Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tantri Mega Sanjaya

Kolaborasi Orangtua dan Guru dalam Pendidikan Anak

Eduaksi | 2023-09-02 12:59:44
Ilustrasi sekolah (Sumber: Canva Pendidikan)

Sebuah tragedi memiriskan dalam dunia pendidikan. Seorang guru di Bengkulu matanya hampir buta karena diketapel orangtua murid. orang tua ini tidak terima guru menegur anaknya. Padahal, murid tersebut ditegur karena kedapatan merokok di sekolah. Guru sebagai korban penganiayaan orangtua siswa bukanlah satu cerita dalam dunia pendidikan.

Ada juga guru yang mendapat balasan dicukur rambutnya oleh orang tua yang tidak terima rambut anaknya dicukur. Padahal, rambut sang anak tidak memenuhi ketentuan sekolah tersebut. Ada juga orang tua yang mengaku sebagai pakar hukum melabrak guru di sekolah, tidak terima perlakukan guru kepada anaknya.

Sebagai balasan perlakukan orang tua, para guru membuat tandingan. Muncul spanduk atau poster “Jika anaknya tidak mau diatu

Sebuah tragedi memiriskan dalam dunia pendidikan. Seorang guru di Bengkulu matanya hampir buta karena diketapel orangtua murid. orang tua ini tidak terima guru menegur anaknya. Padahal, murid tersebut ditegur karena kedapatan merokok di sekolah. Guru sebagai korban penganiayaan orangtua siswa bukanlah satu cerita dalam dunia pendidikan.

Ada juga guru yang mendapat balasan dicukur rambutnya oleh orang tua yang tidak terima rambut anaknya dicukur. Padahal, rambut sang anak tidak memenuhi ketentuan sekolah tersebut. Ada juga orang tua yang mengaku sebagai pakar hukum melabrak guru di sekolah, tidak terima perlakukan guru kepada anaknya.

Sebagai balasan perlakukan orang tua, para guru membuat tandingan. Muncul spanduk atau poster “Jika anaknya tidak mau diatur, ditegur dan dididik oleh pihak sekolah atau lembaga dan guru, silahkan anda buat sekolah sendiri.”

Kejadian main hakim sendiri oleh orang tua juga bukanlah hal yang baru. kejadian ini sering terjadi. Masalah ini bukanlah masalah sederhana. Tidak bisa pula melibatkan satu solusi karena banyak sekali pertimbangannya. Namun, alangkah tepatnya jika guru dan orang tua duduk bersama mencari solusi jika ada masalah yang terjadi.

Dalam mendidik anak dibutuhkan kolaborasi antara guru dan orang tua. Tidak hanya diserahkan pada guru atau sekolah saja. Harus ada peran dari orang tua juga. Saat memilihkan sekolah untuk anaknya idealnya orang tua percaya pada guru dan sekolah. Selanjutnya guru harus bertanggungjawab dengan tindakannya. Orang tua harus sadar bahwa yang dilakukan guru adalah dalam rangka mendidik, tapi harus dalam batasan sewajarnya.

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara menyampaikan Tri Pusat Pendidikan yang menerangkan bahwa pendidikan berlangsung di tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tiga lingkungan itulah yang sangat menentukan pendidikan anak. tanpa keterlibatan tiga lingkungan itu pendidikan tidak berlangsung maksimal.

Tiga unsur itu harus mengambil peran dan tanggungjawab. Kolaborasi ketiganya yang menentukan keberhasilan proses pendidikan yang dijalankan. Jangan ada satu unsur yang lepas tangan dalam tugas ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image