Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ailsa Shafa Salsabila_Kelas02_Kelompok16

Perlu Tidaknya Sistem Zonasi pada PPDB yang didukung dengan Kesenjangan Sistem Pendidikan dan Infra

Sekolah | Tuesday, 22 Aug 2023, 21:43 WIB

Sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah isu yang sering diperdebatkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini terkait dengan upaya untuk mengakomodasi berbagai aspek, termasuk kesenjangan dalam sistem pendidikan dan infrastruktur di tingkat daerah. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apakah perlu atau tidaknya penerapan sistem zonasi dalam PPDB, dengan fokus pada tujuan PBB mengenai Pendidikan Berkualitas (SDG 4) serta dampaknya terhadap kesenjangan pendidikan dan infrastruktur.
Pentingnya Sistem Zonasi
Penerapan sistem zonasi dalam PPDB memiliki tujuan untuk memastikan pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh warga di suatu daerah. Dalam sistem ini, setiap wilayah atau zona memiliki kuota tersendiri, sehingga anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima. Ini mencegah terjadinya kemacetan pendidikan di sekolah-sekolah populer dan membantu mengurangi kesenjangan antara sekolah-sekolah elit dan sekolah-sekolah daerah.
Dampak Kesenjangan Pendidikan dan Infrastruktur
Kesenjangan pendidikan dan infrastruktur di tingkat daerah dapat berdampak pada aksesibilitas pendidikan yang merata. Sekolah-sekolah di daerah terpencil atau kurang berkembang mungkin mengalami keterbatasan fasilitas, guru berkualitas rendah, serta kurikulum yang kurang mendukung. Hal ini dapat memengaruhi kualitas pendidikan dan kesempatan bagi siswa di daerah tersebut.
Penerapan Sistem Zonasi Sebagai Solusi
Penerapan sistem zonasi dapat membantu mengatasi dampak kesenjangan tersebut. Dengan adanya kuota khusus untuk setiap zona, siswa dari berbagai latar belakang memiliki peluang yang sama untuk diterima di sekolah-sekolah yang lebih baik. Ini juga dapat mendorong pemerataan kualitas pendidikan dan memberikan insentif bagi sekolah-sekolah di daerah untuk meningkatkan fasilitas, kualitas pengajaran, dan kurikulum.
Kritik terhadap Sistem Zonasi
Namun, ada juga kritik terhadap penerapan sistem zonasi. Beberapa berpendapat bahwa sistem ini dapat menghambat kebebasan orang tua dalam memilih sekolah terbaik untuk anak-anak mereka. Selain itu, ada kerisauan bahwa sistem zonasi dapat merugikan sekolah-sekolah yang telah memiliki reputasi baik, karena kuota terbatas dapat mengakibatkan penurunan jumlah siswa yang diterima.
Alternatif Solusi
Salah satu alternatif adalah mengkombinasikan sistem zonasi dengan sistem merit atau prestasi. Hal ini dapat memberikan insentif bagi siswa untuk berprestasi dan sekolah untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Selain itu, pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan infrastruktur di daerah terpencil, sehingga semua anak memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
Kesimpulan
Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Berkualitas (SDG 4) yang ditetapkan oleh PBB, penting untuk mempertimbangkan apakah sistem zonasi perlu diterapkan dalam PPDB. Meskipun sistem ini memiliki kelebihan dalam mengatasi kesenjangan pendidikan dan infrastruktur di tingkat daerah, kritik dan alternatif solusi juga perlu dipertimbangkan. Yang terpenting adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, tanpa memandang asal usul atau lokasi geografis mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image