Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ZRAM10

Pentingnya Meningkatkan Pendidikan untuk Menuju Indonesia yang Maju dan Berdaulat

Lainnnya | Friday, 23 Jun 2023, 11:20 WIB
Azhari Ramadhan, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Di Indonesia, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 68,63% pada 2022. Angka ini naik 0,83% dari periode survei sebelumnya, yakni 67,8% pada 2021. Laki-laki mendominasi angkatan kerja pada 2022, yakni sebesar 83,87%, sedangkan perempuan hanya 53,41%. Jika dipetakan berdasarkan pendidikan terakhir, lulusan perguruan tinggi mendominasi tingkat partisipasi angkatan kerja 2022, yakni 82,28%. Angka ini sebenarnya sudah turun dari capaian sebelumnya, yakni 82,67% pada 2021.

Selanjutnya disusul tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan persentase sebesar 77,67%. Angka ini naik, dari sebelumnya 76,17% pada 2021. Adapun lulusan paling rendah menyumbang Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah sekolah menengah pertama (SMP), yakni 56,82% pada 2022, turun dari capaian sebelumnya, yakni 57,39% pada 2021. Dalam konteks lembaga pendidikan, SDM meliputi pendidik dan tenaga kependidikan yang memegang peranan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas.

Lembaga Pendidikan

Dalam konteks lembaga pendidikan, SDM meliputi pendidik dan tenaga kependidikan yang memegang peranan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan sendiri merupakan bagian strategis dari kemajuan dan keberhasilan bangsa. Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia, terutama guru dan instruktur.

Tugas utama pendidik dan guru adalah membentuk karakter bangsa dengan mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Sementara itu, tugas guru adalah memberikan pelayanan administrasi, manajerial, pembinaan, pembinaan, dan teknis yang menunjang proses pembentukan satuan pendidikan.

Dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan, guru merupakan salah satu sumber daya manusia terpenting yang memiliki kemampuan dan potensi untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Namun, beberapa lembagasaat ini mendidik gurudengan baik dan mempersiapkan mereka untuk menjadi guru yang kredibel dan kompeten. Oleh karena itu, fokus artikel ini adalah manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan.

Manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan mencakup beberapa aspek kunci seperti perencanaan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, evaluasi kinerja, kompensasi, dan pemutusan hubungan kerja. Perencanaan SDM meliputi perencanaan kebutuhan SDM dan pengembangan karir. Seleksi SDM meliputi proses seleksi dan penempatan, serta peningkatan efektivitas dalam merekrut dan mempertahankan SDM berkualitas.

Pelatihan dan pengembangan SDM meliputi program pelatihan dan pengembangan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Penilaian kinerja SDM meliputi evaluasi kinerja, pemberian umpan balik, dan pengembangan rencana pengembangan kinerja. Kompensasi SDM meliputi pengembangan sistem dan kebijakan kompensasi, serta pengelolaan program dan praktek kompensasi yang efektif. Sedangkan, pemutusan hubungan kerja meliputi pengelolaan dan penanganan konflik, pemutusan hubungan kerja, dan manajemen keluar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sumber Daya Manusia

Faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia tidak terbatas pada pendidikan, kesehatan dan lingkungan sosial ekonomi. Sistem informasi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Sistem informasi digunakan oleh organisasi, perusahaan, karena memberikan wadah bagi susunan dan penataan hierarki dengan memperluas suatu penyaluran informasi untuk memberdayakan para anggota ataupun karyawan. Sistem Informasi dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dimana semakin baik kualitas manusia, maka akan semakin baik penyebaran dan penyaluran suatu informasi.

Selain itu, sistem informasi juga dipengaruhi oleh faktor bisnis dan teknologi, baik itu bisnis internal maupun eksternal, serta teknologi internal maupun eksternal. Sistem informasi dapat mengantisipasi dampak kondisi ekonomi dan membantu organisasi mengurangi biaya transaksi. Dengan menggunakan sumber daya internal, sistem informasi akan menghemat efisiensi biaya yang tidak perlu sehingga dapat disederhanakan.

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Upaya untuk mengatasi masalah-masalah SDM di Indonesia

Beberapa cara untuk mengatasi masalah SDM yang terjadi di Indonesia yaitu:

(1)Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin. (2)Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. (3)Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi. (4) Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan secara berkala. (5) Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara berkala.

*Oleh: Azhari Ramadhan, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image