Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shela Rahmadhani, S. Pt.

Penemuan Mayat di Labura: Aspek Keamanan Makin Mengkhawatirkan

Info Terkini | 2023-09-08 22:29:09

Labura Hebat begitu jargon untuk Kabupaten beribukota di Aek Kanopan dengan harapan daerah ini termotivasi untuk terus bangkit hingga menjadi benar-benar hebat. Termasuk yang diharapkan kehebatan terciptanya rasa aman dari tindak kriminal, kekerasan, dan penipuan. Namun, ditemukannya kasus-kasus kriminal yang mengancam bahkan menghilangkan nyawa menjadikan jargon hebat seakan perlu untuk diselaraskan lagi.

Pada, Jumat 8 September 2023 ditemukan mayat laki-laki mengapung di parit di Jalan Lintas Tikungan Badak, sebelum Desa Pinang Lombang, Labuhanbatu Utara (instagram potretlabura, 08/09/2023). Warga menjadi geger dan beramai-ramai ke lokasi kejadian untuk menyaksikan. Sontak, penemuan mayat ini pun menjadi viral. Belum diketahui apa penyebab kematian jenazah tersebut, namun berdasarkan orang-orang yang menyaksikan ditemukan ada sayatan pada bagian leher korban.

Beberapa hari sebelum penemuan mayat ini, tindak kriminal berupa begal sempat viral di Labura juga, terhadap supir truk yang dihadang oleh pesepeda motor. Kapolres Labuhanbatu, AKBP James H Hutajulu melalui Kepala Seksi (Kasi) Humas, Iptu Parlando menjelaskan, peristiwa terjadi di Jalinsum Desa Terang Bulan Kecamatan Aek Natas, Labura, pada Kamis, 31 Agustus 2023. Menurut beliau, terduga pelaku yang diringkus, merupakan warga desa setempat (gatra.com, 03/09/2023).

Melalui kasus tersebut dapat diduga bahwa aspek keamanan di Labura sedang tidak baik-baik saja. Perkara melukai seseorang bahkan menghilangkan nyawa merupakan perbuatan yang mengancam masyarakat. Tindakan kriminal tidak seharusnya terjadi jika semua elemen di Labura memiliki rasa peduli dalam menciptakan keamanan bersama. Terlebih penguasa harus menjadi penjamin keamanan bagi masyarakat. Karena penguasa memiliki aparat penegak hukum dan perangkat yang lainnya.

Kasus kriminalitas tidak dapat tuntas hanya dengan memberikan sanksi, melainkan edukasi dan penghidupan yang layak juga menjadi kunci menekan angka kriminalitas. Peristiwa begal kerap terjadi dilakukan oleh anak di bawah umur yang mereka tidak mendapatkan pendidikan akhlak, moral, dan agama. Namun, tindak kriminalitas juga dapat dilakukan seseorang karena terjepit kebutuhan ekonomi yang menyebabkan orang tersebut berbuat nekat.

Penguasa adalah fungsi terbesar mewujudkan keamanan, masyarakat pun demikian. Tindak kriminalitas yang mengancam dan menghilangkan nyawa seharusnya tidak terjadi lagi di Labura. Hal ini membutuhkan masyarakat yang peduli keamanan dan penguasa yang bertanggung jawab untuk melakukan penegakan hukum, pencerdasan dan memberi penghidupan yang layak bagi masyarakat.

Oleh : Shela Rahmadhani, S. Pt

(Warga Labuhanbatu Utara/Labura, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image