Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M Mido

Tiktok Shop Ditutup, Kemana Perginya para Pedagang?

Bisnis | Tuesday, 10 Oct 2023, 12:30 WIB

Seperti yang kita ketahui bisnis e-commerce Tiktok Shop telah didtutup pada tanggal 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB. Alasan penutupan yang dilakukan ialah demi memenuhi aturan baru pemerintah Indonesia mengenai penggabungan media social dengan layanan transaksi e-commerce.

Penutupan TikTok Shop tentunya memberikan dampak yang signifikan bagi para pedagang yang sebelumnya berjualan di platform tersebut. Pasalnya, TikTok Shop merupakan salah satu platform e-commerce yang populer di Indonesia, dengan jumlah pengguna aktif mencapai 120 juta orang.

Berikut adalah beberapa kemungkinan ke mana para pedagang TikTok Shop pergi setelah platform tersebut ditutup:

1. Beralih ke platform lain

Para pedagang dapat beralih ke platform e-commerce lain, seperti Shopee, Lazada, atau Tokopedia. Platform-platform tersebut memiliki basis pengguna yang besar dan menawarkan berbagai macam fitur untuk mendukung para pedagang.

2. Memulai bisnis sendiri

Para pedagang juga dapat memanfaatkan keterampilan dan pengalaman mereka untuk memulai bisnis sendiri. Mereka dapat menjual produk mereka sendiri atau menjadi reseller produk dari merek lain.

3. Beralih ke bidang lain

Jika para pedagang merasa tidak tertarik untuk melanjutkan karier di bidang pemasaran atau penjualan, mereka dapat beralih ke bidang lain yang sesuai dengan minat mereka.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh TikTok Indonesia, sebanyak 60% pedagang berencana untuk beralih ke platform lain, 20% berencana untuk memulai bisnis sendiri, dan 20% berencana untuk beralih ke bidang lain.

Tips bagi para pedagang yang ingin beralih ke platform lain atau memulai bisnis sendiri:

1. Lakukan riset terlebih dahulu

Sebelum mengambil keputusan, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui platform atau jenis bisnis yang paling sesuai dengan minat dan kemampuan Anda.

2. Bangun jaringan

Membangun jaringan dengan para pelaku bisnis dan pedagang di platform tersebut atau dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dapat membantu Anda untuk mendapatkan informasi dan dukungan yang Anda butuhkan.

3. Jangan takut untuk belajar

Pada saat ini, ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda mempelajari hal-hal baru, seperti platform pelatihan online dan kursus.

Penutupan TikTok Shop merupakan tantangan bagi para pedagang, namun hal ini juga dapat menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan diri dan menemukan peluang baru.

Seperti yang kita ketahui masih banyak bisnis yang tidak dapat mempertahankannya maupun memperkembangkannya. Ada banyak factor yang menyebabkannya.

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan untuk megantisipasi:

1. Kurangnya perencanaan bisnis

sering kali kita temui memulai bisnis tanpa perencanaan yang matang. Akibatnya, mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang tujuan bisnis, target pasar, dan strategi pemasaran.

2. Keterampilan manajemen yang lemah

Pemilik juga sering kali tidak memiliki keterampilan manajemen yang memadai. Akibatnya, mereka kesulitan dalam mengelola keuangan, sumber daya manusia, dan operasional bisnis.

3. Kurang akses ke modal

sering kali kesulitan mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnis mereka. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan akses ke lembaga keuangan atau persyaratan pinjaman yang ketat.

4. Persaingan yang ketat

Pasar bisnis yang semakin kompetitif dapat menjadi tantangan. diharuskan mampu bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya dan jaringan yang lebih luas.

5. Inovasi

perlu terus berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Muhammad Mido Firman Dahlan Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image