Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Najwa Fauziyyah

Awas, Makanan Ultra Proses Ternyata Berbahaya Bagi Anak! Wajib Tahu Macamnya

Gaya Hidup | Friday, 16 Jun 2023, 20:26 WIB

Kita sendiri pasti tidak asing dengan makanan kemasan yang dijual di warung, pasar, swalayan dan hampir di seluruh penjual makanan pasti ada makanan dan minuman kemasan. Makanan kemasan dengan berbagai warna, bentuk, rasa dan jenis mengelilingi kita setiap hari, apalagi produk makanan kemasan yang banyak ditujukkan untuk anak dengan kemasan gemasnya dan cita rasa yang sudah didesain sedemikian rupa supaya disukai oleh anak-anak.

Karena kemudahan untuk mendapatkannya disertai rasa yang enak, maka jelas makan makanan kemasan adalah suatu bentuk kewajaran dan pasti dilakukan oleh kita terutama anak-anak. Display swalayan dan warung menjual makanan dan minuman kemasan membuat anak juga hanya mengetahui kalau jajanan itu hanya ada dalam bentuk kemasan. Semua orang mewajari akan hal ini. Tak jarang bila anak lebih menyukai makanan kemasan dibanding makanan rumahan yang sudah dimasak oleh orangtuanya. Makanan kemasan sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari hari.

Bahaya Makanan Ultra-proses

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa anak-anak usia 3 hingga 5 tahun yang mengonsumsi lebih banyak makanan ultra proses memiliki kemampuan lokomotor yang lebih buruk daripada anak-anak yang mengonsumsi lebih sedikit makanan ini. Ini juga menunjukkan kondisi kesehatan jantung yang lebih rendah pada anak usia 12 hingga 15 tahun yang mengonsumsi lebih banyak makanan ultra proses. Ini adalah salah satu studi pertama yang menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan ini dan tingkat kebugaran fisik yang lebih rendah pada anak-anak.

Temuan di atas hanyalah satu dari temuan lain yang membuka dampak buruk dari makanan ultra proses. Maka dari itu penting bagi kita untuk mengenali dan mengetahui betul makanan ultra proses ini agar keputusan kita dalam memilih makanan tidak merugikan diri kita sendiri dan orang lain.

Pada studi lainnya ditemukan bahwa pada tahun 2030, sekitar 55 – 60% anak-anak berpotensi mengalami obesitas karena makan junk food, yang termasuk makanan ultra-proses. Hal ini dapat terjadi karena kandungan lemak trans yang tinggi pada makanan junk food dapat memicu kenaikan berat badan.

Asupan yang ditambahkan gula pada makanan ultra-proses telah dikaitkan secara independen dengan risiko penyakit jantung. Demikian pula, asupan natrium yang tinggi telah dikaitkan dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker perut. Lebih-lebih lagi, tingkat serat makanan ultra-proses yang biasanya rendah perlu dipertimbangkan, seperti yang dilakukan beberapa penelitian menunjukkan hubungan terbalik antara konsumsi serat dan risiko semua penyebab kematian anak-anak terutama kematian yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, penyakit arteri koroner, dan kanker.

Lantas, Apa itu Makanan Ultra Proses?

Istilah makanan ultra proses ini diperkenalkan oleh seorang ahli gizi dari Brazil yaitu Carlos Monteiro yang membuat sistem penggolongan makanan sesuai tingkat pengolahannya. Sistem penggolongan tersebut disebut NOVA food groups.

Menurut penggolongan NOVA, makanan terbagi menjadi 4 grup. Grup pertama adalah makanan yang tidak atau diproses secara minimal misalnya buah, sayur, kacang dan susu. Grup kedua adalah bahan yang diproses menjadi produk untuk memasak atau memberi bumbu pada masakan misalnya mentega, garam dan minyak. Grup ketiga adalah buah dan sayuran yang diawetkan dan adanya penambahan zat aditif untuk menjaga kualitas bahan makanan. Grup empat adalah makanan ultra-proses yaitu makanan dari grup 1 dan 3 yang mengandung zat aditif yang bersifat kosmetik atau penguat rasa. Namun hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan makanan dari kelompok 1.

Ciri lain adalah tinggi gula, garam, lemak, serta mengandung pemanis buatan, pewarna, penstabil warna, perisa, penguat rasa, pengemulsi dan pengawet. Proses pembuatannya sepenuhnya menggunakan mesin. Dalam hal rasa, Makanan ultra-proses terasa sangat lezat dan gurih. Misalnya adalah es krim, minuman bersoda, coklat kemasan, makanan siap saji, sup bubuk, sereal kemasan, sup bubuk, camilan dalam kemasan, daging yang dilarutkan dan makanan beku pabrikan yang telah dimasak sebelumnya.

Makanan ultra proses berbahaya bagi kesehatan karena kandungan gizi yang berisiko yang sudah ditambahkan berbagai bahan kimia dan perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses pengolahan tingkat tinggi. Namun makanan ultra proses sangat rendah kandungan protein, rendah serat dan rendah mikronutrien .

Masa kanak kanak adalah periode emas untuk pertumbuhan dan perkembangan, konsumsi makanan mendukung terpenuhinya asupan nutrisi untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangan tersebut dilewati dengan sempurna. Bila masa kanak-kanak kekurangan nutrisi karena konsumsi makanan yang rendah gizi sepert makanan ultra-proses maka proses perkembangan akan terganggu dan akan menimbulkan penyesalan di hari kemudian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image