Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Humas Universitas Aisyiyah Surakarta

Mau Gap Year? Ini Plus Minusnya

Eduaksi | 2023-08-25 10:38:22
Ilustrasi gap year. Sumber: pngtree

AISKA, Surakarta – Istilah gap year atau tahun jeda sudah sering kita dengar. Lantas, apakah ada di antara AISKA Muda yang pernah melakukan gap year atau baru berpikiran untuk mencobanya? Biasanya, gap year dimaksudkan untuk memberi waktu pada siswa untuk istirahat dari hal-hal yang berhubungan dengan akademis. Nah, supaya lebih paham simak penjelasan terkait gap year di bawah ini yuk!

Menurut The Gap Year Association dikutip dari US News, gap year artinya waktu selingan satu semester atau satu tahun pembelajaran pengalaman, yang diambil setelah sekolah menengah atas dan sebelum pendidikan perguruan tinggi. Biasanya, alasan seseorang yang memilih gap year untuk mempertimbangkan pendidikan, karier apa yang mereka inginkan, masalah keuangan, atau sekedar momen untuk diri sendiri.

Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika mengambil gap year:

· Menjadi sukarelawan. Menjadi sukarelawan adalah hal yang paling populer untuk dilakukan ketika melakukan gap year. Ada banyak peluang sukarelawan yang tersedia baik di dalam maupun luar negeri, mulai dari bidang-bidang konservasi, pendidikan, hingga kesehatan.

· Bepergian ke luar negeri. Perjalanan ke luar negeri adalah tujuan paling umum di antara siswa atau seseorang yang memilih gap year. Selain untuk menambah pengalaman, perjalanan ini juga dapat meningkatkan skill berbicara dalam bahasa asing.

· Mempelajari bahasa baru. Memiliki kemampuan bahasa asing bisa menjadi nilai tambah untuk resume atau CV kamu. Nah, waktu gap year ini bisa jadi waktu yang tepat untuk kamu apa yang meningkatkan keterampilan berbahasa.

· Melakukan magang. Melakukan magang akan membantu kamu dalam menemukan bagaimana rasanya bekerja di industri atau perusahaan incaran kamu. Magang bisa memberikan gambaran kehidupan profesional di dunia kerja, sebagai salah satu cara menjelajahi jalur karir di masa depan.

· Beristirahat untuk memulihkan diri. Kesehatan mental juga penting karena dapat mempengaruhi kinerja akademis siswa. Gap year bisa dijadikan pilihan alternatif bagi sebagian orang yang mengalami kelelahan untuk bisa beristirahat, secara fisik maupun mental.

Baik di luar negeri ataupun di Indonesia, banyak perguruan tinggi atau universitas yang menerima mahasiswa gap year lho. Salah satunya Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (AISKA). AISKA menerima siswa yang pernah melakukan gap year tanpa syarat. Tapi, ada beberapa pro dan kontra gap year yang perlu untuk dipertimbangkan sebelum membuat keputusan tersebut dari masing-masing individu. Apakah AISKA Muda tertarik untuk melakukan gap year?

(/az)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image