Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faraa zashika

Tantangan Pendidikan Profesi Akuntansi di Era Serba AI : Tinjauan Sistematis

Pendidikan dan Literasi | Friday, 13 Oct 2023, 10:39 WIB

Salah satu perubahan terbesar dalam umat manusia selama 50 tahun terakhir adalah kemajuan dan pertumbuhan teknologi yang luar biasa, terutama dengan diperkenalkannya internet. Saat ini hampir semua orang menggunakan internet, di perangkat pribadinya masing-masing. Hampir setiap siswa memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi sekaligus sumber belajar. Dalam dekade terakhir hidup kita telah berubah. Teknologi digital telah membawa kita dari masyarakat industri yang berpusat pada manufaktur menjadi masyarakat berbasis informasi. Kehidupan pribadi dan profesional kita dipenuhi dengan data digital dan teknologi informasi yang melaluinya kita mengembangkan dan berbagi ide, sehingga menghasilkan bisnis baru.

Revolusi digital global telah mengubah industri dan masyarakat secara permanen. Di era digital, perubahan, perkembangan, dan transformasi teknologi baru dialami oleh Artificial Intelligence (AI). Profesi akuntansi juga terkena dampak perubahan dan transformasi ini. Konteks perubahan yang dipercepat ini merupakan peluang bagi para profesional akuntansi dan akuntansi. Akuntansi lebih berpengaruh dalam kehidupan kita daripada yang kita pikirkan atau bayangkan. Akuntansi, di luar teknik profesional, adalah praktik sosial dan moral yang dapat membantu menggerakkan kemampuan dan memengaruhi penciptaan dunia yang lebih baik. Namun pendidikan akuntansi belum bisa mengimbangi inovasi teknologi yang dilakukan oleh firma akuntansi multinasional, meskipun perusahaan-perusahaan tersebut melakukan investasi besar dalam inovasi teknologi. Dalam menghadapi perubahan dalam industri, terdapat kebutuhan terhadap kurikulum akuntansi yang ada di universitas untuk mempersiapkan dan “membekali” mahasiswa dengan keterampilan teknologi yang diperlukan untuk sukses berkarir di bidang akuntansi dan audit. Oleh karena itu, untuk menghadapi era baru ini diperlukan keterampilan dan strategi khusus untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan dan masyarakat harus segera beradaptasi dengan kenyataan baru.

Akuntan perlu bersiap menghadapi ICT, mulai dari tahap pendidikan hingga praktik kerja akuntansi, agar mereka memahami bagaimana teknologi mengubah bidang di mana mereka diharapkan bekerja, sebagai lulusan akuntansi. Revolusi 4.0 juga membawa perubahan pada peran akuntan, sehingga perguruan tinggi harus merespon dengan cepat dan tepat, baik dengan memasukkan topik ke dalam mata kuliah yang sudah ada maupun dengan membuat topik baru, sehingga lulusannya dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk pasar kerja. AI

berkembang pesat dalam praktik akuntansi dan perusahaan ingin mempekerjakan mereka yang telah mengadopsi teknologi ini. Universitas dapat mempersiapkan mahasiswanya untuk mengadopsi AI dengan bermitra dengan perusahaan perangkat lunak AI untuk mengadopsinya dalam mata kuliah yang mengeksplorasi penerapan AI dalam akuntansi, selain melembagakannya dalam berbagai program akademik. Untuk pengembangan dan implementasi web 5.0 yang efektif, guru pedagogi perlu menjadi pengguna web 5.0 yang aktif dan kritis dan mengembangkan keterampilan dan strategi mereka sendiri untuk memilih atau mengembangkan web 5.0 berkualitas tinggi dan memanfaatkan sumber daya melalui manajemen strategis kegiatan yang dipersiapkan dengan baik.

Paradigma digitalisasi di Era serba AI

Transformasi digital tidak harus hanya mengenai satu teknologi saja, melainkan sekumpulan teknologi seperti AI, otomatisasi proses robotik, analitik BD, dan komputasi awan yang secara dramatis memengaruhi cara organisasi beroperasi agar tetap kompetitif. Transformasi digital memerlukan mobilisasi sumber daya TIK, termasuk sumber daya manusia (misalnya keterampilan), sumber daya teknologi TIK (misalnya perangkat keras dan perangkat lunak), dan sumber daya relasional (misalnya kemitraan departemen TIK dengan fungsi lain), di samping pentingnya sumber daya lain.

Transformasi digital adalah proses menggabungkan perkembangan teknologi ke dalam standar, proses, kompetensi, dan model bisnis dengan cara yang mempercepat dan memberikan efisiensi. Merupakan integrasi teknologi digital dalam seluruh proses bisnis dan bisnis, agar tetap berada dalam lingkungan yang kompetitif. Ini juga merupakan transformasi dan perubahan budaya. Untuk memperlancar proses otomasi, disarankan untuk menentukan tingkat keterlibatan manusia dalam lingkungan digital baru pada umumnya, dan di tempat kerja digital baru pada khususnya. Oleh karena itu, manusia harus memilih solusi yang dapat diterima dan mengembangkan kejelasan serta keyakinan dalam penggunaan solusi AI, memaksimalkan manfaatnya, yang akan meningkatkan kredibilitas profesional dan membuka peluang baru bagi profesi tersebut.

Transformasi digital dan generalisasi teknologi digital telah meningkatkan kompleksitas sosial, dengan beberapa aspek negatif seperti risiko keamanan dan masalah privasi. Konsep Society dan Industry bukanlah sekedar kelanjutan kronologis atau alternatif dari paradigma Industri Society bertujuan untuk menempatkan manusia di titik tengah inovasi, mengeksplorasi dampak

teknologi dan hasil Industri dari integrasi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan.

Faraa zashika Manajemen Universitas Pembangunan Jaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image