Menyayangi Sehebat Nabi, Mencintai Sejantan Ali
Agama | 2021-12-27 01:08:01Menikahi orang yang kita cintai itu kemungkinan. Tetapi mencintai orang yang kita nikahi itu kewajiban.
Seperti halnya Rasulullah yang mencintai Ummu Hani, sepupu sekaligus putri paman tercintanya; Abu Thalib. Rasulullah tak pernah menikahi Ummu Hani yang beliau cintai karena dua kali lamaran Rasulullah ditolak.
Namun, setelah menikahi Khadijah, cinta Rasulullah kepada Khadijah begitu dalam dan tak tergantikan. Sampai saking kuatnya cinta Rasulullah untuk Khadijah, menerbitkan cemburu istri-istri yang lain.
Atau kisah cinta Ali bin Abi Thalib kepada Fatimah binti Muhammad. Diam-diam Ali menyimpan cinta untuk putri yang paling dicintai Rasulullah itu.
Namun, Ali siap merelakan ketika Abu Bakr dan Umar Ibnu Khattab melamar Fatimah. Cinta tidak pernah meminta untuk menanti, ia mengambil kesempatan atau siap merelakan.
Ketika tahu lamaran Abu Bakr dan Umar ditolak, Ali yang menyimpan hormat, sayang, dan segan melangkah jantan menemui Rasulullah, bermaksud melamar Fatimah.
Ahlan wa sahlan...
Lamarannya diterima, dan Ali menikahi Fatimah yang ternyata juga telah lama menyimpan hati untuk Ali.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.