Parvovirus pada Anjing, Kenali dan Cegah Gejalanya
Pets and Garden | 2023-06-12 10:18:01Parvovirus tidak hanya menyerang manusia, namun juga ‘anak bulu’ atau ‘anabul’ kesayangan manusia seperti kucing dan anjing. Canine Parvovirus (CPV) merupakan parvovirus atau penyakit muntaber yang dapat menyerang anjing dan muncul pertama kali di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Parvo sendiri merupakan virus DNA menular yang menyerang saluran pencernaan dan sumsum tulang belakang anjing, sehingga menyebabkan penyakit pada anjing dewasa maupun anak anjing yang tidak divaksinasi.
Umumnya, parvovirus B19 yang menyerang manusia hanya menyebabkan ruam merah pada pipi hingga nyeri sendi, berbeda dengan CPV yang menyerang anjing. CPV dapat menyerang dalam dua bentuk, pertama dengan menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan, sehingga tidak jarang berakhir dengan kematian anabul kesayangan. Kedua, yang rata-rata menyerang anak anjing muda atau janin, dengan menyerang dan menginfeksi otot-otot jantung sehingga menyebabkan kematian. Untuk itu, pawrents harus siap siaga mencegah dan memperhatikan gerak-gerik anabul apabila sudah menunjukkan gejala terserang CPV.
Untuk cara pencegahannya sendiri, sama seperti penyakit lain yang disebabkan oleh virus, pawrents dapat memvaksin anabul kesayangannya sedari bayi, pada usia antara tujuh hingga sembilan minggu. Selain vaksin, pawrents juga harus memastikan bahwa lingkungan sekitar anabul terjaga dan bersih, hal ini karena CPV menularkan virusnya dalam jumlah besar melalui kotoran. Makanan anabul juga harus kaya nutrisi, meskipun sudah divaksin terdapat kemungkinan kecil anabul dapat tertular, dengan makan makanan yang kaya nutrisi antibodi anabul dapat tercukupi untuk melawan CPV. Apabila pawrents berencana untuk mengawinkan anabul, perlu diperhatikan pasangan anabul pawrents dan anabul pawrents sendiri karena CPV dapat ditularkan melalui induk ke janin.
Tidak hanya mencegah, pawrents juga harus bisa mengenali gejala CPV. Gejala CPV akan nampak pada hari ke-3 hingga 7 setelah terinfeksi. Gejala pertama yang terlihat adalah kelesuan, tidak bersemangat, dan nafsu makan berkurang. Apabila anabul sudah menunjukkan gejala-gejala ini, sebaiknya pawrents segera membawa anabul ke dokter hewan terdekat. Gejala selanjutnya, anabul akan mengalami demam, muntah, dan diare, sehingga anabul harus segera dirawat inap di klinik hewan untuk mencegah dehidrasi dan infeksi yang berlanjut.
Nah, semoga anabul kesayangan pawrents sekalian terhindar dari infeksi CPV ya! Segera cegah dan kenali gejalanya sebelum parah, salam sehat!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.