Musim Pemilu, Enggak Marah Enggak Seru?
Politik | 2023-09-04 20:35:55tahun politik jangan sampai terseret arus tingkatan marah level 3 bahkan 4. mengapa? sangat berbahaya.
umumnya tahun politik membuat masing-masing kubu adu argumen, adu kelebihan bahkan tidak jarang mencari cari titik lemah calon opposisi untuk dijatuhkan agar kepercayaan masyarakat berkurang kepadanya.
strategi kurang bijak tersebut terbilang seksi dan selalu dipakai setiap 5 tahunan. melalui cara-cara tersebut, diupayakan level marah pendukung sebelah mencapai level 3 bahkan 4. sehingga masing-masing pendukung pasangan calon eksekutif negara tersebut tidak ada bedanya, sama-sama tidak mendapat surga di dunia. mengapa?
yuk geser sedikit ke suri tauladan umat manusia yang viral hingga saat ini yakni Muhammad SAW. beliau ratusan tahun lalu berpesan untuk bekal manusia yaitu Ilaa taghdzob walakal jannah. apa maknanya? jangan marah untukmu surga. surga di dunia tentu ketenangan sebuah negara, meskipun panas pemilu terasa menyengat, karena ia mendapat surga dunia maka tetap tenang.
apakah ada tingkatan level marah yang boleh?
tentu ada
dan ini menjadi alternatif bagi para pejuang pejuang politik maupun pendukungnya untuk tidak berlebihan dalam mengaduk aduk perasaan warga negara hingga jatuh pada level 3 kemarahannya
level 1 yang tidak terlalu pedas yaitu level marah kategori Kurhun atau tidak suka. ini tingkatan marah paling elegan, menegur dengan ekspresi nyaman, lisannya berucap saya sedang marah, namun hatinya stay cool... tetap tenang dan terkendali
level 2 yaitu sukhtun atau tidak ridha, mendapati pasangan calon yang didukungnya dihina ia tidak ridha, masuk lebel sukhtun lumayan pedas
karena ia mengungkapkan kemarahannya dengan energi dalam firi tetapi ditahan lewat gigi geraham seperti ngedumel ditahan cirinya rahang mengeras, mata melotot, nada tinggi namun masih oke oke saja
level 3 ghobdzob, nah ini level yang diharapkan oleh sebagian pihakyang mengadu domba, mereka mengingnkan orang Indonesia yang hendak berpesta pemilu tahun 2024 masuk level ini, karena mulai nampak ekspresi menyeramkan pada wajahnya, suara naik, diserta kekerasan fisik, ia tidak terkendali bahkan memukul menendang dan sebagainya. pada tahap inilah pesan Nabi Muhammad laa tahgdzob walakal jannah berlaku
dan pada level 4 yakni laknat
lebih parah lagi karena akumulasi level 1-3 disertai mengeluarkan kata kata buruk
level 4 ini sudah sampai kronis, tidak mudah disembuhkan
dan 5 tahunan lalu era pemilu sebelumnya banyak pasien yang sampai level 4 ini sehingga sulit untuk bersatu
mari kita sadari sedini mungkin, bahwa marahpun harus elegan, marahpun boleh, di musim pemilu besok bolehlah marah, namun jangan smpai level 3 dan 4
semoga....
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.