Strategi Penguatan Literasi melalui Majalah Sekolah
Guru Menulis | 2023-07-17 13:29:23Pendidikan literasi merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan siswa. Literasi sekolah yang kuat memberikan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan pemahaman siswa. Salah satu cara efektif untuk mendorong literasi sekolah adalah melalui penerbitan majalah sekolah. Majalah sekolah dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan minat baca siswa, meningkatkan keterampilan menulis, dan memperluas pengetahuan mereka.
Hal inilah yang mendorong SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta (SMP Mugadeta) menghidupkan kembali majalah sekolah, tentunya dengan nuansa dan format baru berjudul Majalah Kreasi dan Opini Mugadeta (Mahkota) yang sudah di-launching beberapa waktu lalu. Penerbitan majalah sekolah ini sebagai bagian rencana aksi guru yang terpilih dalam program Gaharu yang dilaksanakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan Ashoka Indonesia dan LazisMu.
Melalui hasil penelusuran di dunia maya, penulis berusaha merangkum beberapa langkah dalam penerbitan majalah sekolah yang dilakukan adalah sebagai berikut. Beberapa diantaranya berdasarkan praktik baik penerbitan Majalah Mahkota.
1. Membentuk Tim Redaksi Siswa
Langkah pertama dalam memperkuat literasi sekolah melalui majalah sekolah adalah dengan membentuk tim redaksi siswa. Tim ini terdiri dari siswa-siswa yang berminat dalam menulis, editing, desain, dan fotografi. Dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembuatan majalah, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab dan motivasi yang tinggi untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
2. Menentukan Tema dan Tujuan Majalah
Setiap edisi majalah sekolah harus memiliki tema yang jelas. Tema ini dapat beragam, seperti lingkungan, budaya, sains, atau kegiatan sekolah. Dengan menentukan tema yang relevan, majalah sekolah dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menarik bagi siswa. Selain itu, penting juga untuk menetapkan tujuan majalah, apakah tujuannya untuk menghibur, mengedukasi, atau memotivasi siswa.
3. Menciptakan Konten yang Variatif
Majalah sekolah harus berisi konten yang bervariasi dan menarik bagi siswa. Hal ini dapat mencakup artikel berita, opini, cerita fiksi, puisi, wawancara, ulasan buku, dan kegiatan siswa. Dengan menawarkan berbagai jenis konten, majalah sekolah dapat menjangkau minat dan kebutuhan siswa yang berbeda.
4. Melibatkan Siswa dalam Proses Penulisan
Selain tim redaksi, majalah sekolah juga harus memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk berkontribusi dalam penulisan artikel. Siswa dapat diminta untuk menulis artikel tentang topik yang diminati atau pengalaman mereka sendiri. Ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilan menulis siswa, tetapi juga memberikan mereka rasa kepemilikan terhadap majalah sekolah.
5. Mengadakan Lomba Menulis dan Penerbitan Karya Siswa
Untuk mendorong minat siswa dalam menulis, majalah sekolah dapat mengadakan lomba menulis dengan tema yang relevan. Lomba ini dapat melibatkan seluruh siswa sekolah dan memberikan penghargaan kepada karya-karya terbaik yang dipilih. Selain itu, majalah sekolah juga dapat mempertimbangkan untuk menerbitkan karya-karya siswa yang paling menonjol dalam majalah tersebut.
6. Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Aksesibilitas
Dalam era digital ini, majalah sekolah dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan jangkauan siswa. Selain versi cetak, majalah sekolah dapat diunggah dalam format digital atau diintegrasikan ke dalam platform pembelajaran daring. Hal ini memungkinkan siswa untuk membaca dan berkontribusi pada majalah sekolah secara mudah dan fleksibel.
Majalah sekolah dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat literasi sekolah. Majalah sekolah dapat menjadi wadah yang mendorong minat baca, keterampilan menulis, dan pemahaman siswa. Bukan tidak mungkin, melalui majalah sekolah yang dikelola dengan baik mampu melahirkan jurnalis muda penerus Karni Ilyas, Aiman Witjaksono, maupun Najwa Shihab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.