Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Qoidul Muttaqin

Artificial Intelligence (AI) Si Pisau Bermata Dua

Teknologi | 2023-08-31 21:20:28
https://www.freepik.com/

Siapa yang tidak mengenal Artificial Intelligence atau yang biasa disingkat AI. Sebuah teknologi kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia yang memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efesien. Bahkan dalam perkembangannya, AI sudah banyak membantu aktifitas manusia.

Tujuan pengembangan ilmiah AI adalah menciptakan teknologi yang memungkinkan mesin komputer berfungsi cerdas. Namun keberadaanya kini bagai pisau bermata dua, yang berarti dia memiliki kelebihan atau manfaat, juga memiliki kekurangan yang berdampak buruk kepada manusia. Kecerdasan buatan (AI), sering disebut sebagai “pisau bermata dua”, adalah teknologi yang menantang pandangan dan pendapat. Berkat kemampuannya membuat kemajuan luar biasa di segala bidang, kecerdasan buatan juga menimbulkan masalah privasi dan etika. AI telah merevolusi dunia teknologi dan bisnis. Kemampuannya untuk memproses dan menganalisis data dalam skala besar memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan efisien. Dalam bidang kedokteran, misalnya, kecerdasan buatan dapat membantu mendiagnosis penyakit dan mengembangkan obat-obatan baru. Di sektor manufaktur, kecerdasan buatan memungkinkan otomatisasi yang lebih canggih dan meningkatkan efisiensi produksi. Selain kelebihan, kecerdasan buatan juga membawa tantangan.Tenaga kerja manusia dapat digantikan oleh otomatisasi dan kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dengan kecerdasan buatan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.

Namun, yang paling mencirikan AI sebagai “pisau bermata dua” adalah etika dan privasi. Penggunaan kecerdasan buatan dalam analisis data dapat menghasilkan data pribadi berharga yang dapat disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah. Selain itu, keputusan yang dibuat oleh kecerdasan buatan seringkali sulit dijelaskan karena kompleksitas algoritmanya. Hal ini dapat menimbulkan masalah hukum dan etika jika terjadi kesalahan atau diskriminasi yang tidak disengaja. Kekhawatiran lainnya adalah kecerdasan buatan bisa melampaui kemampuan manusia. Oleh karena itu, regulasi dan pengawasan yang kuat diperlukan untuk mengatasi risiko yang terkait dengan pengembangan dan penggunaan AI. Organisasi dan pemerintah harus bekerja sama untuk mengembangkan pedoman etika yang kuat dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan demi kebaikan yang lebih besar dan tidak merugikan individu atau masyarakat.

Di Indonesia, AI banyak dimanfaatkan pada berbagai industri diantaranya industri pendidikan, kesehatan, manufaktur, jasa, dan produk. Selain industri manufaktur yang sudah banyak mengaplikasi kecerdasan buatan di lini produksi, sudah banyak juga sekolah yang memanfaatkan sistem penilaian hasil pembelajaran dengan menggunakan kecerdasan buatan. Lembaga pemerintah juga turut menggunakan kecerdasan buatan dalam menjalankan fungsi sebagai regulator pemerintahan.

Manfaat AI

Perkembangan Artificial Intelligence yang begitu cepat memberikan terobosan – terobosan baru dalam berbagai lini kehidupan, teknologi Artificial Intelligence pada dasaranya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Implementasi Artificial Intelligence dalam berbagai sektor kehidupan memberikan dampak yang positif dimana keberadaan Artificial Intelligence dapat membantu menyelesaikan pekerjaan manusia bahkan adakalanya pekerjaan manusa dapat digantikan oleh AI. Sebagai contoh Asisten Virtual Alexa yang mampu mengerjakan tugas-tugas keseharian diantaranya menyalakan lampu, TV, AC dan sebagainya. Implementasi AI dalam kesehatan dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan medis, adanya sistem bedah da Vinci yang menggunakan teknologi robot untuk melakukan operasi yang lebih presisi, akurat, dan minim trauma pada pasien. Dilansir dari berbagai sumber, memang masih ada pro dan kontra terkait penerapan AI di bidang kesehatan. Salah satu manfaat AI dalam pelayanan kesehatan ialah AI bisa menjadi alat bantu untuk meningkatkan protokol patient safety.

Tantangan dalam Implementasi AI

Ledakan aplikasi AI yang tiba-tiba ini telah menciptakan sentimen perubahan teknologi yang sangat cepat yang dikhawatirkan akan mengganggu pasar tenaga kerja dalam skala yang belum terduga. Pada intinya, AI memang banyak membantu dalam menyelesaikan pekerjaan manusia. Namun disisi lain implementasi artificial intelligence juga memberikan pengaruh negatif dalam keberlangsungan sumber daya manusia dalam beberapa pekerjaan, Artificial Intelligence perlahan-lahan menggantikan keberadaan manusia.

Selain itu, penggunaan AI dalam pengumpulan dan analisis data pribadi memunculkan keprihatinan serius terkait dengan privasi individu. Penggunaan AI dalam pengumpulan dan analisis data pribadi memiliki potensi untuk mengancam privasi individu. Kemampuan AI dalam mengidentifikasi pola dalam data dapat mengungkapkan informasi sensitif tanpa persetujuan individu yang terkait. Oleh karena itu, perlindungan data pribadi harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan dan implementasi AI. Penting untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan yang tepat dan mengikuti regulasi privasi yang berlaku untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan melindungi privasi individu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image