Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Pinkan Maliha Yasmin

Wisata Baru Jatinangor: Jans Park yang Diminati Semua Kalangan

Wisata | 2023-06-27 15:23:33

Jatinangor National Park atau akrab dikenal sebagai Jans Park, merupakan salah satu destinasi wisata terbaru, khususnya di Jatinangor. Meskipun sudah berdiri selama tujuh bulan, tak menurunkan minat wisatawan yang datang ke tempat ini. Sejak November 2022, hingga saat ini Jans Park selalu ramai dan tidak pernah sepi pengunjung. Dari anak - anak hingga lansia hampir seluruhnya berada disana. Bahkan ditemukan juga rombongan - rombongan jamaah atau study tour sekolah yang berasal dari luar kota berwisata ke Jans Park.

Keindahan Jans Park

“Tempatnya bagus, Neng. Masjidnya bagus, Alhamdulillah. Jadi saya sama rombongan tadi sholat dzuhur dulu, adem banget. Jadi betah saya sama rombongan diem di Masjidnya tadi” Ujar Bu Maryam, yang hadir bersama rombongan jamaah dari Cikarang yang berjumlah 90 orang.

Tak bisa dipungkiri, memang wisata Jans Park memiliki estetika tersendiri pada bangunannya. Mulai dari bentuk bangunan yang unik, tanaman dan bunga - bunga yang cantik, serta terdapat pula wahana yang sangat menarik. Destinasi wisata Jans Park sendiri menggunakan konsep wisata taman bunga atau biasa disebut dengan flora wisata. Dengan luas tempat yang mencapai 7.5 hektar, Jans Park berisi banyak bangunan dengan tipe dan model yang sama di tiap bangunannya. Setiap sudut kawasan di Jans Park mampu menjadi spot foto yang strategis karena memang konsep Jans Park yang sangat kekinian dan instagramable.

Bukan hanya kesenangan yang bisa dilihat, namun Jans Park juga memiliki kesenangan yang bisa dibagikan melalui rasa, yakni melalui wahana dan stand makanan yang berjejer di dalam bangunannya. Stand makanan di wisata ini cukup lengkap meliputi makanan Nusantara,Western, dan Japanese food. Sedangkan untuk wahana sendiri terdiri otoped, kereta dino, bianglala, rumah hantu, dan lain sebagainya.

“Iya lumayan bagus, Neng. Yah, buat anak - anak sih sesuai, karena banyak wahana. Anak saya juga udah nyoba banyak wahana tadi, asik banget katanya. Betah dia.” Ucap Pak Aji, yang hadir untuk mengantar anaknya study tour perpisahan kelas 6 Sekolah Dasar dari Bekasi yang berjumlah 120 orang.

Keramaian

“Rame banget, Neng. Saya suka banget disini ada dangdutannya.” tutur Pak Aji di tengah hebohnya microphone yang saling bersahutan.

Tak bisa dipungkiri, keramaian di Jans Park memang patut diacungi jempol. Bahkan hingga kadang terdengar sangat bising dan memusingkan. Tak hanya pengeras suara dari panggung dangdut, namun hampir seluruh stand penjual disana menyalakan musik yang berbeda - beda menggunakan pengeras suara. Yang sejujurnya keramaian yang berlebihan seperti ini mampu memekakkan telinga pendengarnya. Bukan hanya stand makanan, ditemukan juga pengeras suara lainnya yang turut serta meriuhkan wisata Jans Park ini, yakni dari rombongan - rombongan lainnya, salah satunya adalah rombongan Taman Kanak - kanak yang melakukan piknik ke Jans Park sekaligus memindahkan pembelajarannya disana.

Sejujurnya, keramaian yang seperti pemindahan pembelajaran atau pemindahan tempat pengajian ke tempat wisata seperti ini cukup mengganggu wisatawan lain, apalagi wisatawan yang memang datang secara individu dan tidak bersama rombongannya. Ditambah lagi para rombongan tersebut menggunakan pengeras suara yang aktif secara terus menerus. Memang betul bahwa Jans Park merupakan wisata umum yang bebas dikunjungi oleh siapapun, namun tak bisa disangkal, bahwa kebisingan yang berlebihan semacam ini juga cukup membuat wisatawan lain merasa kurang nyaman.

Pelayanan

“Pelayannya ramah, Kak. Saking ramahnya aku sempet digodain. Di catcalling gitu, Kak. Agak bikin risih, si. Apalagi yang kaya gitu justru pelayannya, Kak.” Ujar Hana, salah satu pengunjung yang baru berusia 18 tahun.

Kenyamanan pengunjung seharusnya jauh lebih di prioritaskan oleh pihak Jans Park. Meskipun tempatnya cukup menarik mata, namun ketika kenyamanannya kurang diperhatikan, maka akan membuat pengunjung enggan untuk kembali kesana. Dalam kasus Hana yang hingga digoda oleh pihak wisata, menunjukan bahwa pihak wisata kurang menghargai dan menyegani pengunjungnya. Hal - hal seperti itu tak sepantasnya dilakukan kepada siapapun, khususnya kepada wisatawan. Dengan jumlah pelayan yang banyak, naas rasanya jika wisatawan harus terus merasa tak aman di setiap sudut bangunan wisata. Tak terbayang sudah ketika setiap letak bangunan terdengar cuitan dan godaan tak bernilai oleh pelayan kepada wisatawan. Destinasi wisata butuh ruang aman, bukan hanya mengamankan antar pengunjung, namun juga untuk mengamankan wisatawan dari pelayannya yang kurang etis dalam bertingkah laku.

Makanan

“Saya tadi masuk di cek dulu, Neng tasnya. Makanan saya dikeluarin dari tas terus ditaruh di box gitu diluar. Katanya karena didalemnya ada makanan juga. Ternyata harus beli, dan makanannya juga mahal - mahal. Jadi saya cuman bisa minum aja daritadi sambil keliling - keliling.” ujar Pak Aji.

Sejujurnya, sangat banyak stand makanan di dalam gedung Jans Park. Tak bisa dipungkiri juga bahwa jenis makanan yang ada disana sangat beragam. Namun sayang sekali, karena harga makanan di Jans Park justru dapat dikategorikan cukup mahal karena bahkan harga makanannya kurang lebih sama dengan tiket masuk ke wisatanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image