Dari Islam untuk Dunia: Kiprah Saintis Muslim dalam Penemuan IPTEK
Sejarah | 2023-09-19 16:23:57Kontribusi para saintis muslim bagi perkembangan peradaban begitu signifikan. Ragam teknologi yang umat manusia nikmati hari ini beberapa di antaranya dihasilkan oleh para saintis muslim.
Salah seorang pembicara tematik Konferensi Internasional ASILHA, Mada Sanjaya, Ph.D. membawa sebuah topik pembahasan yang memantik rasa penasaran audiens. Ia menerangkan mengenai wahyu yang menjadi inspirasi kerja para saintis muslim sepanjang masa.
Dalam pengantarnya, dosen dari UIN Sunan Gunung Djati ini menggarisbawahi bahwa inspirasi seluruh saintis muslim ialah Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad Saw. Para saintis melakukan penyelidikan terhadap nash-nash yang berkaitan langsung dengan sains. Di samping itu, usaha penyelidikan mereka didorong oleh kebutuhan untuk menunjang praktik ibadah sehari-hari.
Misal, pelaksanaan salat yang sah, menuntut seorang muslim untuk mengetahui dengan pasti waktu salat dan arah kiblat yant tepat. Dengan dua tuntutan ini, para saintis muslim di bidang astronomi bekerja mencari solusi untuk memecahkan persoalan ini. Sehingga, akhirnya mereka dapat mengukur waktu salat dan arah kiblat dengan akurat.
Laju perkembangan sains di Dunia Islam terdokumentasikan dimulai pada era Dinasti Umayyah, diinisiasi oleh Pangeran Khalid bin Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menemukan momentumnya pada era Dinasti Abbasiyah. Pada masa ini, sebagian besar khalifah menaruh perhatian besar pada ilmu pengetahuan. Keberadaan Baitul Hikmah menjadi tanda bahwa pemerintahan Islam ini begitu cinta pada ilmu.
Beberapa temuan saintis muslim bukan hanya sekadar klaim sebelah pihak. Baik muslim maupun non-muslim, mereka mengakui kontribusi dari para saintis muslim. Salah satu temuan monumental dari saintis muslim adalah Algoritma atau Aljabar. Dengan temuan ini, dunia hari ini dapat menggunakan beragam fasilitas IT seperti telepon seluler, komputer, laptop, dan sejenisnya.
Khazanah temuan para saintis muslim yang dibahas oleh Mada Sanjaya, P.Hd. bukan hanya berkonsentrasi di zaman klasik. Tetapi, ia juga menyinggung sumbangsih ulama-ulama Nusantara cum saintis muslim dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ia menyebutkan sejumlah ulama Nusantara yang mempunyai karya sains. Beberapa yang disebutkannya antara lain adalah Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, seorang ulama asal Minang. Pengajar kaum Jawi di Masjidil Haram ini pernah menulis sebuah risalah sains mengenai hukum faraidh (waris).
Selain itu, Mada Sanjaya juga menyebutkan nama Habib Usman, ulama Batavia yang produktif. Menurutnya, Habib Usman telah menulis sekitar 200 karya. Sementara, 17 di antaranya membahas tentang sains.
Kekayaan intelektual saintis muslim ini memberikan bukti pada dunia bahwa kontribusi umat Islam bagi peradaban tidak sekecil atau serendah yang dituduhkan oleh orientalis-orientalis tidak bertanggungjawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.