Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mr Jeen

Pentingnya Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah dalam Kehidupan Sosial, Budaya, dan Masyarakat

Sekolah | Friday, 04 Aug 2023, 07:51 WIB
Mari menatap dunia dengan buku

Revitalisasi bahasa dan sastra daerah merupakan suatu program yang harus terealisasikan upaya untuk melindungi dan mempelihara bahasa dan sastra daerah. Bahasa dan sastra daerah merupakan salah satu aset budaya yang sangat bernilai bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bahasa dan sastra daerah terus terpinggirkan serta terabaikan oleh warga setempat.

Mengutip dari pandangan Moseley (2010) dalam buku Atlas of the World’s Languages in Danger ada 146 bahasa yang kini mengalami banyak perubahan karena faktor pengaruh dari bahasa lain, sehingga keaslian bahasa daerah tersebut terancam punah dan ada pula dua belas bahasa yang sudah punah karena tidak terpelihara dengan baik. Karena itu, perlu adanya revitalisasi bahasa dan sastra daerah supaya tidak terlupakan serta senantiasa terpelihara keberadaannya.

Di bawah ini terdapat beberapa metode revitalisasi bahasa dan sastra daerah:
1. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah di sekolah
2. Pembuatan karya tulis serta media pembelajaran
3. Mengadakan festival bahasa dan sastra daerah
4. Membiasakan penggunaan bahasa daerah dengan sesama warga sedaerah
5. Kerja sama dengan komunitas bahasa dan sastra daerah

Revitalisasi bahasa dan sastra daerah juga menjadi upaya guna memperkaya serta memperluas pengetahuan warga mengenai keberagaman budaya Indonesia. Mengenai hal tersebut Susiati (2019) berpendapat bahwa perlu adanya perlindungan bahasa dan sastra daerah, karena bahasa dan sastra daerah merupakan suatu keunikan serta identitas yang dimiliki suatu daerah. Karena itu, peran serta elemen warga sangatlah diperlukan dalam upaya melestarikan bahasa dan sastra daerah.

Pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab dalam melestarikan bahasa daerah sebagai komponen dari kekayaan tradisi Indonesia. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keberlangsungan serta kemajuan daerahnya, pemerintah daerah mempunyai peran penting dalam meningkatkan serta melestarikan bahasa daerah. Karena itu, revitalisasi bahasa diartikan sebagai bentuk usaha upaya meningkatkan penggunaan bahasa untuk bahasa yang terancam hilang jejaknya (King, 2001). Berikut merupakan cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan penggunaan bahasa daerah:

1. Melembagakan pemakaian bahasa daerah dalam aktivitas formal pemerintah
2. Menyediakan kursus serta pelatihan bahasa daerah
3. Membuat kurikulum pendidikan yang memasukkan bahasa daerah di sekolah-sekolah
4. Mengadakan aktivitas yang menunjang pelestarian bahasa daerah
5. Membuat kamus serta buku-buku tentang bahasa daerah
6. Menyediakan dana untuk pengembangan bahasa daerah
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya pelestarian bahasa daerah

Komunitas daerah menjadi aktor utama dalam pelestarian bahasa daerah. Berikut beberapa peran penting yang dapat dilakukan komunitas daerah dalam pelestarian bahasa daerah:

1. Melestarikan bahasa daerah dengan penggunaan sehari-hari
2. Mengadakan suatu kegiatan yang mempromosikan bahasa daerah
3. Mengumpulkan serta menyebarluaskan informasi mengenai bahasa daerah
4. Melakukan observasi mengenai bahasa daerah

Dengan mengamalkan poin-poin tersebut, komunitas daerah mampu menjadi aktor penting dalam pelestarian bahasa daerah. Bahasa daerah adalah hal yang penting dari identitas budaya suatu daerah, dan dengan melindungi bahasa daerah, komunitas daerah mampu memastikan warisan budaya mereka terus hidup dan terus berkembang.

Daftar Rujukan

King, Kendall A. 2001. Language Revitalization Processes and Prospects: Quichua in the Ecuadorian Andes. Paris: Multilingual Matters LTD.

Moseley, Christopher (ed.). 2010. Atlas of the World’s Languages in Danger, 3rd edn. Paris, UNESCO Publishing. Diakses dari versi daring: http://www.unesco.org/culture/en/endangeredlanguages/atlas pada 1 Juli 2015.

Susiati, S., Iye, R., & Suherman, L. O. A. (2019). Hot Potatoes Multimedia Applications in Evaluation of Indonesian Learning In SMP Students in Buru District. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 2 (4), 556-570.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image