Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maria Tanjung Sari

Jangan Ada Drama di Kantor Kita

Curhat | Wednesday, 19 Jul 2023, 18:55 WIB
Sumber Gambar: Ilustrasi Canva

Sudah lama sekali saya tidak menulis di UGC Retizen ini. Setelah sekian lama, akhirnya ijinkan saya untuk menulis curhatan dari beberapa teman, bahkan mungkin diri sendiri mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

Kita bekerja tentunya ingin mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun apakah di kantor tempat kita bekerja hanya melulu melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai karyawan? Jika memang begitu rasanya hidup kok menjadi membosankan ya. Ada lho sahabat yang bisa kita temukan justru di tempat kerja. Sehingga bisa dikatakan, bekerja banyak sekali menfaatnya tidak hanya melulu mencari nafkah. Salah satu manfaat bekerja adalah kita bisa bersosialisasi dengan orang baru yang belum dikenal dan melakukan interaksi dengan mereka.

Di kantor kita juga memiliki partner kerja yang tidak hanya satu atau dua orang. Bahkan dalam suatu perusahaan, bisa lebih dari 100 karyawan yang bekerja. Mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan ke-99 karyawan lainnya jika ingin diterima di lingkungan pekerjaan tersebut.

Mungkin tidak seluruh karyawan di perusahaan tempat kita bekerja dapat kita kenal satu per satu. Minimal kita bisa saling mengenal karyawan lain di satu divisi yang sama. Namun jika perusahaan tersebut terbilang kecil, maka kita seharusnya bisa mengenal seluruh karyawan. Anggap sebuah perusahaan hanya terdiri dari 20 karyawan, itupun sudah termasuk pimpinan di dalamnya. Tentunya tidak sulit bukan mengenal 20 orang dalam satu perusahaan.

Drama di Dalam Kantor, Mungkinkah Terjadi?

Agar nyaman dalam bekerja, tentunya setiap karyawan harus saling menghargai satu dengan lainnya agar pekerjaan terasa menyenangkan dan cepat terselesaikan. Apalagi jika dalam satu divisi ada banyak karyawan, dimana kekompakan sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah tugas dari pimpinan.

Namun tak jarang ada banyak drama yang sering kita dengar bahkan alami sendiri apabila sedang bekerja. Drama disini bukan sinetron yang tayang di tivi-tivi lho ya, melainkan konflik dan intrik yang terjadi antar karyawan, dimana dapat mempersulit jalannya sebuah pekerjaan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan drama dalam sebuah pekerjaan, sebut saja:

1. Rasa Senioritas Antar Karyawan

Terkadang karyawan senior merasa seenaknya dalam menghadapi karyawan junior, sehingga tak sedikit terjadi kendala di pekerjaan yang membuat target kerja tak selesai. Si senior merasa dirinya tak perlu capek-capek dalam bekerja karena bisa menyuruh junior, namun si junior juga punya tanggung jawab kerja yang lain sehingga tak bisa membantu sepenuhnya.

Rasa mentang-mentang inilah yang apabila tidak dihilangkan, akan memicu drama alias konflik dalam sebuah pekerjaan. Belum lagi jika si senior berusaha untuk menghasut rekan kerja lainnya untuk menjauhi si junior, dan beritanya sampai kepimpinan. Wah bisa kacau tuh suasana kerja. Yang ada lingkungan kerja jadi toxic dan suasana tidak menyenangkan.

Solusinya adalah turunkan ego di dalam diri masing-masing karyawan agar pekerjaan bisa dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang status mana karyawan yang lebih lama bekerja, mana yang baru diterima bekerja.

2. Rasa Iri Dengan Pencapaian Rekan Kerja Lain

Iri merupakan penyakit hati yang harus dihilang oleh seorang individu. Dalam hal apapun sebisa mungkin jangan sampai kita punya sifat iri terhadap pencapaian orang lain. Ini sangat berbahaya, terutama ketika kita bekerja di sebuah perusahaan.

Terkadang ada saja karyawan yang iri dengan rekan kerjanya karena mungkin prestasi kerja yang bagus serta kemampuannya dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan pimpinan. Yang harus kita lakukan apabila menemukan pegawai berprestasi bukannya langsung jadi iri, melainkan kita harus banyak belajar bagaimana si karyawan tersebut bisa melakukan tugas dengan sebaik mungkin.

Jangan karena iri melihat keberhasilan orang lain, lantas membuat kita berusaha menjegal partner kerja di kantor. Hal itu bukan merupakan perbuatan yang terpuji namun sungguh attitude yang buruk di lingkungan kerja.

3. Ketimpangan Sosial Dalam Perusahaan

Kok bisa dalam sebuah perusahaan terdapat ketimpangan? Hal ini salah satunya dikarenakan adanya anggota keluarga yang ikut bekerja dalam sebuah perusahaan. Sebenarnya keberadaan anggota keluarga tidak masalah dalam sebuah perusahaan, asal mereka bisa menempatkan posisi masing-masing dan bekerja sesuai dengan job description.

Yang menjadi masalah adalah ketika anggota keluarga diperlakukan berbeda dengan karyawan lainnya dan seolah-olah memiliki privilege yang merugikan karyawan lain. Misalnya saja anggota keluarga yang merupakan karyawan di sebuah perusahaan sering dapat terlambat, makan gaji buta dan bekerja seenaknya tanpa peduli dengan teman lainnya.

Pimpinan yang memiliki anggota keluarga yang bekerja di perusahaannya harus membuat aturan yang jelas bahwa tidak ada perbedaan antara keluarga dengan karyawan lain yang bukan keluarga. Semua karyawan harus melaksanakan aturan perusahaan, yang melanggar akan mendapat Surat Peringatan (SP) tak pandang bulu.

Demikian beberapa drama di kantor yang apabila berlangsung terus menerus akan menyebabkan kondisi kantor tidak sehat.

Semoga bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image