Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sari tika

Mengenal Batuk Pilek Pada Balita dan Cara Mengatasinya

Gaya Hidup | Tuesday, 08 Aug 2023, 14:16 WIB

Pilek dan batuk pada anak balita sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang tua. Ini umumnya membuat anak menjadi rewel. Batuk pilek pada anak biasanya merupakan tanda adanya infeksi virus atau bakteri, dan jenisnya bervariasi tergantung pada jenis batuk yang dialami. Biasanya, gejala ini akan mereda sendiri dalam waktu dua minggu.

Meskipun demikian, sebagai orang tua, penting untuk tidak meremehkan kondisi ini. Lebih lanjut, Moms perlu memahami tentang jenis batuk yang dialami anak dan tanda-tanda yang bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan tertentu. Karena perkembangan gejala batuk yang semakin buruk bisa mengakibatkan komplikasi yang lebih serius.

Komplikasi ini mungkin muncul jika batuk pilek berlangsung lama. Ada berbagai penyebab yang mungkin menjadi pemicunya. Pada dasarnya, anak balita lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya berkembang. Inilah sebabnya mengapa penyakit biasa seperti pilek sering menyerang saluran pernapasan mereka.

Saluran pernapasan yang paling rentan terinfeksi oleh virus ringan adalah hidung dan tenggorokan. Infeksi ini memungkinkan batuk pilek menyebar dengan mudah. Penularan terjadi melalui lendir dari hidung atau mulut anak. Agar Moms dapat lebih mudah mengenali dan mengatasi batuk pilek pada anak balita, berikut adalah beberapa informasi yang mungkin bermanfaat.

Tanda-Tanda Batuk Pilek pada Anak Balita

Apakah Moms sering melihat anak batuk pilek? Langkah pertama yang biasanya diambil oleh orang tua adalah memberikan pengobatan. Benar Moms, namun lebih efektif jika Moms dapat mengenali gejala yang muncul pada anak dengan cepat. Dengan begitu, pengobatan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.

Anak yang menderita batuk pilek akan menunjukkan beberapa gejala, seperti sering bersin, hidung tersumbat, pegal-pegal di tubuh, suara serak, tenggorokan gatal dan nyeri, sakit kepala, telinga terasa tertekan, serta demam. Beberapa anak juga bisa mengalami masalah dengan penglihatan mereka, mata menjadi berair, dan daya penciuman serta pengecapan menurun.

Anak juga mungkin akan kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu tertentu. Gejala ini mirip dengan gejala flu, tetapi terdapat beberapa perbedaan. Salah satunya adalah gejala batuk pilek biasanya dimulai dengan bersin dan hidung tersumbat.

Penyebab Batuk Pilek pada Anak Balita

Seperti yang disebutkan sebelumnya, batuk pilek pada anak disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang paling umum menyebabkan anak mengalami batuk pilek adalah HRV atau Human rhinovirus. Selain HRV, ada beberapa jenis virus lain yang juga dapat menyebabkan batuk pilek, seperti adenovirus, human parainfluenza virus (HPIV), coronavirus, dan respiratory syncytial virus (RSV).

Virus-virus tersebut memasuki tubuh anak melalui mulut, hidung, atau mata sebelum akhirnya menyebabkan gejala. Anak juga bisa tertular melalui kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus. Virus tersebut dapat menyebar melalui mata, hidung, mulut, dan tangan anak.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko anak terkena batuk pilek adalah penurunan sistem kekebalan tubuh. Ini sering kali terjadi saat udara dingin. Tempat-tempat umum seperti pasar, kantor, dan transportasi umum juga bisa menjadi tempat penularan penyakit ini. Anak-anak dengan riwayat penyakit kronis juga lebih rentan terhadap batuk pilek.

Tips Mengatasi Batuk Pilek pada Anak Balita

Menghadapi batuk pilek pada anak bisa membuat Moms khawatir. Namun, sebaiknya jangan panik. Batuk pilek umumnya merupakan penyakit ringan. Saat anak mengalaminya, penting untuk memberikan istirahat yang cukup dan makan makanan tinggi serat.

Makanan yang diberikan kepada anak sebaiknya rendah lemak. Untuk menggantikan cairan yang hilang karena hidung anak terus mengeluarkan lendir, Moms dapat memberikan air putih. Untuk meredakan batuk pilek, Moms dapat melakukan beberapa tindakan. Salah satunya adalah mengoleskan minyak telon khusus bayi di dada dan punggung anak.

Cara ini dapat membantu meredakan batuk pilek dan membuat anak merasa hangat. Selain itu, Moms juga dapat memberikan obat khusus yang diresepkan oleh dokter. Biasanya, obat batuk pilek mengandung dekongestan. Sebelum memberikan obat ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, karena beberapa obat bisa menyebabkan reaksi alergi pada anak.

Jadi, batuk pilek pada anak balita bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan jika Moms dapat mengatasi dengan cepat dan tepat. Setelah memahami bagaimana batuk pilek memengaruhi anak, gejala yang muncul, penyebabnya, dan cara mengatasi, Moms tak perlu merasa cemas. Moms telah bersiap untuk menghadapi batuk pilek pada anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image