Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shafakaisha Nabilla Yahya

Mengenal STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Marketing dalam Advertising

Eduaksi | 2023-07-03 00:26:13

Seiring dengan kemajuan yang pesat, para pelaku bisnis menjadi lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan persaingan yang sengit, terutama dalam bidang pemasaran. Persaingan yang kuat ini membuat strategi yang digunakan sebelumnya belum tentu berhasil jika diterapkan pada saat ini atau masa depan. Perusahaan harus melihat ke depan dan mengembangkan strategi yang disesuaikan dengan perubahan saat ini, dengan tujuan mempertahankan dan memperluas pasar target.

Para pelaku bisnis menyadari bahwa tidak semua produk yang ditawarkan dapat menarik semua pelanggan, pelanggan sangat beragam, tersebar luas, dan kebutuhan serta keinginan pelanggan selalu berubah-ubah. Kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk bersaing satu sama lain demi mendapatkan posisi yang baik dalam melayani semua pelanggan. Melihat hal ini, para pengusaha mengembangkan keunggulan bersaing dengan menerapkan strategi STP (Segmentasi, Penargetan, Penempatan).

Pada dasarnya STP (Segmenting, Targeting, Positioning) adalah salah satu model pemasaran yang penerapannya melibatkan tiga tahapan yaitu melakukan pemisahan pasar, mengincar segmen yang diyakini paling menguntungkan dan menempatkan produk yang dijual dengan cara yang paling bernilai.Fokus utama dalam model pemasaran STP ini adalah pada pendekatan audiens, bukan produk. Model ini berfokus pada pemilihan segmen yang paling bernilai bagi bisnis pada saat merancang strategi pemasaran produk agar penyampaian pesan lebih relevan di setiap segmen penonton tersebut.

sumber : https://images.app.goo.gl/3NrrKRCsRFavriHe6

Tujuan pokok strategi segmentasi, targeting, dan positioning adalah memosisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif berkesinambungan. Sebuah produk akan memiliki keunggulan kompetitif jika produk tersebut menawarkan atribut-atribut (yang dinilai penting dan unik oleh parapelanggan). Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan segmentasi pasar secara cermat

Ketiganya memiliki hubungan yang sangat relevan, segmentasi berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengembangkan segmentasi pasar, targeting berfungsi untuk mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen, dan yang terakhir positioning berfungsi untuk memilih, megembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang dipilih. Dari ketiga hal tersebut ada tiga langkah untuk menerapkan STP yaitu:

1. Segmentasi Pasar (Segmenting)

Menurut Kotler segmentasi adalah pembagian sebuah pasar atau market menjadi sejumlah kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar adalah pengelompokan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen (sama), dimana pada tiap kelompok dapat dipilih pasar mana yang akan dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.

Tahapan segmenting dilakukan dengan membagi konsumen menjadi sekelompok individu dengan karakteristik dan kebutuhan yang serupa. Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan pendekatan agar dapat memenuhi kebutuhan masing-masing kelompok dengan lebih efisien daripada hanya menggunakan satu pendekatan untuk semua konsumen. Untuk melakukan segmentasi pasar, kita dapat menggunakan pendekatan, seperti:

 

  • Demografis, berdasarkan pada atribut pribadi audiens seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, atau status pernikahan.
  • Geografis, berdasarkan pemisahan konsumen berdasarkan negara, wilayah, kota, atau lingkungan tertentu.
  • Psikologis, pemisahan yang didasarkan pada kepribadian, nilai-nilai, atau gaya hidup tertentu.
  • Perilaku, berdasarkan pemisahan pasar dengan mengelompokkan individu berdasarkan cara mereka menggunakan produk, kesetiaan terhadap produk, atau manfaat yang mereka cari.

Dari penjelasan diatas sedikitnya ada 5 kelebihan dari segmentasi pasar, yaitu:

a. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar Hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli, maka perusahaan dapat mendesign produk sesuai dengan kebutuhan/keinginan segmen tersebut. Jadi perusahaan menempatkan konsumen di tempat utama dalam mendesign produk, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskan konsumen (customer satisfaction at a profit).

b. Menganalisis pasar

Dengan segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Ingatlah pesaing perusahaan bukanlah semata-mata “mereka yang menghasilkan produk yang sama dengan yang perusahaan sajikan kepada konsumen”. Pesaing perusahaan adalah mereka yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan konsumen.

c. Menemukan peluang (niche)

Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai konsep segmentasi yang baik akan sampai pada ide menemukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar, tapi pada masanya ia akan menjadi besar. Perlu diingat konsumen akan selalu belajar mengenali sesuatu atau mengikuti orang lain, atau merasa butuh terhadap suatu produk.

d. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif

Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya dan telah mempelajari pergeseran pergeseran yang terjadi dalam segmennya.

e. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien, jika perusahaan tahu persis siapa segmen mereka, maka perusahaan akan tahu bagaimana berkomunikasi yang baik dengan para pelanggannya.

2. Menentukan Target atau Sasaran (Targeting)

Targeting adalah proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Targeting adalah proses penyeleksian produk, baik pada barang maupun jasa atau pelayanannya sehingga berada pada posisi yang terbaik guna mencapai keberhasilan

Untuk melaksanakan langkah ini, pelaku bisnis harus memiliki kemampuan dalam berpikir secara realistis. Seorang pelaku bisnis harus mengevaluasi potensi dan daya tarik dari segi komersial pada tiap-tiap segmen yang telah dikelompokkan sebelumnya. Untuk mengevaluasi dan memilih target, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti:

 

  • Besarnya, seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan potensinya untuk tumbuh di masa mendatang
  • Profitabilitas, segmen mana yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi bagi produk.
  • Kemudahan akses, seberapa mudah atau sulit bagi kamu untuk mencapai segmen target pasar tersebut dengan pesan pemasaran yang kamu lakukan? Pertimbangkan semua kendala yang mungkin ada ketika kamu harus mengkomunikasikan pesan pemasaran ke segmen pasar yang dituju.
  • Fokus pada keuntungan, tiap-tiap segmen membutuhkan keuntungan yang berbeda.
  • Perbedaan, harus ada perbedaan yang dapat diukur antara segmen-segmen tersebut.

Dalam poin yang ke dua ini yaitu targeting kita dapat mengembangkan langkah dalam targeting yaitu:

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen denganmenggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasikemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiapsegmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan danpeluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayaniberdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya denganstrategi perusahaan

Ada beberapa keuntungan jika kita melakukan strategi targeting diantaranya yaitu:

• Perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimilikinya terhadapsegmen pasar yang paling menguntungkan

• Perusahaan dapat melakukan focus dalam menganalisa kompetitornya

• Meningkatkan tingkat komunikasi diantara penjual dan pembeli

• Perusahaan dapat fokus terhadap segmen pasar yang paling dimengertioleh perusahaan

3. Memposisikan Produk (Positioning)

Positioning dapat diartikan sebagai menentukan bagaimana brand mewakili dalam pikiran calon pelanggan. Tujuannya adalah agar produk atau merek dapat terlihat lebih superior dari pesaing. Itulah sebabnya pada tahap terakhir dalam model pemasaran STP ini, kita perlu mengetahui bagaimana cara memposisikan produk untuk segmen pasar yang paling menarik dan berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Untuk merumuskan penempatan ini, ada tiga hal yang dapat dilakukan, yaitu menawarkan solusi, mengidentifikasi posisi penjualan yang unik dan mengembangkan kampanye pemasaran yang spesifik untuk segmen target pasar. Selain itu ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam positioning diantaranya mengerti persepsi dari segmen pasar, memposisikan produk atau jasa di dalam pikiran segmen pasar, mengembangkan positioning untuk setiap segmen pasar, dan mendesain marketing mix yang tepat untuk mengkomunikasikan positioning produk atau jasa kepada segmen pasar

Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanyasekedar produk fisik adalah fokus utama Positioning. Keberhasilan positioningsangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untukmendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilaisuperior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utamakeberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsiperusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing,persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dll.

Setelah mempelajari strategi STP, proses penerapan STP ini adalah salah satu contoh STP yang dijalankan oleh brand Starbucks. Brand kedai kopi tersebut berhasil memposisikan bisnisnya melalui segmentasi yang ditargetkan. Contoh target pasar Starbucks adalah pecinta kopi dengan status ekonomi menengah ke atas. Maka mereka mengembangkan mug khusus dan kartu keanggotaan dengan bonus menarik untuk menarik minat audiens target untuk membeli. Kemudian, untuk menyesuaikan diri dengan budaya mempromosikan produknya, Starbucks di Arab Saudi mengubah logo siren duyungnya. Karena gambar putri duyung yang telanjang dianggap tidak pantas di Arab Saudi. Hal inilah yang dilakukan Starbucks untuk mempermudah menjangkau target audiensnya.

Dari pembahasan diatas dapat kita cerna ada beberapa kelebihan STP, yaitu mengarahkan dan memberi fokus pada strategi pemasaran, mengidentifikasi peluang pertumbuhan pasar dengan melihat pelanggan baru dan penggunaan produk, mencocokan sumber daya perusahaan yang efektif dan efisien untuk menargetkan segmen pasar yang menjanjikan return on marketing investment yang lebih besar, meningkatkan posisi perusahaan menjadi lebih kompetitif,dll.

Strategi pemasaran seperti strategi pemasaran STP dalam periklanan penting untuk mendukung kelangsungan bisnis. Namun ingat untuk selalu memberikan kualitas terbaik, meningkatkan kredibilitas, dan membangun brand image berkualitas tinggi untuk brand bisnis yang kita miliki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image