Dua Mata Pisau AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Pendidikan
Teknologi | 2023-08-16 10:56:36Mengembangkan Pembelajaran Dengan AI
Kehadiran teknologi AI atau Kecerdasan Buatan merupakan terobosan di bidang teknologi pendidikan untuk memudahkan pembelajaran. Penggunaan teknologi yang rasional dan terkendali dapat memicu percepatan pendidikan. Munculnya teknologi kecerdasan buatan juga dapat menanamkan kemandirian pada siswa.
Guru tidak dibebani dengan peran dominan, namun tugasnya khusus dalam lingkup memberikan penjelasan yang jelas dengan kata-kata kunci yang penting. Landasan dari setiap penggunaan teknologi bagi guru adalah untuk tetap mengutamakan esensi pengajaran, yaitu menata moral dan perilaku siswa.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan AI dalam kegiatan pengembangan pembelajaran, seperti:
1. Mentor Virtual. Learning by Asking (LBA), juga dikenal sebagai pembelajaran interaktif. Akan ada dua komponen utama saat menggunakan LBA ini (Video Streaming Server dan Web Server). Pengolahan video asli menggunakan kedua komponen ini menghasilkan generasi pertanyaan yang nantinya menjadi salah satu data pertanyaan. Ketersediaan mentor virtual seperti LBA membuat komunikasi menjadi lebih efektif dari sudut pandang manajemen dan keuangan.
2. Voice Assistant memudahkan pengguna untuk belajar tanpa harus membaca dengan fitur asisten suara. Membaca informasi yang mengaktifkan asisten suara akan berbeda dengan proses kognitif manusia seperti menyerap informasi dari suara. Asisten suara digunakan sebagai alat untuk memahami sudut pandang guru.
3. Smart Content adalah aplikasi yang menyediakan data seperti laporan cuaca, berita terkini, alarm dan laporan pasar saham. Fitur ini menyediakan bahan bacaan terbaru dari buku-buku yang baru dirilis serta pencari informasi berdasarkan kebutuhan pembelajaran di bidang pendidikan.
4. Presentation Translator atau penterjemah presentasi memiliki fungsi menerjemahkan atau menyajikan suatu teks dari bahasa lain ke dalam bahasa yang diinginkan. Pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai jenis teks suara, artikel atau e-book tanpa harus membaca dan menerjemahkannya satu per satu.
5. Automatic Assessment digunakan untuk tujuan penilaian otomatis dan kuis online. Menggunakan fitur seperti ini memudahkan guru dan asisten pengajar untuk menyiapkan serta mengatur kuis atau ujian. Guru dan tutor tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan secara manual dan mengoreksinya. Sistem AI akan secara otomatis beroperasi sesuai dengan instruksi yang telah diprogram sebelumnya dan dapat belajar sesuai dengan kebiasaan pengguna atau siswa.
6. Personalized Learning adalah teknologi dengan penerapan yang cukup umum. Personalized Learning sebenarnya memiliki kesamaan dengan contoh teknologi AI lainnya. Pada dasarnya, teknologi kecerdasan buatan ini memungkinkan siswa atau pengguna mendapatkan layanan layaknya asisten pribadi. AI akan mengumpulkan data dari aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh pengguna, kemudian memberikan alternatif solusi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
7. Game edukasi adalah game yang dirancang untuk pembelajaran namun tetap dapat memberikan kesenangan dan hiburan. Game edukasi adalah segala bentuk permainan yang dibuat untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pembelajaran kepada penggunanya.
Manfaat pertama AI untuk pendidikan adalah menawarkan proses pembelajaran yang lebih cerdas. Melalui analisis yang cermat terhadap pencapaian setiap siswa, pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang lebih personal dan santai, tergantung pada bidang yang dibutuhkan masing-masing siswa.
Idealnya, AI dapat membantu seseorang belajar dengan cara yang lebih fokus. Memang, pembelajaran yang dilakukan juga bisa menjadi sesi interaktif, sehingga siswa tidak hanya bisa berperan sebagai penerima informasi, tetapi juga bisa ditarik ke dalam pencarian informasi.
Dalam kerangka yang lebih besar, AI dapat menyajikan banyak informasi tentang apa yang diminati siswa. Tentu saja, kita semua tahu bahwa siswa lebih bersemangat untuk belajar di bidang yang mereka sukai, dan AI dapat membantu mereka menemukan informasi baru dan relevan tentang topik terkait.
Celah Negatif Penggunaan AI
AI atau Artificial Intelligence dalam dunia pendidikan ibarat dua mata pisau. Satu sisi memberikan sejuta manfaat yang mendukung pembelajaran, namun di sisi yang lain memberikan dampak negatif.
AI dengan banyaknya nilai positif juga memiliki sejumlah dampak buruk. Salah satunya adalah dapat membuat ketergantungan, baik bagi guru dan pelajar. Jika terlalu mengandalkan AI, guru maupun siswa akan kehilangan kemampuan belajar karena terlena dengan kemudahan.
Selain itu, bergantung pada AI akan membuat kemampuan berpikir analitik dan mengolah data semakin lemah. Kebiasaan dengan pengetahuan yang sudah jadi 'matang', siswa akan menjadi kurang kritis karena merasa AI sudah memilihkan pengetahuan dan rekomendasi terbaik.
Dampak buruk penyalahgunaan dari AI yang lainnya adalah plagiarism, karena akan membunuh nalar kritis. Kemudian juga bisa melemahkan potensi para peserta didik dan tenaga pengajar. Jika guru tidak siap dengan AI, maka akan dijajah dan membebek pada AI.
Secara garis besar, AI dapat mengontrol kebijakan pendidikan nasional secara nyata melalui rekomendasi yang mengarah pada apa yang diharapkan oleh pihak pembuat kebijakan. Selain itu, saat ini pemerintah Indonesia belum memiliki protokol Artificial Intelligence for Education (AIED). Hal ini membuat Indonesia belum siap menerapkan sistem AI dalam pendidikan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
