Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Mengenal Tiga Kategori Web dalam Internet

Teknologi | Monday, 25 Sep 2023, 06:17 WIB

Akses internet jadi sebuah kebutuhan. Foto: Benjamin Dada/Unspalsh.

MENGAKSES internet sudah menjadi bagian dari aktivitas keseharian kita. Masuk dan menjelajah ke berbagai halaman web di internet boleh dibilang sudah menjadi kebutuhan kita. Entah itu untuk mencari informasi, menyelesaikan tugas dan pekerjaan, berinteraksi dengan kawan virtual, berbelanja, hingga sekadar mencari hiburan untuk melepas penat dan kejenuhan.

Pada dasarnya, internet terdiri dari jutaan halaman web, pangkalan data (database), serta server, yang terhubung satu sama lain, dan beroperasi selama 24 jam nonstop, sepanjang hari, sepanjang pekan, sepanjang bulan, dan sepanjang tahun.

Terkait web internet sendiri, secara garis besar terbagi ke dalam tiga kategori. Apa saja? Yuk, sama-sama kita cermati!

1. Web terbuka (open web)

Umumnya ini adalah laman-laman web (website) yang dapat dengan mudah ditemukan menggunakan mesin pencari seperti Google dan Yahoo. Web terbuka adalah lapisan permukaan yang terlihat dalam internet.

Semua situs web yang umum dan dapat diakses publik melalui mesin perambah tradisional macam Google Chrome, Internet Explorer, Opera, maupun Firefox masuk dalam kategori web terbuka.

Web terbuka gampang kita temukan karena mesin pencari dapat mengindeks web melalui tautan yang terlihat (lewat proses yang disebut "perayapan" karena mesin pencari menjelajahi web seperti laba-laba).

2. Web dalam (web tersembunyi)

Web dalam terletak di bawah permukaan dan menyumbang sekitar 90 persen dari semua situs web di internet. Ibaratnya, ia menjadi bagian dari “gunung es di bawah air”, jauh lebih besar dari jaring web permukaan. Faktanya, web dalam atau web tersembunyi ini jumlahnya sangat besar sehingga tidak mungkin untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak halaman atau situs web yang aktif pada satu waktu.

Dengan analogi tersebut, mesin pencari dapat diibaratkan seperti “perahu nelayan” yang hanya bisa ”menangkap” situs-situs yang dekat dengan permukaan.

Pada intinya, web dalam atau web tersembunyi merujuk kepada semua halaman web yang tidak dapat diidentifikasi oleh mesin pencari. Halaman web mungkin disembunyikan di balik kata sandi atau dinding keamanan lainnya. Adapun yang lainnya hanya memberi informasi kepada mesin pencari untuk tidak melakukan perayapan terhadap mereka.

Halaman postingan blog yang sedang ditinjau dan desain ulang, halaman web bank online, adalah contoh dari wujud web yang dalam. Contoh lainnya, misalnya, akun keuangan perbankan, akun email, database perusahaan, informasi sensitif seperti dokumentasi medis dan file hukum.

Web mendalam diperlukan antara lain untuk melindungi informasi dan privasi pengguna.

3. Web gelap

Ini mengacu pada situs yang tidak diindeks dan hanya dapat diakses melalui perambah web khusus. Web gelap dianggap sebagai bagian dari web dalam. Jika dianalogikan ke dalam kehidupan lingkungan laut, posisi web gelap berada di ujung bawah gunung es yang tenggelam di dasar lautan.

Dengan dengan demikian, web gelap adalah bagian yang sangat tersembunyi dari deep web di mana hanya sedikit orang yang akan berinteraksi atau bahkan melihatnya.

Web gelap disebut-sebut sebagai surganya anonimitas karena di sini tidak ada pengindeksan halaman web oleh mesin pencari web permukaan. Google dan alat pencarian populer lainnya tidak dapat menemukan atau menampilkan hasil untuk halaman dalam web gelap.

Perambah tradisional tak dapat mengakses web gelap karena operator registrinya yang unik. Selain itu, ia juga disembunyikan oleh berbagai langkah pengamanan jaringan seperti firewall dan enkripsi.

Dengan demikian, tidak semua dan sembarang orang mampu mengaksesnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image