Tubercolosis: Pengertian, Gejala, dan Cara Pengobatan
Eduaksi | 2023-06-27 23:26:25Kesehatan merupakan hak bagi seluruh manusia. Karena dengan kesehatan manusia bisa menjalani aktivitas sehari - hari. Dewasa ini berbagai macam penyakit seperti menghantui kehidupan manusia. Baik penyakit yang di sebabkan oleh virus, penyakit yang di sebabkan oleh pola hidup maupun penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan.
Salah satu penyakit menular yang banyak terjadi di sekitar kita adalah TBC (Tuberkolosis). Penyakit TBC disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk ke dalam paru - paru yang mengakibatkan penderita mengalami sesak nafas dan batuk kronis. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2022, WHO merilis bahwa pada tahun 2021 sekitar 10.6 juta orang terdiagnosa TBC dengan angka kematian sebesar 1.6 juta akibat TBC. Di Indonesia sendiri kasus TBC diperkirakan mencapai umlah 969.000 kasus TBC, atau dengan kata lain satu kasus setiap 33 detik dengan tingkat kematian mencapai 150.000 kasus kematian. Dengan capaian ini, Indonesia menduduki peringkat KEDUA (ke-2) di seluruh dunia setelah India.
Penyakit TBC (Tuberkolosis) sendiri memiliki gejala utama sebagai berikut :
l Sesak nafas
l Batuk berlangsung lebih dari 3 minggu
l Batuk berdarah
l Dada terasa nyeri
Selain gejala utama diatas, adapun gejala lain yang biasa muncul antar lain :
l Deman
l Mudah lelah
l Nafsu makan berkurang
l Berkeringat terutama di malam hari
Penyakit TBC (Tuberkolosis) dapat di diagnosa dengan tes yang umumnya dilakukan antara lain :
l Tes darah. Dengan tes darah akan diketahui reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis.
l Tes dahak. Tes dahal biasanya dilakukan untuk mengetahui obat yang cocok untuk penderita.
l Tes mantoux. Dilakukan menggunakan alat TST (Tuberculin Skin Test) untuk menyuntikan zat tuberkulin dibawah kulit lengan. Lalu di pantau setelah 8 - 72 jam apakah ada pembengkakan pada posisi penyuntikan. Jika terdapat benjolan merah maka penderita dinyatakan positif TBC.
Sangat tingginya tingkat penularan penyakit TBC, bukan berarti tidak ada harapan hidup. Penyakit TBC bisa diobati asalkan memalui penanganan secara tepat. Penderita biasanya dianjurkan mengkonsumsi obat salama 6 bulan - 12 bulan. Adapun biasanya dokter akan memberikan jenis obat - obatan tahap pertama antara lain :
l Isoniazid
l Rifampin
l Pyrazinamide
l Ethambutol
l Streptomisin
Selain obat - obatan tersebut diatas, TBC juga bisa dicegah dengan memberikan vaksin BCG (Basile Calmette-Guerin). Vaksin ini diberikan kepada bayi yag baru lahir saat masa imunisasi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.