Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thareza Tifany

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perusahaan

Bisnis | 2023-07-28 23:21:24
https://pixabay.com/id/photos/laptop-pertemuan-pengusaha-593296/

A. Etika Bisnis

Menurut Ebert & Griffin pada tahun 2009, etika bisnis ialah prinsip dan standar yang berlaku dan digunakan untuk menentukan perilaku di dalam organisasi bisnis.

Sedangkan, menurut Boone & Krtz pada tahun 2005, etika bisnis memiliki pengertian yaitu sebagai suatu standar perilaku dan nilai-nilai moral yang akan mengarahkan pada tindakan dan keputusan yang ada di lingkungan kerja.

Etika bisnis menjadi sangat penting karena keputusan yang diambil tidak hanya akan berdampak pada organisasi atau perusahaan, melainkan juga pada lingkungan, masyarakat luas, karyawan, dan juga tentunya pada konsumen. Etika bisnis ini hampir menyerupai prinsip dan nilai-nilai moral.

Etika bisnis dapat dikatakan berasal dari etika individu, yaitu etika bisnis sebagai suatu entitas berbeda dan kompetitif merupakan perilaku manajer, karyawan, dan wirausahawan secara individual dalam organisasi.

Sementara itu, etika manajerial yang termasuk dalam etika bisnis, merupakan standar yang mengarahkan perilaku manajer secara individual di dalam organisasi atau perusahaan. Etika manajerial terdiri dari etika manajer terhadap karyawan, terhadap organisasi, dan terhadap agen-agen ekonomi.

1) Etika manajer terhadap karyawan

Meliputi etika dalam merekrut karyawan baru, memutus hubungan kerja (PHK) dengan karyawan, memberikan upah atau gaji untuk karyawan, memberikan penghargaan bagi karyawan berprestasi, menghargai privasi karyawan dan memberikan respon yang tanggap dan cepat juga peduli pada kepentingan karyawan.

2) Etika manajer terhadap organisasi

Meliputi etika dalam kepentingan, kerahasiaan dan kejujuran manajer sebagai seorang individu dalam organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja.

3) Etika manajer terhadap agen-agen ekonomi

Meliputi etika dalam kegiatan promosi atau periklanan, negosiasi dan persetujuan dengan pemasok, perantara, pemegang saham dan serikat pekerja, pemesanan dan pembelian oleh konsumen, serta pada hubungan dengan lembaga keuangan yang memberikan bantuan dana keuangan untuk perusahaan.

Dalam menilai perilaku termasuk perilaku yang etis atau tidak, Ebert & Griffin pada tahun 2009 menjelaskan, terdapat 4 indikator yang digunakan untuk mempertimbangkan etis tidaknya suatu perilaku, indikator tersebut yaitu kegunaan (utility), hak-hak (rights), keadilan (justice) dan kepedulian (caring).

Terdapat beberapa alasan mengapa organisasi atau perusahaan harus menerapkan etika bisnis, yaitu tuntutan dari pelanggan, kepentingan perbaikan iklim kerja, pemberdayaan karyawan baru dan terutama untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan lain.

Adapun, alasan lainnya yaitu jika struktur organisasi semakin mendatar dan kewenangan karyawan semakin besar, maka perilaku etis wajib dimiliki oleh para karyawan tersebut.

Dalam melaksanakan etika bisnis, terdapat tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu kesadaran (awareness), keinginan (intention) dan keputusan (decision). Selain itu, manajer dapat menciptakan perilaku etis di tempat kerjanya dengan beberapa cara, yaitu menyeleksi karyawan yang sesuai dengan standar etika, menyusun kode etik perusahaan dan memimpin jalannya proses penciptaan perilaku etis.

https://pixabay.com/id/photos/uang-koin-investasi-bisnis-2724241/

B. Tanggung Jawab Sosial

Menurut Harrison pada tahun 2005, tanggung jawab sosial menunjukkan tanggung jawab organisasi yang bertindak sebagai entitas korporasi terhadap masyarakat secara keseluruhan.

Tanggung jawab sosial ialah seperangkat cara, tindakan atau kegiatan organisasi yang mempengaruhi karyawan, masyarakat luas dan lingkungannya dan dapat dipertanggungjawabkan guna menyeimbangkan komitmen perusahaan.

Tanggung jawab sosial meliputi tanggung jawab perusahaan pada pelanggan, karyawan, investor, kreditur dan pada lingkungan.

1) Tanggung jawab sosial pada pelanggan

Meliputi tanggung jawab pada proses produksi hingga proses penjualan produk beserta berbagai hal yang terkait.

2) Tanggung jawab sosial pada karyawan

Yaitu tanggung jawab perusahaan untuk memberi perlindungan pada karyawan dan memberi keadilan bagi seluruh karyawan tanpa membeda-bedakan.

3) Tanggung jawab sosial pada investor dan kreditur

Yaitu tanggung jawab menggunakan dana sebaik mungkin untuk menghasilkan produk yang akan membawa keuntungan bagi para investor atau juga pada kreditur.

4) Tanggung jawab sosial pada lingkungan

Meliputi tanggung jawab perusahaan pada isu perubahan iklim global, polusi dan pencemaran lingkungan.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyukseskan pelaksanaan tanggung jawab sosial, yaitu :

1. Tanggung jawab sosial dimulai oleh pimpinan tertinggi perusahaan dan tercantum dalam perencanaan strategis.

2. Para manajer puncak mengembangkan perencanaan secara mendetail dan menetapkan prioritas.

3. Sebagian pekerja harus diawasi oleh orang yang bertanggung jawab dan konsisten.

4. Organisasi harus melakukan audit sosial, yaitu analisis tentang keberhasilan mengunakan dana untuk melaksanakan tanggung jawab sosial.

Selain itu, ada empat (4) pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial, yaitu obstructionist, defensive, accommodative dan proactive.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image