Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image annafi fachrezi ahmad

Menghadapi Tantangan Perlindungan Anak dalam Masyarakat Modern

Info Terkini | Sunday, 25 Jun 2023, 15:29 WIB

Di Era Masyarakat Modern saat ini yang makin pesat perkembangannya Isu Perlindungan terhadap Anak semakin ramai dan mendesak. Anak-Anak merupakan Aset berharga bagi bangsa yang akan meneruskan dan mengembangkan lagi bangsa ini menjadi bangsa yang sangat hebat, oleh karena itu kewajiban kita adalah menjaga tumbuh kembang mereka supaya tumbuh dengan sehat dan aman. Namun, di tengah perubahan sosial, dinamika kehidupan modern dan teknologi muncul lah masalah baru dan tantangan baru yang harus segera kita selesai kan supaya generasi penerus kita tumbuh dan berkembang dengan aman dan sehat.

Awal-awal, kita sebagai masyarakat modern dihadapkan dengan ancaman yang dihadapi dan menghantui anak-anak didalam dunia digital. Di era digital saat ini digital membawa sangat banyak manfaat yang sangat luar biasa, akan tetapi dunia digital juga tidak menutup bahwasannya dunia digital ini juga berpengaruh negatif kepada anak-anak yaitu penyalahgunaan dan eksploitasi anak. Pornografi anak, cyberbullying, dan kejahatan online yang lainnya merupakan ancaman nyata bagi kesejahteraan dan keamanan anak-anak.oleh karena itu kita harus menghadapi tantangan ini dengan kebijakan yang proaktif dan efektif serta kita harus ikut melibatkan pihat-pihak terkait, sekolah, keluarga dan lembaga penegakan hukum.

Selain bebeapa hal tersebut masih ada lagi hal-hal yang mempengarui yaitu berubahnya dalam struktur keluarga dan kegesernya nilai-nilai sosial juga memberikan tantangan didalam perlindungan anak. Banyak anak yang tumbuh dalam keluarga yang hanya memiliki satu orang tua, atau bahkan tumbuh dilingkungan yang tidak stabil. Hal-hal ini yang dapat menyebabkan rentannya terhadap kekerasan, eksploitasi, dan pengabaian. Masyarakat modern pada saat ini perlu mendukung adanya pembuatan atau pembentukan suatu lingkungan yang mendukung keluarga, memberikan dukungan dan dan suatu sumber daya yang diperlukan supaya anak-anak dapat tumbuh dalam suatu lingkungan yang aman dan stabil.

Kekerasan pada anak adalah suatu perbuatan yang sangat tidak dapat di benarkan dan sangat di tolak secara tegas. Berikut ini adalah hal yang dapat memperkuat argumen yang mendukung pandangan tersebut :

1. Dampak psikologis jangka panjang : kekerasan terhadap anak mengakibatkan dampak psikologis yang cukup serius dan berkepanjangan. Anak-anak yang mendapatkan kekerasan lebih mengarah kepada gangguan kecemasan, rendah diri, kesulitan dalam membangun kehidupan nya di masa depan dan depresi. Perlakuan kekerasan yang dilakukan kepada anak dapat menyebabkan trauma fisik dan emosional yang sangat amat mendalam, yang akan berakibat pada masa tumbuh kembang nya.

2. Perlindungan anak merupakan suatu kewajiban sosial : Masyarakat memiliki kewajiban bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak dari kekerasan. Lembaga internasional dan negara-negara di dunia ini telah mengadopsi konvensi, undang-undang, dan peraturan yang melarang kekerasan terhadap anak. Disuatu ruang lingkup masyarakat yang beradab, perlindungan kepada anak-anak harus menjadi prioritas dan setiap individu harus ikut andil dalam menciptakan suatu lingkungan yang sangat aman dan kondusif untuk pertumbuhan anak-anak bangsa.

3. suatu pelanggaran hak asasi manusia : anak-anak adalah manusia sama seperti orang dewasa yang memiliki hak asasi manusia, termasuk dalam hak untuk hidup, bebas dari perlakuan kekerasan, pendidikan, perlindungan, dan kesejahteraan. Kekerasan yang dilakukan kepada anak adalah suatu pelanggaran terhadap hak-hak ini dan bertolak belakang dengan prinsip-prinsip dasar ham.

4. siklus kekeraasan : kekerasan yang dilakukan kepaad anak dapat memicu siklus kekerasan yang berkepanjangan terus menerus. Seorang anak yang hidup dan tumbuh dilingkungan yang mendapat gejala kekerasan terhadap anak yan sering terjadi, memungkin kan anak tersebut menjadi seorang pelaku kekerasan dimasa depan nya karena dia menganggap itu hal wajar. Dengan kita menghilangkan dan menghentikan kekerasan terhadap anak, kita akan dapat menciptakan suatu lingkungan masyarakat yang lebih aman dan memiliki adab.

5. terdapat pendekatan alternatif yang efektif : ad acara lain yang lebih efektif dan kontruktif untuk mendidik anak-anak dan dapat menyelesaikan perilaku mereka yang menyimpang. Cara pendekatan ini adalah dengan komunikasi yang baik agar anak dapat mengerti yang kita maksud dan kita harapkan, pendidkan yang positif dengan adanya pendidikan yang positif ini anak-anak akan tau mana yang benar dan mana yang tidak boleh mereka lakukan, pemahaman emosional anak ini adalah salah satu yang harus menjadi perhatian karena dengan kita tahu kondisi suatu emosional anak, anak akan mudah muntuk menjalin komunikasi, penggunaan disiplin yang terarah, pendisiplinan yang terarah ini bertujuan agar anak sudah terbiasa dengan kedisiplinan, tidak melibatkan kekerasan fisik atau psikologis, denga kita tidak melakukan kekerasan terhadap anak untuk mendidik, anak akan lebih gampang dam mau untuk lebih terbuka sehingga akan tahu semua tentang anak-anak.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah bahwasan nya kekerasan yang dilakukan kepada anak-anak adalah suatu tindakan yang tidak dapat dibenarkan dan harus dapat di tolak secara tegas supaya tidak akan terjadi kembali kekerasan terhadap anak. Hal ini berdasarkan argumen-argumen bahwasannya kekerasan terhadap anak dapat akan sangat berdampak psikologis dalam waktu panjang, memicu siklus kekerasan, ada pendekatan alternatif yang efektif, dan perlindungan terhadap anak adalah suatu kewajiban sosial.

Untuk melindungi anak dari kekerasan adalah suatu tanggung jawab bersama sebagai individu dan masyarakat. Dengan kita mengedepankan cara mendidik anak dengan positif, pendidikan yang bagus, komunikasi yang sangat baik dan tidak adanya lagi kekerasan yang dilakukan terhadap anak maka aank akan berkembang dan tumbuh secara baik, merasa diri mereka nyaman dan aman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image