Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Farichin, MM.Pd: SMP Negeri 1 Bojong Tegal Berkomitmen Mengusung Kearifan Lokal

Eduaksi | Tuesday, 05 Sep 2023, 12:17 WIB
Farichin, MM.Pd, Kepala SMP Negeri 1 Bojong Tegal (dokpri: SSDarindo)

SMP Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal Jawa Tengah, menggelar Parade Budaya Kearifan Lokal dalam Karnaval Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia. Sejumlah peserta didik tampil memesona dalam acara tersebut. Busana warna-warni pernik khas daerah dikenakan dengan anggun oleh para penari dan musisi tradisional.

Gelaran yang mengsung kearifan lokal tersebut, bukan tanpa alasan.

“Melalui budaya dan kearifan lokal, karakter peserta didik akan dibentuk. Penghargaan terhadap seni budaya tersebut akan memunculkan semangat untuk terus melestarikan peninggalan nenek moyang tanpa abai norma-norma agama dan kemajuan zaman,” jelas Farichin, M.M.Pd. Kepala SMP Negeri 1 Bojong, Kabupaten Tegal .

Juara FLS2N

Tahun 2023 ini, SMP Negeri 1 Bojong meraih juara kedua kategori Musik Tradisional Festival Lomba Seni Siswa Nasional atau FLS2N, tingkat Kabupaten. Ini adalah ajang kompetisi seni yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan teknologi. FLS2N melibatkan peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kompetisi ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam berbagai bidang seni, seperti musik, tari, seni rupa, sastra, dan teater. FLS2N juga bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan dan seni Indonesia serta mengembangkan potensi siswa di bidang seni.

Setelah menjadi juara kedua kategori musik tradisional pada even FLS2N tingkat Kabupaten tahun 2023, SMP Negeri 1 Bojong diberi kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ruwat Bumi di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal. Dalam even tersebut SMP Negeri 1 Bojong menggelar dua seni yaitu seni tari dengan diiringi musik gamelan secara langsung pada pagi dan malam harinya penampilan musik tradisional yang diinovasi dengan perpaduan lagu bernuansa campur sari dan lagu religi.

Komitmen SMP Negeri 1 Bojong, untuk setia mengusung budaya kearifan lokal kembali dipertunjukkan. Di bulan Agustus ini, kembali menggelar tari kolosal jaranan pada karnaval budaya dalam rangtka peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia.

“Alhamdulillah, kami mendapat menjadi juara pertama di kecamatan” jelas Farichin, MM Pd. Peraih Gelar Juara 2 Olimpiade Guru Nasional (OGN) pada 2017.

Selanjutnya dia berkomitmen, dengan didukung guru-guru muda yang masih energik dan sumber daya sekolah yang ada, SMP negeri 1 Bojong bertekad untuk terus melestarikan budaya kearifan lokal.

Upaya sekolah dalam menggiatkan budaya dan kearifan lokal adalah dengan melakukan pendekatan dan menjalin komunikasi multi arah secara intens. Komunikasi dibuka bukan hanya dari guru dan kepala sekolah, tetapi juga antara kepala sekolah dan peserta didik.

Di sela-sela kegiatan kosong kami sempatkan untuk ngobrol dengan peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan budaya dan kearifan lokal yang akan dilakukan. Di situ pula kami menyelipkan pendidikan karakter. Di samping itu, pihak sekolah menjalin kerja sama dengan pihak luar sekolah yang berkompeten dengan program yang akan sekolah selenggarakan. Sebagai contoh kami menggandeng pihak bank sampah desa, dinas lingkungan hidup, dan puskesmas saat melakukan kegiatan penanggulangan dan pengelolaan sampah sebagai perwujudan insan yang peduli dan berbudaya.

“Melalui budaya dan kearifan lokal, karakter peserta didik akan dibentuk. Penghargaan terhadap seni budaya tersebut akan memunculkan semangat untuk terus melestarikan peninggalan nenenk moyang tanpa menmgesampingkan norma-norma agama dan kemajuan zaman,” tegas Farichin, MM Pd.

Kearifan Lokal

Kearifan lokal merupakan warisan budaya dan pengetahuan yang telah ada sejak lama di suatu daerah atau komunitas. Di tingkat sekolah menengah pertama (SMP), penting bagi peserta didik untuk memahami dan menghargai kearifan lokal sebagai bagian dari pendidikan mereka.

Kearifan lokal membantu peserta didik membangun rasa identitas yang kuat. Ketika peserta didik belajar tentang budaya, tradisi, dan nilai-nilai yang ada di daerah mereka, mereka dapat mengembangkan rasa bangga akan asal-usul mereka. Ini memberikan mereka pondasi yang kuat untuk memahami dan menghormati warisan budaya mereka sendiri.

Selain itu, kearifan lokal juga membantu peserta didik memahami keragaman budaya. Di Indonesia, terdapat beragam suku, agama, dan tradisi yang unik di setiap daerah. Dengan mempelajari kearifan lokal, siswa dapat memahami bahwa keberagaman adalah suatu kekayaan dan bukanlah suatu hal yang harus ditakuti. Mereka dapat mengembangkan rasa toleransi, penghargaan, dan rasa hormat terhadap perbedaan budaya.

Kearifan lokal juga dapat menjadi sumber inspirasi peserta didik. Melalui cerita, tarian, musik, atau seni tradisional yang ada di daerah mereka, siswa dapat mengembangkan kreativitas mereka. Mereka dapat menggunakan kearifan lokal sebagai inspirasi untuk membuat karya seni mereka sendiri, baik dalam bentuk lukisan, puisi, atau karya lainnya. Ini membantu mereka menghargai seni dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. ***

Selain itu, mempelajari kearifan lokal di SMP juga membantu siswa memahami pentingnya keberlanjutan lingkungan. Banyak kearifan lokal terkait dengan kearifan dalam menjaga alam dan lingkungan. Misalnya, tradisi adat yang mengajarkan tentang keberlanjutan pertanian organik atau pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. Dengan memahami dan menghargai kearifan lokal ini, siswa dapat menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Kearifan lokal memiliki peran yang sangat penting di SMP. Melalui pemahaman dan penghargaan terhadap kearifan lokal, siswa dapat membangun identitas yang kuat, memahami keragaman budaya, mengembangkan kreativitas, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah untuk memasukkan pembelajaran tentang kearifan lokal dalam kurikulum mereka. **

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image