Hadirkan Rocky Gerung, Seminar Kebijakan Publik di UM Bandung Berjalan Sukses
Eduaksi | 2023-06-07 09:33:04Bandung – Himpunan mahasiswa program studi Administrasi Publik UM Bandung dan himpunan mahasiswa jurusan Administrasi Publik UIN SGD Bandung sukses menggelar seminar kebijakan publik dengan menghadirkan tokoh intelektual Rocky Gerung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Selasa (06/06/2023).
Seminar yang berlangsung meriah ini mengangkat tema ”Mengungkap Polemik Public Distrust dalam Implementasi Kebijakan Publik: Siapa yang Salah?” dan dihadiri empat ratus lebih mahasiswa dari UM Bandung serta UIN Bandung.
Dalam paparan materinya yang menggebu-gebu, Rocky banyak menyoroti berbagai kebijakan dan program pemerintah yang kurang berpihak kepada masyarakat. Tidak lupa Rocky juga mengajak para mahasiswa untuk selalu berpikir terbuka dan kritis.
Ia mengungkapkan bahwa kampus harus menjadi corong terdepan dalam merumuskan berbagai kebijakan. Menurut Rocky, seharusnya kampuslah lembaga yang dapat menguji kebijakan-kebijakan menyangkut publik.
Selain itu, menurut Rocky, Muhammadiyah memiliki peran yang sangat penting dalam bernegara dan berbangsa termasuk pada tahun pemilu nanti. ”Oleh karena itu, Muhammadiyah harus menjadi pelopor perubahan dalam pemikiran di tahun pemilu,” ucap Rocky.
Ia dengan tegas mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki stok pemikiran yang luar biasa dalam menemukan ide awal pendirian negara. Menurut Rocky, Muhammadiyah punya kelebihan IQ dan kemampuan untuk menata kembali kondisi bangsa ini.
Lebih jauh Rocky juga menjelaskan perlu adanya proposal dari Muhammadiyah untuk diperdebatkan dalam forum presiden. Isi proposal itu kata Rocky menyangkut soal isu lingkungan dan kemanan dunia.
”Kita akan tuntut kepada siapa pun yang mau coba-coba jadi calon presiden. Kalau enggak paham kedua soal itu, lebih baik gagalkan saja calon kepresidenannya,” tegas Rocky.
Rocky menyarankan kepada siapa pun calon presiden untuk memiliki tiga modal utama, yaitu etikabilitas, intelektualitas, dan elektabilitas.
”Ketiga hal itu menjadi ukuran Muhammadiyah dalam menentukan presiden yang bersih secara moral, kuat intelektualnya, baru diizinkan untuk pencalonan secara elektabilitas,” kata Rocky.
Jalin kerja sama
Pada waktu yang sama, Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Prof Dr H Nanang Rizali MSD dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seminar kebijakan publik ini.
Ia mengatakan, kolaborasi himpunan mahasiswa kedua kampus (UM Bandung dan UIN Bandung) menjadi hal yang baik dalam memperluas hubungan khususnya antar mahasiswa. “Semoga kerja sama kedua himpunan mahasiswa ini bisa menciptakan elaborasi bagi kedua belah pihak,” ungkap Nanang.
Sementara itu, Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengajak kepada mahasiswa untuk memahami dan memiliki empat bekal. Keempat bekal itu adalah kemampuan berpikir kritis, paham cara berkomunikasi, punya daya kreativitas, dan kolaborasi.
Di samping seminar dan diskusi, dalam kegiatan ini juga berlangsung penandatanganan naskah kerja antara program studi Administrasi Publik UM Bandung dan jurusan Administrasi Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung.***(FK)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.