Langkah-Langkah Membangun Kepemimpinan Strategik dalam Perusahaan
Bisnis | 2023-07-29 14:19:12
Kepemimpinan strategik memiliki definisi, yaitu bentuk kepemimpinan dalam organisasi yang memiliki kemampuan untuk melihat masa depan, menjaga fleksibilitas, dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi, dengan tujuan menjaga daya saing organisasi agar lebih baik dibandingkan oleh pesaing.
Kepemimpinan strategik sangat relevan dengan seorang manajer dan seorang pemimpin dalam organisasi dan memiliki hubungan erat dengan perencanaan strategik.
Perencanaan strategik sendiri mencoba melihat arah perkembangan organisasi atau perusahaan di masa mendatang dan mencoba mengantisipasinya.
Pemimpin strategik dapat dianalogikan sebagai Jenderal dalam kesatuan militer. Di bawah pemimpin strategik inilah terdapat pemimpin operasional yang bisa dianalogikan seperti Kolonel.
Sedangkan, di bawah pemimpin operasional ialah pemimpin kelompok yang dianalogikan sebagai Letnan atau Kopral yang langsung membawahi karyawan sebagai Prajurit yang beroperasi di lapangan.
Karakteristik yang dimiliki oleh kepemimpinan strategik adalah :
1) Cakupan kepemimpinan yang luas dan mencakup kepentingan organisasi secara keseluruhan,
2) Memiliki perspektif atau pandangan jangka panjang dalam mengambil setiap keputusan sehingga dampak yang ditimbulkan atas pengambilan keputusan tersebut cenderung lebih lama, dan
3) Seringkali menghasilkan perubahan organisasi yang signifikan atau menyeluruh.
Kepemimpinan strategik sangat diperlukan karena beberapa faktor atau alasan, yaitu :
1) Tingkat perubahan yang terjadi baik perubahan lingkungan maupun perubahan teknologi yang semakin cepat,
2) Kondisi ketidakpastian yang semakin tinggi sebagai akibat dari perubahan cepat yang terjadi,
3) Tingkat ambiguitas yang juga semakin tinggi karena tidak adanya batasan yang tegas dalam menghadapi persoalan,
4) Permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, dan
5) Tingkat ketergantungan atau keterkaitan antar bidang yang semakin besar.
Adapun, langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membangun kepemimpinan strategik di dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis kondisi perusahaan saat ini
Langkah pertama ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). Manajer akan bertanya mengenai kondisi perusahaan saat ini, apakah tumbuh dengan baik atau malah menurun. Manajer juga akan bertanya apa saja yang telah dikerjakan dan dihasilkan oleh perusahaan.
2. Merumuskan visi dan misi perusahaan
Setelah manajer strategik memperoleh informasi mengenai kondisi perusahaan saat ini, langkah kedua yang dilakukan adalah memikirkan dan merumuskan visi dan misi perusahaan yang akan menjawab pertanyaan ke mana perusahaan akan dibawa di masa mendatang.
3. Mengidentifikasi driver strategik kunci perusahaan
Driver strategik ialah variabel yang memiliki dampak paling besar pada tingginya tingkat daya saing suatu perusahaan. Apabila manajer dapat mengidentifikasi driver strategik perusahaan, maka ia dapat memfokuskan energinya hanya pada variabel yang paling penting dalam perusahaannya tersebut.
4. Mengembangkan strategi perusahaan
Langkah berikutnya adalah merumuskan strategi yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Strategi yang baik haruslah sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan dan strategi yang ada harus dapat berubah jika lingkungan perusahaan berubah.
Strategi perusahaan juga harus memfokuskan pada tiga karakteristik internal perusahaan, yaitu kompetensi utama, sinergi, dan orientasi menciptakan nilai.
5. Melaksanakan strategi perusahaan
Langkah yang terakhir yaitu kegiatan pelaksanaan atau implementasi dari strategi yang telah dirumuskan. Manajer strategik tidak hanya bermimpi, tetapi juga bekerja dengan nyata untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Implementasi strategi merupakan langkah terpenting sekaligus tersulit dalam kepemimpinan strategik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
