Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sandi Novriansyah

Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam

Ekonomi Syariah | Saturday, 24 Jun 2023, 20:07 WIB
ilustrasi kegiatan sumber daya manusia

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, pendidikan memiliki nilai strategis dan peran penting sebagai investasi masa depan. Karena secara teoritis, pendidikan merupakan basis pertumbuhan ekonomi, basis pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengurangan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, serta peningkatan kualitas peradaban manusia pada umumnya. Nilai strategis makro ini menyimpulkan bahwa pendidikan memiliki kekuatan luar biasa untuk menciptakan semua aspek lingkungan dan dapat memberikan informasi paling berharga tentang arah kehidupan masa depan dan membantu anak didik mempersiapkan perubahan yang diperlukan dalam kehidupan.

Pendidikan ini merupakan cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan penekanan pada pembentukan kualitas fundamental seperti iman dan taqwa, kepribadian, kecerdasan, kedisiplinan, kreativitas, dll. Islam menginginkan manusia memiliki status yang tinggi dan mulia. Itulah sebabnya orang memiliki pikiran, emosi, dan tubuh yang sempurna. Islam menunjuk kesempurnaan manusia melalui ayat-ayat Alquran. Manusia memiliki daya guna sehingga mereka dapat mengembangkan seluruh potensi sumber daya mereka. Kualitas sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, sehingga mampu menunaikan tugasnya sebagai khalifah secara memadai. Tentu saja, kualitas sumber daya manusia tidak hanya cukup dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dengan mengembangkan nilai-nilai spiritual, yaitu berupa iman dan taqwa (imtaq). Orang yang memiliki dan memiliki nilai-nilai agama lebih kuat secara spiritual. Dengan demikian, ada lebih banyak tanggung jawab intelektual terhadap sains dan teknologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image