Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pentingnya Membangun Citra Diri melalui Personal Branding di Media Sosial

Teknologi | Friday, 16 Jun 2023, 19:21 WIB
Sumber: Google

Pembentukan citra, ketertarikan, dan persepsi baik dari masyarakat kini mudah dilakukan melalui media sosial. Proses tersebut dikenal dengan istilah personal branding. Era digital masa kini telah melahirkan media sosial sebagai media baru untuk melakukan personal branding tersebut. Pada prosesnya, siapapun dapat mengunggah konten untuk menggiring persepsi masyarakat atau khalayak yang melihatnya. Dampak yang diharapkan oleh pengunggah konten dapat berbeda-beda tujuannya.

Namun, fokusnya hanyalah pada beberapa hal berikut, yaitu mengenalkan identitas, keunikan, kemampuan, dan nilai yang dirasa berbeda dengan orang lain, serta memengaruhi persepsi khalayak tentang suatu hal. Dengan demikian, hakikat dari personal branding adalah upaya yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara memperlihatkan sisi baik mereka.

Media sosial merupakan alat yang tepat untuk melakukan personal branding. Berdasarkan data dari We Are Social pada Januari 2023, tercatat sebanyak 167 juta orang di Indonesia adalah pengguna aktif media sosial. Jika dipersentasekan maka tercatat sebanyak 60,4% dari populasi masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan peluang besar bagi individu yang ingin menonjolkan identitas dirinya di media sosial. Dengan konten-konten yang dikemas menarik, seseorang dapat menanamkan ciri khas atau keunikan dirinya.

Selanjutnya, khalayak yang melihat akan menjadikannya sebagai top of mind pada bidang-bidang tertentu. Misalnya, seseorang gemar sekali berbicara di depan umum dan bekerja sebagai MC, ia dapat mengunggah kegiatan sehari-harinya secara konsisten sehingga pengikutnya di media sosial menjadi tahu bahwa ia mahir dalam bidang public speaking.

Efektivitas personal branding di media sosial tidak perlu diragukan lagi. Dengan fitur-fitur canggih di media sosial, jaringan internet yang sudah meluas, serta waktu dan biaya yang hemat, upaya pembentukan citra melalui personal branding di media sosial ini sangat efektif untuk dilakukan. Namun, tingkat efektivitas ini bergantung juga pada kualitas konten yang diunggah, konsistensi dalam berinteraksi dengan pengikut, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang autentik atau memiliki ciri khas. Menjaga reputasi juga perlu digaris bawahi untuk dilakukan karena hal ini dapat menghindari kontroversi atau perilaku yang justru dapat merusak citra. Efektivitas melakukan kegiatan personal branding tersebut tentunya melahirkan berbagai manfaat, di antaranya:

1. Meningkatkan jangkauan dan visibilitas

Media sosial memungkinkan penggunanya dapat terhubung dengan ribuan, bahkan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk membangun personal branding, seseorang dapat meningkatkan jangkauan dan visibilitas kemampuan, keunikan, dan hal-hal lain yang ingin ditonjolkannya.

2. Membangun kredibilitas dan otoritas

Dengan sesering mungkin membagikan pengalaman sesuai bidangnya, seseorang dapat membangun kredibilitas dan otoritas di hadapan pengikutnya. Dengan konsistensi dalam mengunggah konten berkualitas, pengguna media sosial ini dapat menjadi sumber yang dipercaya sesuai bidangnya.

3. Membuka peluang bisnis dan karier

Personal branding yang kuat di media sosial dapat membuka pintu untuk peluang bisnis dan karier yang baru. Mempunyai reputasi yang baik di media sosial dapat menarik perhatian para mitra kerja atau pemberi kerja yang mungkin sedang mencari orang dengan keahlian yang dimiliki seseorang.

4. Membangun hubungan dan jaringan

Media sosial memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dengan membangun jaringan yang kuat melalui personal branding, seseorang dapat menjalin hubungan dengan banyak orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda dan tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dalam sebuah projek ataupun bertukar wawasan.

5. Mengontrol citra diri

Dengan personal branding di media sosial, seseorang dapat memegang kendali penuh atas citra dirinya. Individu tersebut bebas memilih konten yang ingin diunggah, mengungkapkan nilai-nilai diri, dan memperlihatkan kemampuan yang ingin ditonjolkan. Hal ini memberikan kesempatan untuk membangun citra yang positif.

Dalam mencapai tujuan personal branding yang berhasil, perancangan strategi yang matang sangat diperlukan. Pertama, individu harus mengenali dirinya sendiri. Hal ini akan menunjang kemampuan dan ciri khas individu tersebut untuk ditonjolkan kepada khalayak. Selain itu, mengenali diri sendiri dengan baik dapat menentukan individu terkait caranya bersikap terhadap orang lain. Kedua, individu harus menentukan tujuan dan target personal branding. Hal ini berkenaan dengan pribadi yang diharapkan individu untuk dapat dikenal oleh khalayaknya.

Penentuan target seperti ini akan memengaruhi aspek personal yang harus lebih diperkuat dan ditonjolkan oleh individu tersebut. Strategi ini nantinya akan berpengaruh pada tingkat efektivitas personal branding. Semakin matang perancangan strateginya maka akan semakin tinggi tingkat efektivitas personal branding tersebut berhasil tercapai.

Dengan segala kemudahan dalam menggunakan media sosial, sudah semestinya media sosial ini digunakan dengan bijak untuk hal-hal yang bermanfaat. Salah satunya, yaitu untuk melakukan kegiatan personal branding. Seiring berjalannya waktu, secara bertahap masyarakat pengguna media sosial pun akan semakin tersadarkan untuk mulai melakukan personal branding guna membangun citra diri.

Dengan demikian, ketika sudah mengetahui proses, esensi, dan strategi personal branding maka mulailah membangun personal branding di media sosial sedini mungkin dan tunjukkanlah identitas diri serta kemampuan yang sebenarnya. Personal branding yang kuat akan membuka kesempatan dan potensi tak terbatas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image