Pentingnya Pencegahan Kekambuhan Pada Pecandu Narkoba
Eduaksi | 2021-12-26 01:07:51Seorang pecandu narkoba ketika sudah selesai menjalani rehabilitasi dengan rawat inap atau rawat jalan dengan rehabilitasi medis atau rehabilitasi sosial, maka setelah kembali ke masyarakat terkadang sempat beberapa kali mengalami kekambuhan (relapse) yaitu kembali mengkonsumsi narkoba setelah menjalani rehabilitasi. Kekambuhan (relapse) memang penyakit yang sering menghinggapi kalangan pecandu narkoba, tidak heran jika mereka bisa beberapa kali keluar masuk ke rehabilitasi untuk menjalani pemulihan.
Kemudian bagaimana upaya untuk mencegah seorang pecandu tidak kambuh lagi? Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan dan dipelajari, tetapi sebelumnya perlu dipahami terlebih dulu apa itu kekambuhan. Kambuh bukanlah sebuah kejadian, melainkan sebuah proses. Pada tahap awal kambuh bisa berlangsung mingguan atau bulanan sebelum akhirnya menjadi sebuah kekambuhan secara fisik. Ada beberapa tahap kekambuhan meliputi kekambuhan secara emosi, mental, dan fisik.
Pada kekambuhan emosi, pada diri pecandu belum muncul pikiran untuk kembali mengkonsumsi narkoba, tetapi emosi atau perasaan serta perilaku mengarah pada kemungkinan untuk terjadinya kambuh. Gejalanya seperti gelisah, cepat marah, mengisolasi diri, tidak butuh pertolongan, pola makan dan tidur yang tidak teratur, keras kepala, sikap toleransi kurang, dan suasana hati mudah berubah. Cara untuk mencegahnya dengan berusaha mengenali/menyadari sedini mungkin dan mencermati diri sendiri.
Pada kekambuhan mental terjadi perang dalam batin, sebagian dari dirinya menginginkan untuk memakai, sebagian menginginkan tidak, tetapi di akhir fase ini akhirnya dia berpikir untuk kembali memakai narkoba. Gejalanya seperti membayangkan saat memakai narkoba, memikirkan orang, tempat, dan benda-benda yang sering digunakan memakai narkoba, memikirkan kesenangan yang didapat sewaktu memakai narkoba, sering berbohong, bergaul dengan teman yang dulu menggunakan narkoba, dan ada rencana untuk memakai narkoba. Cara untuk mengatasinya dengan menerima apabila muncul pikiran untuk pakai narkoba lagi, mengalihkan diri untuk melakukan aktifitas lain, mencoba memutar musik, memberitahu teman, dan mencoba relaksasi diri.
Pada kekambuhan fisik apabila seseorang mulai memikirkan tentang kambuh dan tidak menggunakan beberapa teknik yang disebutkan di atas, maka tidak akan lama akan sampai pada tahap menggunakan narkoba kembali dengan pergi ke bandar narkoba, penjual minuman, dan pergi ke tempat hiburan. Jika telah sampai tahap ini maka sulit bagi seorang mantan pecandu narkoba untuk menghentikan proses kambuh. Hal tersebut bukan lagi menyangkut dimana harus fokus dalam usaha pemulihan, namun menyangkut usaha yang sangat keras untuk mencapai kondisi yang bersih (abstinence) kembali. Jika seorang mantan pecandu narkoba bisa mengenali tanda peringatan awal kambuh dan berusaha untuk bisa mengatasinya, maka kekambuhan akan dapat diatasi sebelum menjadi terlambat.
Penulis
Tri Sulistya Hadi Wibowo, S.Psi
(Konselor Adiksi Ahli Muda BNN Provinsi D.I. Yogyakarta)
Daftar Pustaka
BNN. (2021). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Berbasis Masyarakat
BNN. (2021). Modul Pelaksanaan Intervensi Berbasis Masyarakat
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.