Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Konferensi Internasional Ilmu Hadis

Begini Rahasia Agar Artikel Ilmiah Anda Lolos Jurnal Internasional Bereputasi

How To | Wednesday, 20 Sep 2023, 23:07 WIB

Menulis artikel ilmiah di jurnal menjadi salah satu tuntutan para akdemisi di perguruan tinggi. Mahasiswa maupun dosen didorong untuk menghasilkan karya ilmiah melalui serangkaian aktivitas penelitian.

Bagi dosen terutama, menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal-jurnal terindeks scopus dan sejenisnya dapat berpeluang meningkatkan skor atau poin untuk promosi menuju jenjang yang lebih tinggi.

Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, sebagai salah satu pembicara tematik dalam Konferensi Internasional ASILHA membeberkan sejumlah rahasia dapur yang cukup bermanfaat bagi para akademisi yang berminat menyerahkan artikel pada jurnal ilmiah internasional bereputasi.

Sebelum lebih jeuh, perlu diketahui, negara menetapkan empat kategori jurnal ilmiah. Secara berurutan dari paling "dasar" menuju paling "tinggi" yaitu jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, dan yang paling bergengsi adalah jurnal internasional bereputasi.

Prof. Helmy sendiri telah berkecimpung sebagai pengelola jurnal ilmiah terakreditasi dan bereputasi sejak 2001. Sehingga, dalam kesempatan ini, ia membagikan pengalamannya berupa paradigma dasar dan hal penting yang mesti diketahui oleh para akademisi manakala hendak menerbitkan artikel di suatu jurnal.

"Paradigmanya, author (penulis) menyerahkan artikel pada editor (penyunting jurnal). Makanya, penulis wajib tunduk pada editor. Begitu paradigmanya.", tuturnya.

Menurut Prof. Helmy, beberapa kesalahan mendasar yang seringkali dijumpai dalam artikel yang hendak diserahkan kepada meja editor jurnal antara lain adalah judul yang tidak informatif, penggunaan bahasa yang tidak tepat, dan abstrak yang rancu.

Ia mengibaratkan abstrak dalam artikel ilmiah sebagai etalasa dan miniatur dari keseluruhan isi artikel. Sehingga, sebisa mungkin, para penulis jurnal mampu menguraikan secara ringkas dan menarik isi keseluruhan artikel dalam bagian tersebut.

Hal lain yang penting diketahui oleh para akademisi yang berminat mempublikasikan artikel di jurnal ilmiah internasional adalah unsur kebaruan (novelty) yang terdapat pada naskah. Para penulis jurnal harus mampu menemukan research gap atau menemukan kekosongan dari riset sebelumnya.

Prof. Helmy, menuturkan, ada prasyarat ideal yang berlaku untuk artikel yang akan diterbitkan di jurnal internasional.

"Sebuah artikel yang bagus bagi jurnal itu tidak kurang dari 25 rujukan", katanya saat menyampaikan materi.

Setelah menguraikan rahasia dapur editor jurnal ilmiah, Prof. Helmy menerangkan tiga kiat sukses agar artikel ilmiah lolos jurnal ilmiah internasional.

Pertama, quality, penulis artikel harus mampu mendedahkan hasil riset dalam bentuk tulisan yang berbobot dan berkualitas.

Kedua, relevansi, penulis artikel harus cerdas dan mampu mengangkat topik riset yang aktual dengan isu-isu penting di tingkat internasional.

Ketiga, diversity, sebelum diserahkan pada pengelola jurnal tertentu, penulis artikel harus mengetahui kecenderungan topik yang dicari atau ditampung oleh suatu jurnal.

Dengan memahami rahasia ini, harapannya para penulis artikel mampu memahami tips agar artikel mereka dapat terbit di jurnal internasional bereputasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image