Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Doni Abdullah Alhafidz

Peran Orang Tua dan Pendidik dalam Menyaring Jenis Berita Kriminal yang Berpotensi Mempengaruhi Anak

Teknologi | Thursday, 29 Jun 2023, 18:31 WIB
from: pexels.com

Pada era digitalisasi saat ini konsumsi berita berbagai kasus yang beredar begitu banyak di media sosial maupun media massa, hal ini tentunya merupakan kasus yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi para pengguna media saat ini. Oleh karena itu pentingnya bagi pengguna media agar dapat menyaring kembali informasi-informasi yang akan dikonsumsi oleh mereka.

Kabar mengenai kejahatan dan berita kriminal seringkali menjadi sorotan di media massa. Kita tidak bisa menghindari eksposur anak-anak terhadap berita semacam itu, baik melalui televisi, surat kabar, radio, maupun internet. Namun, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memainkan peran aktif dalam menyaring jenis-jenis berita kriminal yang berpotensi mempengaruhi anak-anak.

Menurut Nasution (1986, p.1) orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut Bapak dan Ibu, sehingga orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami dampak yang dapat ditimbulkan oleh berita kriminal pada anak-anak. Pemberitaan mengenai kejahatan, kekerasan, atau tindakan kriminal lainnya dapat menyebabkan anak-anak merasa takut, cemas, atau bahkan traumatik. Mereka mungkin menginternalisasi kekerasan atau mengembangkan persepsi yang salah mengenai dunia di sekitar mereka. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi perkembangan psikologis dan emosional anak.

Orang tua dan pendidik perlu membantu anak-anak membangun kesadaran media yang kritis. Ini berarti mengajarkan mereka bagaimana mempertanyakan dan mengevaluasi berita yang mereka terima. Anak-anak harus diberdayakan untuk mengenali perbedaan antara fakta dan opini, serta memahami bahwa tidak semua berita yang mereka temui memiliki sumber yang dapat dipercaya. Mereka harus diajarkan untuk melihat berita dari berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi bias yang mungkin ada dalam pemberitaan.

Selain menyaring berita kriminal, orang tua dan pendidik harus fokus pada pengajaran nilai-nilai yang benar kepada anak-anak. Mereka harus memberikan pemahaman bahwa tindakan kriminal adalah perilaku yang salah dan melanggar hukum. Dalam hal ini, orang tua harus berperan sebagai panutan positif dan memberikan contoh perilaku yang baik. Pendidik juga dapat mengadakan diskusi dan kegiatan kelas yang mempromosikan nilai-nilai positif, seperti kerjasama, empati, dan menghormati perbedaan.

Komunikasi terbuka dan jujur antara orang tua, pendidik, dan anak-anak sangat penting dalam menyaring berita kriminal. Orang tua dan pendidik harus menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk berbicara tentang apa yang mereka lihat dan dengar di media. Mereka harus siap untuk menjawab pertanyaan anak-anak dengan jelas dan memahami kekhawatiran atau ketakutan yang mungkin timbul. Dengan memperkuat komunikasi, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak memahami dan menafsirkan berita kriminal dengan cara yang sehat dan konstruktif.

Peran Pendidik di dalam UU nomor 20 pasal 39 ayat 2 menjabarkan bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dalam dunia yang terus terhubung dan dipenuhi dengan berita, penting bagi orang tua dan pendidik untuk berperan aktif dalam menyaring berita kriminal yang dapat mempengaruhi anak-anak. Dengan memahami dampak berita kriminal, membangun kesadaran media, mengontrol akses terhadap konten, mengajarkan nilai-nilai yang benar, dan berkomunikasi secara terbuka, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang sehat tentang dunia di sekitar mereka dan mencegah pengaruh negatif berita kriminal pada perkembangan mereka.

Menurut Dr Anderson, (Psikolog Anak dan Remaja) Orang tua dan pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam membantu anak-anak menyaring berita kriminal yang mereka terima. Dampak berita kriminal dapat sangat mengganggu bagi perkembangan anak-anak, baik secara emosional maupun kognitif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk membantu anak-anak memahami konteks dan menyaring informasi yang mereka terima. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, membuka diskusi, dan memberikan pemahaman yang tepat mengenai berita kriminal yang mereka temui.

Berita kriminal merupakan salah satu jenis berita yang kerap menghebohkan masyarakat. Pemberitaan tentang tindakan kejahatan sering kali menarik perhatian publik karena isinya yang dramatis dan mengandung unsur ketegangan. Namun, kita perlu menyadari bahwa paparan terhadap berita kriminal juga dapat berdampak negatif, terutama pada anak-anak. Berikut ini adalah beberapa jenis berita kriminal yang berpotensi mempengaruhi anak:

1. Kekerasan fisik dan kekerasan seksual

Berita yang melaporkan tentang tindakan kekerasan fisik atau kekerasan seksual memiliki potensi besar untuk mempengaruhi emosi dan kesejahteraan anak-anak. Paparan berlebihan terhadap berita semacam ini dapat membuat anak menjadi cemas, takut, atau bahkan traumatik. Mereka mungkin mengembangkan kecemasan atau ketakutan yang berlebihan terhadap situasi atau orang yang dianggap sebagai ancaman.

2. Pembunuhan dan pembunuhan massal

Berita tentang pembunuhan atau pembunuhan massal juga dapat berdampak buruk pada anak-anak. Paparan terhadap adegan kekerasan dan kehilangan nyawa bisa mempengaruhi keseimbangan mental dan emosional mereka. Anak-anak yang terlalu sering terpapar dengan berita semacam ini mungkin mengalami gangguan tidur, perubahan perilaku, atau bahkan mengembangkan pikiran yang tidak sehat.

3. Kejahatan siber dan perundungan

Dalam era digital ini, kejahatan siber dan perundungan secara online semakin banyak terjadi. Berita yang melaporkan kasus-kasus tersebut dapat memberikan pengaruh buruk pada anak-anak yang menjadi korban atau saksi perundungan. Mereka mungkin merasa terintimidasi, kehilangan rasa percaya diri, atau bahkan mengalami depresi.

4. Narkoba dan penyalahgunaan zat

Berita yang berfokus pada penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif dapat memberikan pemahaman yang kurang tepat pada anak-anak tentang penggunaan obat-obatan terlarang. Paparan berita semacam ini dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap narkoba dan meningkatkan risiko keterlibatan mereka dalam penyalahgunaan zat di kemudian hari.

5. Penculikan dan perdagangan manusia

Berita tentang penculikan dan perdagangan manusia seringkali mencuri perhatian publik. Namun, bagi anak-anak yang terpapar berita semacam ini, bisa menyebabkan rasa takut dan kekhawatiran. Mereka mungkin merasa tidak aman dan khawatir menjadi korban kejahatan serupa.

Dampak dari paparan berita kriminal pada anak-anak dapat bervariasi, tergantung pada karakteristik individu dan tingkat pemahaman mereka. Namun, sebagai orang tua atau pendidik, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif berita kriminal.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa anak-anak masih dalam tahap perkembangan dan rentan terhadap pengaruh eksternal. Mereka belum memiliki kemampuan untuk memproses informasi dengan tingkat pemahaman yang sama seperti orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bertindak sebagai pengawas yang bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lihat dan dengar.

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah membatasi paparan media anak-anak terhadap berita kriminal. Pantau jumlah waktu yang dihabiskan mereka untuk menonton berita atau program televisi yang mengandung berita kriminal. Tentukan batasan yang jelas dan pastikan mereka terpapar pada konten yang lebih positif dan mendidik. Sebagai gantinya, cobalah untuk mendorong mereka untuk membaca buku, menonton film animasi yang sesuai usia, atau terlibat dalam aktivitas yang mengembangkan kreativitas dan pemahaman yang lebih sehat.

Ketika anak-anak terpapar pada berita kriminal, penting bagi orang tua atau pendidik untuk memberikan pengawasan dan panduan yang tepat. Jelaskan secara sederhana dan jelas apa yang terjadi, tetapi hindari detail yang terlalu grafis atau menakutkan. Berikan pemahaman yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Berikan penjelasan tentang konsekuensi dan akibat dari tindakan kriminal, serta pentingnya keselamatan dan keamanan.

Selain itu, fokus pada nilai-nilai positif juga sangat penting. Berita kriminal seringkali mencerminkan sisi gelap manusia. Untuk mengimbangi paparan tersebut, berikan penekanan pada nilai-nilai positif seperti kebaikan, empati, dan toleransi. Diskusikan contoh-contoh kehidupan nyata di mana orang-orang bertindak dengan cara yang baik dan membangun masyarakat yang lebih baik. Melalui pendekatan ini, anak-anak akan belajar untuk melihat dunia dengan lebih seimbang dan berempati terhadap orang lain.

Selain itu, ajarkan literasi media kepada anak-anak. Bantu mereka untuk mengembangkan kemampuan literasi media yang baik. Ajarkan mereka untuk memahami konteks berita, memeriksa kebenaran informasi, dan mengenali berita yang bersifat sensasional atau manipulatif. Dengan kemampuan literasi media yang baik, mereka akan menjadi lebih kritis dan skeptis terhadap berita kriminal yang mereka lihat atau dengar.

Tidak kalah pentingnya, jadilah contoh yang baik bagi anak-anak dalam menyikapi berita kriminal. Hindari mengekspresikan rasa takut atau kecemasan yang berlebihan di depan mereka. Tunjukkan ketenangan dan cara yang sehat dalam menghadapi berita negatif. Diskusikan tentang langkah-langkah keamanan yang dapat diambil untuk melindungi diri dan orang lain, serta pentingnya melaporkan kejahatan kepada pihak yang berwenang.

Melindungi anak-anak dari dampak negatif berita kriminal merupakan tanggung jawab bersama orang tua, pendidik, dan masyarakat. Dengan memahami jenis-jenis berita kriminal yang berpotensi mempengaruhi anak dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat menjaga kesejahteraan dan perkembangan mereka dengan lebih baik. Bersama-sama, kita dapat membentuk generasi yang lebih tanggap dan sadar terhadap dampak berita kriminal serta mendorong mereka untuk menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab dalam masyarakat.

Era digitalisasi saat ini, konsumsi berita kriminal yang beredar di media sosial dan media massa dapat memiliki dampak positif maupun negatif bagi pengguna media. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media, terutama orang tua dan pendidik, untuk dapat menyaring informasi yang akan dikonsumsi oleh anak-anak. Berita kriminal memiliki potensi mempengaruhi anak-anak secara emosional dan psikologis, oleh karena itu perlu diberikan pengawasan, panduan, dan pemahaman yang tepat.

Selain itu, penting untuk mengajarkan anak-anak tentang literasi media dan nilai-nilai positif yang dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman yang sehat tentang dunia di sekitar mereka. Komunikasi terbuka dan jujur antara orang tua, pendidik, dan anak-anak juga menjadi kunci dalam menyaring berita kriminal. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak dari dampak negatif berita kriminal dan membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab dalam masyarakat.

(Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Ilmu Komunikasi)

Penulis : Komunikasi Massa (Kelompok 4)

-Doni Abdullah Alhafidz – 22010400176

-Irvingia Agya Anandya – 22010400192

Dosen Pengampu : Ibu Siska Yuningsih, M.I.Kom

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image