Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Dampak KTT G20 Terhadap Investasi di Indonesia, Peluang atau Tantangan

Edukasi | Friday, 16 Jun 2023, 02:18 WIB
Sumber : Kominfo

Tahun 2022 merupakan salah satu tahun kebanggaan bagi Indonesia, dimana Indonesia menjadi tuan rumah diselenggarakannya Presidensial G20 yang akan dihadiri oleh para Menteri Keuangan dan Bank Sentral negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Menurut Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, Presidensial G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi berskala internasional dimana anggotanya adalah negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri atas 19 negara anggota seperti Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia, Argentina, Indonesia, Brasil, Inggris, India, Italia, Jepang, Kanada, Jerman, Meksiko, Republik Korea, Perancis, Rusia, Tiongkok, Turki, Arab Saudi dan 1 lembaga Uni Eropa. Presidensial G20 merupakan representasi sekitar lebih dari 60% populasi di dunia, 75% dari perdagangan global, dan 80% merupakan PDB dunia.

Presidensial G20 di Indonesia diselenggarakan mulai 01 Desember 2021 hingga KTT G20 di bulan November 2022 yang lalu. Presidensial G20 di Indonesia tahun 2022 mengambil tema “Recovery together, Recovery Stronger”, melalui tema ini, Indonesia sebagai tuan rumah ingin mengajak seluruh dunia untuk saling membahu dan mendukung untuk pulih Bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Dilansir dari Kemenkeu Presidensial G20 berperan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemic Covid-19. Pemulihan ini disebabkan banyak faktor seperti peningkatan wisatawan mancanegara, terbukanya lapangan pekerjaan di sektor kuliner, fashion, dan kriya sebesar 600 ribu-700 ribu lapangan pekerjaan, dll. Salah satu pengaruh Presidensial G20 terhadap pemulihan ekonomi Indonesia ada di sektor investasi yaitu mendorong investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat UU Cipta Kerja, untuk meningkatkan kepercayaan investor global.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengaruh KTT G20 terhadap investasi di Indonesia, investasi sendiri memiliki pengertian komitmen sejumlah uang atau modal yang digunakan masa kini dengan harapan menghasilkan suatu keuntungan di masa mendatang. Menurut KBBI, investasi adalah kegiatan menanam modal atau uang dalam suatu usaha atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Investasi merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi dan sebagian besar harus berasal dari sektor swasta. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) adalah bagian dari investasi yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi.

Dilansir dari CNN Indonesia, KTT G20 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dilihat dari tercatat beberapa nama negara yang telah berkomitmen investasi dari investor asing kepada Indonesia. Amerika menjadi salah satu negara yang berkomitmen investasi di Indonesia. Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan besaran investasi negaranya di Indonesia, termasuk perjanjian US$ 2,5 miliar atau seharga Rp 38,82 triliun (asumsikan kurs Rp 15.529 per dolar AS). Kesepakatan investasi yang dilakukan Amerika Serikat berupa kesepakatan antara Exxonmobil dengan Pertamina. Tidak hanya itu, AS dan Indonesia juga bersepakat untuk meluncurkan program Millennium Challenge Corporation (MCC) yang senilai US$ 689 juta untuk membantu pengembangan infrastruktur transportasi sadar iklim di lima provinsi di Indonesia.

China juga turut serta sebagai negara komitmen investasi di Indonesia. Kementerian Investasi Indonesia juga telah menandatangani nota kesepahaman MoU dengan CNGR Advanced Material Co Ltd., produsen ternary precursor China, guna mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Kerja sama yang telah ditandatangani ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 5 miliar. Selain itu, Ketua B20, Shinta W. Kamdani, mengatakan 18 perusahaan dari 11 negara telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) investasi pada sektor EBT dan energi bersih senilai Rp 75 triliun.

Menurut Budi Karya, Menteri Perhubungan Indonesia, saat ini banyak negara yang ingin berkomitmen investasi dalam pembangunan infrastruktur sektor transportasi di Indonesia, khususnya MRT. Turki juga menjadi salah satu negara dunia yang menjalin kerja sama dengan Indonesia yang mana kerja sama ini bergerak pada produksi bus listrik dalam negeri serta pembangunan jalan tol Trans Sumatra. Untuk bus listrik akan bekerja sama dengan pabrikan bus listrik Karsan dari Turki dengan Pt. Shacmindo Perkasa (Credo Group). Dan untuk proyek jalan tol Trans Sumatra akan dilakukan oleh Pt. Hutama Karya dengan seorang kontraktor Turki bernama ERG Insaat.

Bersamaan dengan data-data diatas, menurut KOMINFO, investasi tumbuh sebesar 42,1% pada kuartal ketiga tahun 2022 dari kuartal ketiga tahun 2021. KOMINFO juga menjelaskan pertumbuhan investasi ini terjadi karena kontribusi besar dari penanaman modal asing sebesar 54,9% atau dalam nominal sebesar Rp 168,9 triliun dan sisanya berasal dari penanaman modal dalam negeri sebesar 45,1% atau Rp 138,9 triliun. Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, investasi memberikan sumbangsih terbesar kedua sepanjang kuartal ketiga di tahun 2022, dimana penyumbang terbesar pertama diduduki oleh konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 50,38%, investasi berkontribusi sebesar 28,55%, dan konsumsi pemerintah sebesar 7,57% sebagai urutan ketiga penyumbang terbesar.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan KTT G20 yang berlangsung di Bali akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dengan kenaikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 533 juta atau senilai 7,5 triliun di tahun 2022. Beliau juga mengatakan gelaran KTT G20 ini akan meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia, sehingga akan meningkatkan penanaman modal di Indonesia sendiri.

Dari data-data dan pernyataan yang ada, KTT G20 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia memberikan dampak yang cukup besar bagi Indonesia selaku tuan rumah. Beberapa sektor di Indonesia memperlihatkan peningkatan seiring dengan pelaksanaan KTT G20 ini, terkhususnya pada sektor investasi. Dengan diselenggarakannya gelaran KTT G20 di Bali, Indonesia dapat meningkatkan kepercayaan investor-investor asing dari berbagai negara di dunia untuk berkomitmen investasi di Indonesia pada berbagai sektor, yang mana hal ini meningkatkan nilai investasi di Indonesia dan menjadikan investasi sebagai penyumbang kedua terbesar bagi perekonomian Indonesia. Dengan penyelenggaraan KTT G20 ini juga menjadikan Indonesia menjadi semakin dipandang di dunia. Hal ini dapat menjadi langkah baik bagi Indonesia terutama pada bidang investasi, pasar modal kedepannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image