketika kita bersabar dalam menghadapi musibah, kita sebenarnya sedang menggambarkan keyakinan kita pada Allah. Kita percaya bahwa Allah adalah Pencipta yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Ketika kita mampu menerima musibah dengan ketenangan, kita menunjukkan bahwa kita berserah kepada takdir-Nya dan percaya bahwa ada hikmah di balik segala cobaan. Inilah salah satu bentuk kebaikan yang diberikan kepada orang-orang beriman oleh Allah dalam situasi yang sulit.

Selanjutnya, kita akan membahas konsep syukur dalam kehidupan orang beriman. Syukur adalah sikap yang sangat dihargai dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Quran, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 13). Allah adalah Pemberi nikmat yang tidak terhitung jumlahnya, dan setiap nikmat yang kita terima adalah tanda kebaikan-Nya.

Dalam hadits yang disebutkan di atas, ketika seseorang yang beriman mendapatkan kesenangan, ia diajak untuk bersyukur. Bersyukur bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata terima kasih, tetapi juga tentang mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah. Ini melibatkan rasa penuh penghargaan dan kesadaran akan nikmat-Nya.

Sikap bersyukur membantu kita untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah. Ketika kita mengakui nikmat-Nya dan bersyukur, kita juga mengakui bahwa kita adalah hamba-Nya yang lemah dan membutuhkan-Nya. Ini adalah bentuk ketaatan dan pengabdian yang diterjemahkan ke dalam tindakan konkret.
Ketika kita bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah, kita juga lebih mungkin untuk menggunakannya dengan cara yang baik. Kita tidak akan menyia-nyiakan atau menyalahgunakan nikmat-Nya, tetapi kita akan berusaha untuk menggunakannya sebaik mungkin dalam ketaatan kepada-Nya dan untuk manfaat diri kita sendiri dan orang lain. Ini adalah salah satu aspek kebaikan yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang bersyukur.

Sabar dan syukur, dua konsep penting dalam Islam, bekerja sama dalam kehidupan orang-orang beriman. Ketika seseorang dihadapkan dengan musibah, ia bersabar dan memahami bahwa ini adalah ujian dari Allah. Ketika kesenangan datang, ia bersyukur dan menggunakan nikmat tersebut dengan bijaksana, selalu mengingat bahwa segala kebaikan berasal dari Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat bagaimana sabar dan syukur memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku orang-orang beriman. Ketika seseorang kehilangan pekerjaan, misalnya, ia mungkin merasakan kesulitan yang besar. Namun, jika ia bersabar dan tetap yakin bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik, ia mungkin menemukan peluang yang lebih baik di masa depan. Ini adalah contoh bagaimana kebaikan bisa muncul dalam kesulitan.

Sebaliknya, ketika seseorang meraih kesuksesan dalam karir atau kehidupan pribadinya, ia bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut dan berusaha untuk menggunakan kesuksesan tersebut untuk berbuat baik kepada dirinya sendiri dan orang lain. Ia tidak sombong atau lupa akan Allah, tetapi selalu mengingat bahwa setiap kebaikan berasal dari-Nya.

Ketika kita mengamalkan sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mendapati bahwa segala sesuatu menjadi lebih mudah. Kita tidak akan mudah putus asa ketika dihadapkan dengan kesulitan, dan kita tidak akan lalai ketika mendapatkan kesenangan. Ini membantu kita untuk menjalani hidup dengan sikap yang lebih positif, penuh kasih sayang, dan penuh perhatian terhadap orang lain.

Namun, penting untuk diingat bahwa sabar dan syukur bukanlah sikap yang muncul begitu saja. Mereka memerlukan usaha dan latihan. Kita harus aktif berusaha untuk mengembangkan kedua sikap ini dalam diri kita melalui refleksi, doa, dan tindakan nyata. Sabar dan syukur adalah sebagian dari perjalanan rohani yang panjang dan perlu perhatian yang terus-menerus.

Kesimpulannya, konsep kebaikan dalam kehidupan orang-orang beriman melibatkan sabar dan syukur sebagai dua pilar utama. Allah, sang Pencipta, telah menciptakan manusia dan memberikan kebaikan kepada para hamba-Nya yang beriman dalam segala situasi. Sabar membantu kita menghadapi musibah dengan penuh ketenangan dan keimanan, sementara syukur membantu kita mengakui nikmat Allah dan menggunakan mereka dengan bijaksana.

Ketika kita mengamalkan sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mendapati bahwa kita selalu berada dalam kebaikan, baik dalam kesulitan maupun kesenangan. Ini adalah salah satu rahmat besar yang Allah berikan kepada orang-orang yang beriman, dan kita harus bersyukur atasnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image