Koorluh Menes Gatot Ginanjar: Dari Kumbili Memandang Dunia
Eduaksi | 2023-07-11 01:15:11Kumbili merupakan salah satu tanaman pangan jenis umbi-umbian yang tidak seperti dulu, sekarang mulai sulit dijumpai di pasar-pasar.
Namun siapa yang mengira Kumbili tumbuh subur di wilayah Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Bahkan tanaman pangan lokal ini telah menjadi komoditas unggulan Kecamatan Menes yang terkenal sebagai sentra tanaman Kumbili di Kabupaten Pandeglang.
Saat ini, penanaman Kumbili diklaim masih cukup luas ditanam para petani pedesaan yang hanya terdapat di wilayah Kecamatan Menes.
Hal tersebut diungkapkan Gatot Ginanjar Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Menes Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang saat monitoring pasca panen Kumbili di wilayah kerjanya, Senin (10/07/2023).
Mau tahu cerita Gatot Ginanjar saat di lapangan melakukan pembinaan kepada petani setempat yang bergerak di bidang tanaman pangan Kumbili, yuk simak penuturannya sebagaimana telah diunggah di akun youtube Puskeswan Pandeglang.
Saat ini saya Koorluh BPP Kecamatan Menes (Gatot Ginanjar) sedang berada di salah satu anggota kelompok tani (Poktan) Bina Tani dimana salah satu anggotanya (Mang Radil) menjadi pengepul dari pada tanaman Kumbili.
Menurut Gatot, Mang Radil orangnya selain menjadi petani kumbili juga sekaligus menjadi pengepul dari kumbili.
“Ini kumbili-kumbili yang saat ini sudah di panen sedang dikumpulkan karena memang Kumbili ini hanya panen dalam waktu satu tahun sekali hanya dibulan 6 (Juni) sampai ke bulan 8 (Agustus),” katanya menjelaskan.
Saat ini terlihat di sini Mang Radil sedang melakukan penyortiran Kumbili.
“Saat ini kumbili sedang disortir dibagi menjadi beberapa grade ada grade kecil, menengah dan besar.
“Nah ini masuk grade kecil, Nah ini mungkin grade sedang dan yang di sana tadi di karung-karung ini sudah grade besar,” rincinya.
Adapun untuk pemasaran, Kumbili dijual ke pasar-pasar terdekat di wilayah Kecamatan Menes maupun dijual ke Pasar Pandeglang hingga ke wilayah Tangerang Provinsi Banten.
“Saat ini hasil panen lumayan bagus, dengan kisaran harga sekarang sekitar Rp.8000/kg,” katanya.
Gatot berharap, mudah-mudahan ini kumbili nantinya jadi komoditas unggulan dari Kecamatan Menes.
“Kita do'akan saja dari kumbili memandang dunia,” harapnya.
Kepala DPKP Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP mengapresiasi para penyuluh di lapangan yang telah mewujudkan kemandirian pangan lokal di desa-desa.
“Pangan lokal setiap wilayah kecamatan harus terus dikembangkan, caranya para penyuluh pertanian harus mampu membuat inovasi-inovasi yang dapat membantu para petani di desa-desa,” katanya.
Dr. Nasir mengatakan bahwa pangan lokal yang berkembang di Kabupaten Pandeglang sebagai pangan alternatif, tidak hanya tanaman Kumbili.
“Ada banyak komoditas pangan lokal lainnya sebagai pangan alternatif seperti ubi jalar, ganyong, umbi garut (irut), iles-iles (suweg), umbi kentang, umbi kalapa, singkong, pisang, sukun, sente, gadung, umbi koneng, dan talas beneng,” imbuhnya. (Ade Setiawan)***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.