Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image annisa Dzakiah Karimah

Pulihnya Pariwisata Indonesia Memberikan Kesegaran Bagi Ekonomi

Wisata | 2023-06-25 08:02:44

Presiden Jokowi baru saja meresmikan pencabutan status pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi endemi pada Rabu, 21 Juni 2023 dikutip dari Youtube resmi Sekretariat Presiden. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketahanan pemerintah Indonesia terhadap Covid-19 sudah semakin terkendali. Dampak dari adanya perubahan status ini memberikan lampu terang bagi beberapa industri. Salah satunya yaitu industri pariwisata yang mengalami keterpurukan sejak Covid-19 melanda dunia. Kenaikan angka pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif sebenarnya telah terjadi sejak awal tahun 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat ada 2,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada triwulan I 2023.

Angka ini naik sebesar 58.8% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Sedangkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi bahwa kunjungan wisman ke Indonesia bisa mencapai 9 juta kunjungan wisman pada akhir tahun 2023. Selain itu, Kemenparekraf juga menargetkan adanya penambahan minat terhadap perjalan Wisata Nusantara (Wisnus) 1,2 – 1,4 miliar di tahun 2023.

Hal tersebut berkaitan dengan adanya program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang sudah mulai dilakukan sejak akhir tahun 2022.Adanya kenaikan ini memberikan motivasi bagi pemerintah terlebih Kemenparekraf untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Berbagai strategi digunakan untuk memulihkan sektor pariwisata yaitu dengan dilakukan dengan cara inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Momen peningkatan pariwisata memberikan peluang bagi pengembangan potensi wisata lokal dan ekonomi kreatif Indonesia serta keberlanjutan yang mana hal ini dapat memperbesar peluang usaha dan lapangan pekerjaan di Indonesia.

Objek yang menjadi perhatian utama sektor pariwisata Indonesia adalah budaya, alam, dan atraksi buatan. Pemerintah akan lebih memfokuskan pada ketiga hal tersebut untuk pengembangan sektor pariwisata. Salah satunya dengan mendorong pengadaan event-event yang berkaitan dengan ketiga hal tersebut. Pada tahun ini sudah tercatat ada sekitar 147 event yang rencananya akan dilangsungkan di Indonesia. Event-event tersebut diharapkan mampu menarik minat wisman serta Wisatawan lokal.

Selain melalui event, langkah pemerintah untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata adalah menetapkan 10 destinasi Pariwisata Prioritas dan 5 tempat sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo. Hal tersebut sesuai dengan isi naskah Rencana Jangka Pendek dan Menengah (RPJMN) 2020-2023.

Kemudian, apakah hal tersebut berdampak terhadap perekonomian?

Sektor pariwisata merupakan hal yang penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Sektor ini mampu memberikan devisa bagi negara, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan lapangan pekerjaan, serta dapat mengurangi angka pengangguran. Menurut Kemenparekraf ditargetkan untuk penerimaan devisa dari sektor pariwisata mampu mencapai US$2,07 – US$5,95 miliar di tahun 2023. Sekitar 40% pertumbuhan devisa sektor pariwisata dibandingkan tahun lalu apabila target ini tercapai atau setara dengan 4,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain itu, mulai pulihnya sektor-sektor lain pendukung pariwisata menyebabkan meningkatnya pertumbuhan perekonomian individu terlebih masyarakat di sekitar tempat wisata maupun masyarakat yang menggantungkan pendapatannya pada sektor wisata dan ekonomi kreatif misalnya, penginapan, agensi travel, transportasi, dan sebagainya.

Peningkatan angka perjalanan internasional akan mampu melampaui level prapandemi pada tahun 2024. Selain itu, juga diperkirakan sektor jasa penyediaan akomodasi dan makan minuman, serta sektor transportasi mampu meningkat masing-masing sektor sebesar 6,6% – 7,3% dan 8,5% – 9,3%. Begitu pentingnya peran sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap perekonomian negara menyebabkan harus adanya kesiapan instansi terkait untuk mendorong perkembangan kualitas serta keberlanjutan dari sektor wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Agar sektor wisata di Indonesia juga mampu bersaing secara internasional. Selain itu, peningkatan ini dapat memberikan efek secara langsung kepada masyarakat sekitar daerah wisata sehingga pengembangan perekonomian Indonesia dapat ikut meningkat lebih cepat.

Pariwisata merupakan penunjang perekonomian negara di masa prapandemi saat ini. Diharapkan dengan peningkatan ini mampu mendorong perekonomian Indonesia semakin maju. Sumber: Foto Pribadi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image