Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Theresia Gita

Gula: Si Manis yang Membunuhmu

Edukasi | Monday, 07 Aug 2023, 09:31 WIB

Cara Gula Menghancurkan Hidup Kamu

Tahukah kamu kalau ternyata gula itu bukan cuman manis, tetapi juga punya efek samping yang cukup berbahaya?

Nah, di artikel kali ini Gita akan membahas bagaimana gula bisa mempengaruhi dunia dan kehidupan manusia.

The Silent Killer

Gula (fruktosa, sukrosa atau laktosa) hadir secara alami dalam makanan seperti (roti gandum dan sereal, buah-buahan, sayuran dan produk susu, yoghurt) Gula seperti dalam karbohidrat adalah bagian yang sehat untuk diet dan itu penting. Gula yang kurang baik dikonsumsi secara berlebihan karena banyak mengandung gula misalnya seperti jus, minuman, yogurt, kue, cokelat.

Sebagai contoh negara India. Negara yang sangat menyukai makanan manis, jauh di atas negara lain mana pun, jika gula tradisional dan modern diperhitungkan. Kita juga mengkonsumsi karbohidrat berkualitas buruk dalam jumlah berlebihan, terutama sereal olahan seperti nasi putih dan gandum putih, minuman manis dan jus buah, makanan manis dan gurih, yang pada akhirnya berubah menjadi glukosa, gula sederhana yang digunakan tubuh untuk energi. Dan orang India saat ini menunjukkan kecenderungan yang meningkat untuk penyakit yang terkait dengan gula (dan lemak yang terkait erat dengan gula) obesitas hingga diabetes, penyakit jantung hingga hipertensi, kanker hingga demensia.

Sejarah Gula

Gula pertama kali diketahui di Inggris pada 1099. Pada masa itu, gula menjadi barang mewah yang sering disebut emas putih. Bangsa Belanda bahkan membangun pabrik-pabrik tebu di berbagai daerah termasuk Indonesia. Hingga akhir 1900. Seiring berjalan waktu, gula bisa diproduksi dengan jumlah melimpah.

Sejarah gula di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari praktek kolonialisme Belanda dan negara lainnya. Bahkan, bumi nusantara yang dulu bernama Hindia Belanda pernah menjadi wilayah dengan produksi gula terbesar. Beranjak pada periode 1900 - 19300, industri gula di tanah Jawa mengalami puncak kejayaannya. Tercatat di tahun 1929 setidaknya 164 pabrik sudah berdiri dengan produksi gula mencapai 2,9 juta ton. Lambat laun industri gula di Indonesia mulai diambil alih oleh pemerintah. Sejak masa kemerdekaan tepatnya tahun 1951 banyak pabrik gula warisan Belanda dinasionalisasi. Semenjak saat itu, pemerintah Indonesia memegang peran untuk keberlangsungan industri gula nasional.

Efek Samping Konsumsi Gula Berlebihan

Terlalu banyak konsumsi gula jenis fraktosa biasanya ditemukan di pemanis makanan ringan dan snack. Jenis gula ini jika di konsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit resisten insulin yang pasti mejadi pemicu diabetes mellitus, tekanan darah terutama diastoliknya, penumpukan lemak jahat, peningkatan fungsi kerja hati dan lipogenesis.

Dari penelitian Wang tahun 2018 di Jerman hal yang menarik terkait konsumsi berlebih fruktosa ini ditemukan bahwa sintesa fruktosa yang berlebih akan mempengaruhi fungsi sintesis fruktosa menjadi zat yang bernama Advanced Glycation End Products (AGE’s), saat AGES’s ini diproduksi maka di otak akan secara otomatis mengirimkan sinyal untuk mengizinkan tubuh melakukan overkonsumsi kalori dengan tanda selalu lapar dan ingin makan.

Bagaimana Solusinya Agar Tidak Mengkonsumsi Gula Berlebihan?

Yang pertama, perbanyak minum air putih. Keinginan makan gula yang tinggi bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang dehidrasi. Oleh karena itu, cara mengatasi kecanduan gula bisa dilakukan dengan konsumsi lebih banyak air putih. Jadi, jika mulai ada tanda bahwa Anda ingin mengonsumsi yang manis-manis, lebih baik ambil segelas air putih.

Kedua, konsumsi protein dan jus buah tanpa gula. Mengonsumsi protein adalah cara mudah untuk mengekang keinginan makan gula. Pasalnya makanan tinggi protein dicerna lebih lambat oleh tubuh sehingga Anda merasa kenyang lebih lama.

Yang ketiga, perbanyak makan sayuran. Cobalah untuk mengonsumsi makanan tinggi vitamin dan antioksidan. Misalnya, smoothies sayuran

Keempat, kurangi minum kopi dan teh manis Hindari asupan kopi dengan tambahan susu kental manis dan gula pasir yang berlebihan. Kebiasaan minum teh manis perlu dikurangi. Minum teh tidak masalah, asal tidak ada tambahan gula berlebihan.

Yang kelima, olahraga rutin. Anda disarankan untuk memulai olahraga dengan durasi 10 menit sehari, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 30 menit per hari. Faktanya, cara mengatasi kecanduan gula ini dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah, mengurangi ketegangan, dan meningkatkan energi tubuh.

Keenam, bersantai dan tidur.

Jadi meskipun secara kebutuhan nutrisi gula sangat dibutuhkan, namun konsumsi gula jenis apapun perlu dilakukan, konsumsi gula alami yang bisa ditemukan di buah, gandum tinggi serat dan sayuran sangat baik untuk diterima tubuh kita, bahaya konsumsi gula sangat perlu diwaspadai mulai dari anak-anak hingga kaum lanjut usia.

Selalu menjaga kesehatan, karena sehat itu mahal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image