Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AFDHAL RAHMATULLAH 2021

Hukum-Hukum Tajwid Beserta Contohnya

Agama | 2021-12-28 12:28:14

Bagi umat muslim, membaca Al-quran dengan baik dan benar adalah sebuah kewajiban. Membaca Al-Quran harus benar dan tartil, serta harus tahu kapan harus berhenti dan kapan harus melanjut bacaan. Maka dari itu, supaya membaca Al-Quran bisa dengan baik dan benar harus mempelajari ilmu tajwid. Dengan membaca Al-Quran secara perlahan, akan membantu untuk memahami dan merenungkan makna dari bacaan Al-Quran. Di bawah ini akan lebih dijelaskan mengenai hukum-hukum ilmu tajwid, beserta contohnya. Pengertian Tajwid

Tajwid adalah istilah dari bahasa Arab yang secara harfiah memiliki makna ‘melakukan sesuatu dengan indah atau bagus’. Tajwid berasal dari kata ‘Jawadda’. Tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat yang ada pada setiap huruf. Secara garis besar, ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf yang ada di dalam kitab suci Al-Quran.

Sejarah bacaan Al-Qur’an berkaitan dengan sejarah qira’at, karena setiap qari memiliki seperangkat aturan tajwid mereka sendiri, dengan banyak tumpang tindih di antara mereka.

Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (774 – 838 M) adalah orang pertama yang mengembangkan ilmu tajwid. Ia memberikan aturan nama tajwid dan menuliskannya dalam bukunya yang berjudul al-Qiraat. Dia menulis sekitar 25 qari, termasuk 7 qari mutawatir.

Abu Bakar Ibn Mujahid (859 – 936 M) menulis sebuah buku berjudul Kitab al-Sab’ fil-qirā’āt “Tujuh Bacaan”. Dia adalah orang pertama yang membatasi jumlah bacaan hingga tujuh yang diketahui.

Imam Al-Shatibi (1320 – 1388 M) menulis sebuah puisi yang menguraikan dua cara paling terkenal yang diturunkan dari masing-masing dari tujuh imam yang kuat, yang dikenal sebagai Ash-Shatibiyyah. Di dalamnya, ia mendokumentasikan aturan bacaan Naafi’, Ibn Katsir, Abu ‘Amr, Ibn ‘Aamir, ‘Aasim, al-Kisaa’i, dan Hamzah.

Ibn al-Jazari (1350 – 1429 M) menulis dua puisi besar tentang Qira’at dan tajwid. Salah satunya adalah Durrat Al-Maa’nia, dalam bacaan tiga qari utama, ditambahkan ke tujuh di Shatibiyyah, menjadikannya sepuluh. Yang lainnya adalah Tayyibat An-Nashr, yaitu 1014 baris pada sepuluh qari utama dengan sangat rinci. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Pengetahuan tentang ilmu tajwid yang sebenarnya adalah Fardhu Kifayah, artinya setidaknya ada satu orang di setiap komunitas yang bisa atau paham tentang ilmu tersebut. Mayoritas ulama sepakat bahwa tidak wajib menerapkan hukum tajwid.

Ada perbedaan pendapat tentang hukum mempelajari ilmu tajwid bagi setiap individu. Shadee el-Masry menyatakan bahwa mempelajari ilmu tajwid adalah kewajiban individu atau Fardhu Ain. Syekh Zakariyya al-Ansari menyatakan bahwa membaca dengan cara mengubah makna atau mengubah tata bahasa adalah dosa. Jika tidak mengubah kedua hal ini, maka tidak berdosa.

Adapun dalil mempelajari ilmu tajwid, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Muzzamil ayat 4, yang berbunyi:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

“atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.”

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad untuk mebaca Al-Quran dengan tartil, dengan memperindah ucapan pada setiap huruf-hurufnya.

Adapula dalam surat Al-baqarah ayat 121, Allah berfirman,

اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَتْلُوْنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Hukum-Hukum Tajwid dan Contohnya

Berikut adalah hukum tajwid beserta contohnya:

1. Sukun dan Tanwin

a. Idzhar

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idzhar, maka cara membacanya yaitu jelas, terang. Huruf-huruf idzhar ini dibaca jelas karena tempat keluarnya huruf-huruf tersebut adalah mulut, ada pada kerongkongan atau tenggorokan.

Huruf-huruf idzhar: ا ع غ ح خ ها

Contoh: مِنْ آَلِ فِرْعَوْنَ Nun mati bertemu dengan أ

فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ Nun mati bertemu dengan هـ

بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ Nun mati bertemu dengan ع

مِنْ غَفُورٍ رَحِيم Nun mati bertemu dengan غ

أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Tanwin bertemu dengan ح

كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ Tanwin bertemu dengan خ

b. Idgham Bigunnah

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bigunnah maka dibacanya dengan mendengung. Idgham artinya memasukkan, dan bigunnah artinya mendengung. Jadi cara membacanya dengan ditasydidkan ke dalam salah satu huruf idham dengan suara yang mendengung.

Huruf-huruf idgham bigunnah: ي ن م و

Contoh: مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا Nun mati bertemu dengan ي

إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ Nun mati bertemu dengan ن

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ Nun mati bertemu dengan م

مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ Nun mati bertemu dengan و

بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ Tanwin bertemu dengan ي

حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ Tanwin bertemu dengan ن

رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ Tanwin bertemu dengan م

مِنْ خَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ Tanwin bertemu dengan و

BACA JUGA: Daftar Huruf Hijaiyah: Pengertian, Harakat, Penulisan, dan Perannya

c. Idgham Bilagunnah

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bilagunnah maka dibacanya dengan dimasukkan namun tidak berdengung. Idgham artinya memasukkan, dan bilagunnah artinya tidak mendengung. Jadi cara membacanya dengan ditasydidkan ke dalam salah satu huruf idham dengan suara yang tidak mendengung.

Huruf-huruf idgham bigunnah: ل ر

Contoh:

فَضْلًا مِنْ رَبِّكَ Nun Mati bertemu dengan ر

قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ Nun Mati bertemu dengan ل

لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ Tanwin bertemu dengan ل

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَابِعُهُمْ Tanwin bertemu dengan ر

d. Iqlab

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab maka dibacanya dengan ditukar. Iqlab artinya meleburkan atau lebih mudahnya cara membacanya dengan menukar huruf menjadi huruf mim.

Huruf iqlab: ب

Contoh:

أَنْ تُنْبِتُوا Nun mati bertemu dengan ب

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا Tanwin bertemu dengan ب

e. Ikhfa Haqiqi

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa haqiqi, maka dibacanya dengan samar-samar. Ikhfa artinya menyamar atau menyembunyikan sedangkan haqiqi artinya sungguh-sungguh. Jadi cara membacanya harus terang dengan adanya dengung.

Huruf-huruf Ikhfa Haqiqi: ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق

Contoh:

أَنْتُمْ Nun mati bertemu dengan ت

مَنْثُورًا Nun mati bertemu dengan ث

فَأَنْجَيْنَاه Nun mati bertemu dengan ج

عِنْدَهُ Nun mati bertemu dengan د

لِيُنْذِرَكُمْ Nun mati bertemu dengan ذ

أُنْزِلَ Nun mati bertemu dengan ز

نَنْسَخْ Nun mati bertemu dengan س

مَنْشُورً Nun mati bertemu dengan ش

رِيحًا صَرْصَرًا Tanwin bertemu dengan ص

وَكُلًّا ضَرَبْنَا Tanwin bertemu dengan ض

صَعِيدًا طَيِّبًا Tanwin bertemu dengan ط

ظِلًّا ظَلِيلً Tanwin bertemu dengan ظ

سَفَرٍ فَعِدَّةٌ Tanwin bertemu dengan ف

عَلِيمٌ قَدِيرٌ Tanwin bertemu dengan ق

وَرِزْقٌ كَرِيمٌ Tanwin bertemu dengan ك

[12.11, 28/12/2021] افضل: 2. Mim Sukun

a. Ikhfa Syafawi

Apabila mim mati bertemu dengan huruf ikhfa syafawi maka dibaca dengan samar. Caranya menyamarkan suara mim mati dengan diiringi dengungan. Meskipun dengungnya tidak terlalu terdengar jelas karena huruf mim mati dan ba memiliki tempat keluar yang sama yaitu dua bibir. Huruf ikhfa syafawi hanya satu. Hurufnya sama seperti iqlab, namun cara membacanya tidak dileburkan seperti iqlab.

Huruf Ikhfa Syafawi: ب

Contoh:

وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ Mim mati bertemu dengan huruf ب

وَهُمْ بِالْآَخِرَةِ Mim mati bertemu dengan huruf ب

عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍMim mati bertemu dengan huruf ب

b. Idgham Mimi

Apabila mim mati bertemu dengan huruf idgham mimi, maka dibacanya melebur menjadi satu. Huruf idgham mimi hanya satu, yaitu huruf mim. Jadi, idg

[12.11, 28/12/2021] افضل: وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُون ada mim bertasydid

كَمَا آَمَنَ النَّاس ada nun bertasydid

4. Lam ta’rief:

Adalah alif dan lam yang dihubungkan dengan kata atau nama-nama benda.

a. Idzhar Qamariyah

Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf idzhar qamariyah, maka cara membacanya harus jelas. Qamar dalam bahasa arab memiliki arti bulan. Sedangkan lam ta’rief diumpamakan dengan bintang. Hal ini karena bintang tetap terlihat meskipun bertemu dengan bulan.

Huruf-huruf Idzhar Qamariyah: ء ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي

Contoh;

لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولً Alif lam bertemu dengan ء

فَارْجِعِ الْبَصَرَ Alif lam bertemu dengan ب

أَصْحَابَ الْجَنَّةِ Alif lam bertemu dengan ج

خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ Alif lam bertemu dengan ح

وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ Alif lam bertemu dengan خ

وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ Alif lam bertemu dengan ع

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ Alif lam bertemu dengan غ

وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ Alif lam bertemu dengan ف

لِيَوْمِ الْفَصْلِ Alif lam bertemu dengan ق

إِنِ الْكَافِرُونَ Alif lam bertemu dengan ك

وَبِئْسَ الْمَصِيرُ Alif lam bertemu dengan م

فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ Alif lam bertemu dengan و

وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى Alif lam bertemu dengan ه

وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ Alif lam bertemu dengan ي

b. Idgham Syamsiyah

Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf qamariyah lainnya, selain huruf idzhar qamariyah, maka disebut dengan idhgam. Syamsiyah memiliki arti matahari, maka jika alif lam yang diumpakan bintang, bertemu dengan matahari, maka jadi tidak terlalu kelihatan. Karena tidak terbaca ini, maka alif lam yang bertemu dengan huruf syamsiyah, seperti ditasydidkan, atau dimasukkan ke huruf berikutnya.

huruf-huruf idhgam syamsiyah: ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Contoh:

وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ Alif lam bertemu dengan ت

مِنَ الثَّمَرَاتِ Alif lam bertemu dengan ث

يَوْمِ الدِّينِ Alif lam bertemu dengan د

وَالذَّاكِرِينَ Alif lam bertemu dengan ذ

الرَّحْمَنِ Alif lam bertemu dengan ر

وَالزَّيْتُوْنِ Alif lam bertemu dengan ز

هُمُ السُّفَهَاءُ Alif lam bertemu dengan س

هَذِهِ الشَّجَرَةَ Alif lam bertemu dengan ش

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ Alif lam bertemu dengan ص

وَلَا الضَّالِّينَ Alif lam bertemu dengan ض

فَوْقَكُمُ الطُّورَ Alif lam bertemu dengan ط

مِنَ الظَّالِمِينَ Alif lam bertemu dengan ظ

وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ Alif lam bertemu dengan ل

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ Alif lam bertemu dengan ن

5. Qalqalah

apabila ada huruf qalqalah yang mati, maka cara membacanya harus membalik. ada dua macam qalqalah, qalqalah sugra dan qalqalah kubro. Hurufnya sama, namun penempatannya yang berbeda. Dibaca qalqalah sughra jika huruf qalqalah terletak di pertengahan kalimat. Dibaca qalqalah kubro jika huruf qalqalah berada di akhir kalimat.

Qalqalah sughra dibaca lebih tipis, seperti arti sughra sendiri yang artinya kecil. Sedangkan qalqalah kubro, cara membacanya dipantulkan lebih jelas dan lebih keras, seperti arti kubro yang artinya besar.

Huruf-Huruf Qalqalah: ب ج د ط ق

Contoh:

ثُمَّ لِيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ Ada huruf Qaf mati di tengah kata

ثَانِيَ عِطْفِهِ Ada huruf Tho mati di tengah kata

وَقَوْمُ إِبْرَاهِيمَ Ada huruf Ba mati di tengah kata

فَعَلَيَّ إِجْرَامِي Ada huruf Ja mati di tengah kata

يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ Ada huruf Da mati di tengah kata

بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ Ada huruf Ba di akhir kalimat

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ Ada huruf Ja di akhir kalimat

وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ Ada huruf Da di akhir kalimat

قَائِمًا بِالْقِسْطِ Ada huruf Tho di akhir kalimat

وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ Ada huruf Qaf di akhir kalimat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image