Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Memperkenalkan Permainan Tradisional Sejak Dini, TK Negeri 2 Banda Aceh Gelar Projek Bermain Layang-

Pendidikan dan Literasi | Friday, 01 Sep 2023, 13:51 WIB
TK Negeri 2 Banda Aceh menggelar projek Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) | Dok. Pri

Banda Aceh - Guna memperkenalkan agar mencintai permainan tradisional sejak udia dini kepada anak-anak, TK Negeri 2 Banda Aceh menggelar projek Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan topik bermain layang layang yang di laksanakan mulai tanggal 14-26 Agustus 2023. Projek bermain layang-layang dengan tema “bermain dan bekerjasama/kita semua bersaudara” diikuti oleh 85 siswa/siswi TKN 2 Banda Aceh yang didampingi oleh orangtua.

Kepala Sekolah TKN 2 Banda Aceh, Edaswati, S.Pd.AUD, mengatakan kegiatan ini bertujuan agar anak-anak mencintai negara Indonesia dan daerahnya Aceh yang memiliki banyak permainan tradisional salah satunya bermain layang-layang. Sehingga anak-anak dapat berkreasi dan berimajinasi untuk membuat layang-layang. Kemudian, dapat berpartisipasi mengikuti lomba bermain layang-layang dan mencintai permainan tradisional.

“Saat ini anak-anak tidak menyukai permainan tradisional bahkan sangat disayangkan sebahagian anak tidak mengenal permainan tradisional. Untuk itu, acara seperti sangat berguna untuk memperkenalkan permainan tradisional,” kata Edas, Kamis, 31 Agustus 2023.

Edas menjelaskan alasan permainan tradisional dimainkan atau di perkenalkan kembali kepada anak di zaman sekarang karena permainan tradisional sudah mulai dilupakan dan sudah tidak diminati lagi oleh anak-abak bahkan tidak dikenal lagi disebabkan dengan pengaruh teknologi. Menurutnya, anak-anak lebih mengenal dan bermain dengan handphone bahkan ketergantungan pada handphone dialami oleh banyak anak. Sehingga mainan tradisional banyak ditinggalkan.

“Diharapkan dengan memperkenalkan permainan tradisional sejak usia dini setidaknya bisa menghilang kecanduan anak terhadap gadget karena bermain layangan bersama dengan orangtua, terutama ayah dapat mengikatkan emasional yang kuat diantara keduanya,” ujar Edas.

Sementara itu, Edas juga menyampaikan saat kegiatan berlangsung anak-anak belajar cara membuat layangan dengan cara menonton video cara pembuatan layang. Pihak sekolah juga mendatangkan tutor untuk mengajarkan guru membuat layangan.

“Guru sebagai fasilitator mendampingi anak membuat layangan. Disini bukan produk atau estitika yang kita utamakan tapi lebih ke proses pembuatan layangan oleh anak,” kata Edas.

Nantinya layangan hasil karya anak di pajang di kelas. Untuk puncak acaranya sekolah membeli layangan dan mengajak orangtua untuk bersama-sama bermain layangan di lapangan Blang Padang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image