Bagaimana Tentangnya? Apakah Aku Harus Dikata Gila untuk Mengingatnya?
Pendidikan dan Literasi | 2023-06-15 16:03:45Apakah begitu sulit untuk mendapatkan nya? Ini kehidupan yang indah namun sangat susah sekali mendapatkan keindahan sepertinya.Aku ingin kembali kepadanya,duduk di sampingnya dengan menceritakan keindahan dunia yang tidak ada habisnya .
Teringat sebuah cerita tentang seseorang yang gila gara-gara cinta,dia tidak benar gila gara-gara cinta ,cinta nya bukan lagi tentang cinta dunia,dia mencintai zat yang paling agung seakan-akan ia mencintai dunia itulah cinta yang sebenarnya..
Kenapa dia disebut gila? Apa karna dia mengutamakan cinta nya di bandingkan tuhan nya? Dia selalu ingat dengan tuhannya dengan cintanya,itulah sebenar-benarnya cinta..
Yang cinta terlihat gila gara-gara cintanya di pandangan manusia,karna manusia hanya tau tentang indah nya tuhan tanpa menggunakan cintanya untuk tuhan..
Butuh laila Padahal aku kecewa dengan Laila dan aku tak lagi sabar Sebab Laila begitu indah hingga masa selalu berbuat baik Dan menyirami Laila setelah umur sendiri berakhir
Aku menghasratkan Laila dan aku kecewa padanya Hasrat dan Kecewa; bagaimana menyatukannya dalam satu dada
Cinta membutakan segalanya,namun kita butuh cinta untuk menjalankan segalanya..Aku pernah dikata gila untuk cintaku yang ku jalanin,bukan ku jalani lebih tepatnya berharap kepada cinta itu sendiri yang harapan itu tidak kian terjadi.
Benar ternyata,cinta yang kau miliki jangan pernah kau ucapkan kepada siapapun,biarlah cinta itu menderang ke lubuk hati yang paling dalam tanpa merasakan sejuknya alam semesta inii..
Aku rindu untuk mengungkapkannya,Namun nampaknya cinta tidak perlu di rindukan,apalagi diucapkan. Biarlah ini menjadi beban hati untuk menyangganya,menyangga kepada kehidupan yang sangat serakah untuk cinta..
See you next time untuk cerita sastra cinta yang tidak ada habisnya..
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.