Honoris Causa, Penghargaan Akademik atau Politik Kampus ?
Eduaksi | 2023-09-18 06:19:03Gelar akademik Honoris Causa (HC) merupakan gelar akademik yang diberikan kepada seseorang sebagai pengakuan atas kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang tertentu seperti seni, ilmu pengetahuan, sastra, atau kemanusiaan.
Gelar ini secara harfiah berarti "dengan hak kehormatan", yang menunjukkan bahwa penerima gelar ini dianggap telah melakukan jasa yang luar biasa sehingga layak menerimanya.
Gelar ini diberikan oleh sebuah universitas atau institusi pendidikan tinggi sebagai penghargaan atas prestasi dan dampak positif yang telah dibuat oleh penerima dalam masyarakat atau dalam bidang akademis mereka.
Akhir-akhir ini pemberian gelar akademik Honoris Causa (HC) terlihat kian marak dilakukan oleh sejumlah perguruan tinggi. Gelar tersebut diberikan kepada para politisi maupun pejabat pemerintah.
Namun, pemberian gelar ini sering menimbulkan kontroversi karena tidak disertai dengan tolok ukur yang jelas dan dilakukan semata-mata atas dasar kedekatan emosional pejabat atau elit kampus sebagai bagian dari sebuah sikap diplomasi kampus guna membangun kedekatan dengan pihak-pihak tertentu.
Akibatnya pemberian gelar Honoris Causa justru memicu kontroversi dikalangan kampus maupun masyarakat umum. Padahal, pemberian sebuah gelar akademis seharusnya menimbulkan kebanggaan semua pihak bukan justru memancing gugatan dan pertanyaan mengenai integritas akademik institusi pemberi gelar.
Pemberian gelar Honoris Causa kepada seseorang yang kurang atau tidak memiliki kualifikasi akademik yang mencolok justru dapat mereduksi nilai gelar akademik itu sendiri sehingga menyebabkan berkurangnya nilai kesakralan terhadap gelar-gelar akademik di mata masyarakat.
Saya hanya khawatir, maraknya pemberian gelar honoris causa ini berkait dengan adanya pendanaan program akademik kampus yang berujung pada adanya sumbangan finansial .
Semoga kekhawatiran saya tidak terjadi. Sebab, jika itu terjadi maka pemberian gelar iru menjadi sebuah ironi dalam sebuah kehidupan kampus karena penghargaan yang seharusnya mewakili prestasi luar biasa dalam bidang akademik atau masyarakat justru dibarter dengan kepentingan non akademik yang bersifat sesaat.
Oleh karena itu, agar integritas terjaga , penting bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan proses seleksi yang transparan dan berdasarkan prestasi akademik yang sejati. Salah satu cara yang bisa dilakukan antara lain, sebelum menetapkan pemberian gelar akademik bergengsi tersebut, kampus mengumumkan terlebih dulu secara terbuka nominasi para calon penerimanya agar masyarakat mempunyai kesempatan melakukan penilaian terhadap sosok calon penerima penghargaan akademik tersebut.
Hal itu menjadi sangat penting, mengingat kampus merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang berbasis keilmuan yang harus senantiasa menjaga integritas akademik serta menjauhkan diri dari kepentingan-kepentingan politik yang bersifat sesaat . Sebab, perguruan tinggi merupakan kawah candra dimuka, guna melahirkan generasi-generasi bangsa yang berintegritas . (*/Sulist Ds )
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.