Ustaz Hendri Susanto: Hijrah Penting untuk Profesionalisme Kerja
Eduaksi | 2023-07-31 14:58:32Penceramah yang juga Anggota DPRD Sijunjung dua periode (2014-2019 dan 2019-2020), Ustaz Hendri Susanto, menekankan pentingnya hijrah untuk meningkatkan profesionalisme kerja. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan tatsqif atau kajian keislaman di GOR Perguruan Islam Ar Risalah, Kota Padang, Sabtu (29/11/2023). Acara dihadiri oleh pimpinan, guru, dan staf dari sekolah tersebut.
Ia menyampaikan bahwa, Nabi Muhammad Saw dan sejumlah kaum muslim hijrah pada tahun ke-13 kenabian dari Mekkah ke Madinah agar bisa menjalankan ajaran Islam dengan maksimal. Pasalnya, selama 13 tahun berdakwah di Mekkah, Rasulullah dan kaum muslim mendapatkan banyak tekanan dan intimidasi. "Sebagaimana dalam sirah nabawiyah, tidak sedikit sahabat yang dianiaya," ujarnya.
Atas perintah Allah, Rasulullah dan para sahabat pun hijrah ke Madinah. Sebelumnya, untuk mengelabui kaum kafir Quraisy, Rasulullah meminta Ali bin Abi Thalib untuk menggantikannya tidur di ranjang.
Meski bisa mengancam nyawanya, Ali bersedia menyamar untuk menggantikan posisinya di tempat tidur. Alhasil, atas izin Allah, Rasullulah bisa keluar dari rumah tanpa terlihat kaum kafir Quraisy, lalu hijrah ke Madinah.
Menurut Ustaz Hendri, kesedian Ali untuk menggantikan posisi Rasulullah itu adalah bentuk profesionalisme dalam Islam. Menurutnya, tidak ada profesionalisme jika tidak ada pengorbanan atau keinginan mencapai tujuan perjuangan Islam.
Setiap muslim harus profesional dalam bekerja. Para sahabat setelah hijrah ke Madinah, mereka tidak ingin menjadi peminta-minta. Mereka lebih memilih bekerja, seperti menjadi pedagang di pasar. Alhasil, kehidupan yang lebih baik bisa didapatkan.
Agar bisa profesional dalam kerja, setiap muslim harus bisa itqan atau bersung-sungguh atau fokus dalam mengerjakan sesuatu. Ia mengutip sebuah hadis yang menyatakan Allah menyukai salah seorang dari kita apabila mengerjakan sesuatu, maka dituntaskannya pekerjaan itu.
"Selain itu, kita harus menjaga keikhlasan. Orang yang ikhlas, ia tidak akan berhitung dalam beramal. Jika kita bawa keikhlasan sebagai spirit kerja, transaksi lebih tingginya adalah dengan Allah. Kerja untuk mendapatkan pahala dari Allah," ungkapnya.
Agenda bulanan
Sementara itu, Pimpinan Perguruan Islam Ar Risalah, Donis Satria, mengatakan tatsqif atau kajian keislaman ini merupakan agenda bulanan dari Yayasan Waqaf Ar Risalah untuk seluruh guru dan staf. Tujuannya untuk membekali mereka dengan wawasan keislaman sehingga bisa menjadi pribadi lebih baik.
"Kegiatan ini rutin digelar sekali sebulan. Tujuannya agar kita bisa meningkatkan kompetensi ilmu agama kita," sebutnya. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.