Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Perkembangan kepemimpinan dan sifat-sifat seorang pemimpin

Pendidikan dan Literasi | 2023-08-01 09:28:13

Perkembangan kepemimpinan dan sifat-sifat seorang pemimpin

Sifat-sifat yang di syaratkan sebagai seorang pemimpin, tidaklah sama di dalam masyarakat, walaupun tidak jarang masih ada yang sama di sana sini. Di kalangan masyarakat Indonesia, perihal sifat-sifat yang harus di penuhi oleh seorang pemimpin, antara lain dapat dijumpai dalam apa yang merupakan seloka dalam Ramayana, yang memuat ajaran Sri Rama kepada Bharata, yaitu adiknya dari lain ibu.

Secara singkat diceritakan bahwa seloka tersebut berkisar pada cerita tentang kerajaan Ayodhya yang diperintahkan oleh raja Dacaratha yang antara lain berputerakan Sri Rama, Laksamana dan Bharata. Dimana yang erakhir adalah putera dari seorang selir yang bernama dewi Kekayi. Yang berhak menjadi pengganti raja Dacaratha, sebetulnya adlaah Sri Rama, akan tetapi waktu sang raja mengawini dewi Kekayi, beliau pernah berjanji bahwa puteranya kelak akan dijadikan raja. Dewi Kekayi yang tidak lupa pada janji tersebut akhirnya menuntut agar anaknya Bharata dinobatkan menjadi raja, sedangkan Sri Rama dibuang ke hutan.

Sri Rama yang mengetahui betapa putus asa ayahnya dalam menghadapi keadaan itu, dengan sukarela memutuskan untuk menyerahkan mahkota raja kerajaann kepada adiknya Bharata, sedangkan ia sendiri bersama isterinya Shinta dan adiknnya Laksamana masuk hutan. Bharata yang sangat menghormati kakaknya, tidak mau menjadi raja, dan kemudian menyusul kakakanya. Akan tetapi, Sri Rama tetap pada pendiriannya dan memberikan nasehat-nasehat kepada adiknya Bharata tentang bagaimana dia harus berlaku sebagai pemimpin yang baik. Nasehat-nasehat tersebut dinamakan Asta-Brata (artinya delapan jalan).

Menurut Asta Brata, pada diri seorang raja berkumpul sifat-sifat dari delapan Dewa yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri. Kedelapan sifat dan kepribadian itulah yang harus dijalankan oleh seorang raja (pemimpin) yang baik. Asta Brata dalam kakawin Ramayana, terdiri dari sepuluh seloka, dimana seloka pertama dan kedua, pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Asta Brata merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dipisah-pisahkan

2. Asta Brata memberikan kepastian bahwa seorang pemimpin yang menjalankannya, akan mempunyai kekuasaan dan kewibawaan sehingga akan dapat menggerakkan bawahannya. Keadaan demikian dapat menghindari terjadinya krisis kepemimpinan . krisis kepemimpinan akan terjadi oleh karena pemimpin tidak berani untuk mengambil keputusan untuk bertindak dan oleh karena dia tidak jujur.

Menurut Asta Brata tersebut, maka kepemimpinan yang akan berhasil, adalah kepemimpinan yang memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Indra-Brata, yang memberi kesenangan dalam bidang jasmani

2. Yama-Brata, yang menunjuk pada keadilan dan kepastian hukum

3. Surya- Brata, yang menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untk bekerja persuasion

4. Caci- Brata, yang member kesenangan rohaniah

5. Bayu- Brata, yang menunjukkan keteguhan pendidikan dan rasa tidak segan-segan untuk turut merasakan kesukaran-kesukaran dari pengikut-pengikutnya

6. Dhana- Brata, menunuukkan pada suatu sikap yang patut dihormati

7. Paca Brata, yang menunjukkan pada suatu sikap yang patut dihormati

8. Agni- Brata, yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah.

Demikian beberapa sifat atau syarat yang harus dimiliki oleh seseorang pemimpin yang baik, menurut mythology Indonesia. Sifat-sifat tersebut dengan perubahan disana-sini dapat diterapkan pula dalam kepemimpinan yang modern.

Buku SOSIOLOGI suatu Pengantar Karya Soerjono Soekanto

Tahun 1969

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image