Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Setiawan

El-Nino dan Dampak Terhadap Petani Pandeglang

Info Terkini | Friday, 08 Sep 2023, 14:04 WIB
Tim Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementan sedang melakukan monev antisipasi dampak el-nino di Kabupaten Pandeglang (Foto: Dokumentasi DPKP Pandeglang)***

El-Nino adalah kejadian di mana suhu air laut yang ada di Samudera Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal. Di Indonesia, fenomena el-nino menyebabkan daerah pertumbuhan awan bergeser dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik bagian tengah.

Akibat kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya curah hujan disebagian wilayah Indonesia. Diperkirakan fenomena el-nino tahun ini sudah dimulai sejak April 2023 dan akan terjadi sampai bulan September, bahkan berpotensi terus berlanjut hingga awal tahun 2024.

Lalu apa dampak perubahan cuaca (ekstrim) yang disebabkan oleh fenomena tersebut? Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang telah melakukan analisis berdasarkan data dan laporan yang diterima dari lapangan, bagaimana el-nino telah berdampak terhadap petani di Kabupaten Pandeglang.

Melalui pesan tertulis kepada saya pada Kamis 7 Septemeber 2023, Kepala DPKP Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP menyampaikan pernyataan rilis (yang sudah diedit penulis) sebagai berikut:

Pertama, dampak el-nino bagi pertanian adalah kekeringan. DPKP Pandeglang menghimpun data pertanggal 4 September 2023 terdapat 1809 ha. lahan pertanian yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang mengalami kekeringan. Dari total lahan pertanian terdampak, yang mulai pulih kembali seluas 538 ha. atau kurang lebih sebesar 30 persen lahan pertanian terdampak sudah terairi.

Dengan demikian, sampai dengan awal bulan September ini masih terdapat lahan pertanian di Kabupaten Pandeglang yang mengalami kekeringan yakni seluas 1271 ha. dengan perincian 259 ha. (20%) terdampak ringan, 555 ha. (44%) terdampak sedang, serta 457 ha. (36%) terdampak berat.

Kedua, fenomena el-nino yang terjadi telah mengganggu musim tanam akibat penundaan penanaman tanaman, menimbulkan potensi penyakit dan hama pada tanaman, penurunan produksi dan produktivitas serta mutu hasil pertanian, hingga adanya potensi ketidakstabilan pasar disebabkan kenaikan harga dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan.

Upaya Antisipasi Dampak El-Nino yang telah dilakukan

Terkait dengan itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan stakeholders terkait telah melakukan upaya antisipasi dampak el-nino antara lain:

DPKP Pandeglang melalui petugas penyuluhan pertanian lapangan (PPL) telah melakukan gerakan percepatan tanam dan memaksimalkan capaian target luas tanam pada musim tanam (MT) April - September 2023 yang telah ditetapkan dengan menyusun rencana target tanam April - September 2023.

PKP Pandeglang memastikan kesiapan tenaga pendamping di lapangan yakni petugas PPL dan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), Sarana produksi (Saprodi), Alat mesin pertanian (Alsintan), Sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan untuk penanganan Dampak Perubahan lklim (DPI), dan penanganan panen serta pasar.

Mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan untuk percepatan pertanaman padi pada daerah yang curah hujannya masih cukup tinggi, untuk memaksimalkan pertanaman pangan khususnya padi dengan menggunakan Alsintan hand traktor roda dua dan roda empat.

Memanfaatkan benih insitu untuk memenuhi kebutuhan benih diwilayah masing-masing serta memastikan ketersediaan benih toleran kekeringan dan tahan organisme pengganngu tumbuhan endemis.

DPKP Pandeglang telah menyiapkan layanan informasi dan pelaporan bagi masyarakat, petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani dengan lahan pertanian mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim (el-nino) dan memerlukan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT) dapat menghubungi Call Center WhatsApp 0813-8284-3566 a.n. Tb. Asep Mahpudin selaku pejabat fungsional pengawas POPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang.

DPKP Pandeglang telah mengajukan usulan kepada berbagai pihak berupa bantuan benih seluas 16.000 ha. dengan peruntukan untuk jadwal tanam Agustus 1.000 ha sudah terealisasi pada jadwal tanam September 4.000 ha. dan masih tersisa benih seluas 12.000 ha. yang akan direalisasikan di Oktober 2023.

Seluruh jajaran DPKP Pandeglang, Petugas PPL, Petugas POPT, akan berkoordinasi dengan stakeholder kabupaten yang terkait, Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Kementerian Pertanian untuk terus melakukan Identifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak kekeringan, agar dapat segera ditindaklanjuti dan ditanggulangi permalasahannya sesuai kebutuhan di lapangan.

DPKP Pandeglang mendorong para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani menjadi anggota Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) serta secara aktif memanfaatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan pemerintah dalam upaya peningkatan hasil dan produktivitas pertanian di Kabupaten Pandeglangh. Saat ini target AUTP Kabupaten Pandeglang mencapai 1800 ha. dengan 564 ha. telah menyelesaikan proses pendaftaran dan sisanya masih menunggu proses pendaftaran.

DPKP Pandeglang berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah Alsintan dengan pengajuan bantuan 126 unit sumur pantek di 21 Kecamatan, melakukan peminjaman 2 unit pompa air ke Dinas Pertanian Provinsi Banten, serta pengerahan 20 unit pompa air milik Pemkab Pandeglang .

Senin, 4 September 2023 Tim Kementerian Pertanian yang dipimpin Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) dalam rangka antisipasi el-nino di 3 kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Carita, Angsana, dan Cikeusik. Berdasarkan hasil monev tersebut telah dilakukan pemberian bantuan pompanisasi pada Poktan Pelopor 1 seluas 15 ha. dan Pelopor 2 seluas 20 ha. di Desa Sukarame Kecamatan Carita. Untuk Kecamatan Angsana mendapat bantuan 4 titik sumur pantek dan 2 unit pinjaman pompanisasi dari Distan Banten. Untuk Kecamatan Cikeusik mendapat bantuan penanganan el-nino seluas 600 ha. dari Provinsi Banten. Sementara itu, untuk Kecamatan Bojong ada bantuan kegiatan sumur dalam 2 unit untuk 2 Kelompok yakni Poktan Naha Bakti 2 di Desa Mekarsari dan Desa Gereduk yakni Poktan Saluyu Raksa Tani.

Pemkab Pandeglang melalui DPKP Pandeglang telah melakukan kolaborasi dengan Perusahaan Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah dan Bank Indonesia untuk mengairi lahan bawang merah seluas 10 ha. di Desa Panimbang Jaya Kecamatan Panimbang. Bantuan yang diberikan berupa pemberian air sebanyak 5 kontainer pada Rabu dan Kamis 6 - 7 September 2023

DPKP Pandeglang bertekad akan terus mengawal predikat sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional di Provinsi Banten dengan menjaga kondusifitas kondisi pertanaman padi di Kabupaten Pandeglang. Saat ini luas lahan baku sawah di Kabupaten Pandeglang ditarget seluas 52.640 ha. Sampai dengan bulan Juli 2023 luas tanam padi telah mencapai 80.250 ha. adapun luas panen padi mencapai 104.075 ha.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image