Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Berangkat Haji Ndak Bisa Bahasa Arab, Ndak Bahaya Ta?

Agama | Wednesday, 07 Jun 2023, 09:12 WIB

Tepat padi ini jama’ah haji wilayah sumbersari timur hendak berangkat, dan seperti biasa seluruh calon jama’ah haji berkumpul di masjid besar kampung kami yakni Masjid Dakwatul Khoirot untuk berdoa bersama dan upacara pelepasan. Sayangnya, lagi-lagi tahun ini saya hanya menjadi pendengar jarak jauh melalui speaker masjid yang keras dan terdengar hingga masuk jendela kamarku, saya ikuti dengan seksama acara tersebut.

Lima menit setelah mengikuti, saya terbawa angan untuk terbang ke Mekkah berposisi sebagai jama’ah haji Indonesia, anggap saya hari ini adalah berangkat haji dan saya sudah berada di tanah suci, yang aku temukan pertama dan yang unik dalam anganku adalah perkataan ustad cecep maulana,

bahwasanya ada seorang ibu tua yang berasal dari desa, dan hendak tidur di hotel mewah akan tetapi tidak bisa tidur meskipun fasilitas yang ada sangat menunjang bagi siapapun yang tidur di dalamnya, dan sayangnya ibu tersebut tetap tidak bisa tidur, alasan utama yang berhasil ditemukan adalah ternyata si ibu tua tidak terbiasa tidur dengan lampu terang dan kemilau hiasan yang ada di hotel tersebut terlalu glamour bagi si ibu tua, mengingat beliau terbiasa tidur dengan bercahayakan lampu templek atau lampu minyak yang remang-remang.

Hingga sepertiga malam hampir tiga akhirnya si ibu tua memberanikan diri memanggil pegawai hotel untuk minta bantuan,dan datanglah pegawai hotel dengan pakaian serta logat arab menanyakan ada apa gerangan si ibu memanggilnya, si ibu meminta dengan menggunakan bahasa sunda sehingga dua makhluk bumi ini tidak bisa berkomunikasi nyambung, dan pegawai h otel menanyakan sekali lagi ada yang bisa dibantu dalam bahasa arab, dan si ibu berpikir sebisa mungkin untuk menyampaikan maksudnya yang ingin mematikan lampu karena tidak bisa tidur dan tidak tahu dimana tempat stopkontaknya, si ibu dengan logat lugunya menjawab ”nur..nur,nur..” dengan menunjuk lampu yang ada diatas plafon hotel, namun si pegawai bingung ada apa dengan nur atau yang artinya cahaya karena si ibu bisanya bahasa arab itu itu aja yang mengatakan nur dengan maksud lampu, si pegawai lebih bingung lagi, lampunya kenapa. dan si ibu

menambahkan lagi dengan bahasa arab sekenanya, “innalilahi wa inna ilaihi rajiun” pintanya, yang dengan maksud nur atau lampu tadi tolong matikan dan si pegawai hotel tadi tertawa terbahak-bahak mendapati bahasa arab si ibu yang lumayan lucu dan tidak nyambung.

Dari situ karena saya sedang haji dan saya sadar ternyata sebelum berangkat haji ternyata sangat perlu ilmunya terlebih dahulu tak terkecuali bahasa arab. Sesadarnya saya dari angan tadi bahwa cita-citaku memang ingin berangkat haji, namun tidak sendirian, dalam do’aku adalah ingin berangkat haji beserta ibu dan bapakku serta nenekku dan juga kalau Allah menghendaki aku sukses dan diberi kepercayaan serta menjadi perantara rejeki banyak orang saya saya juga ingin menghajikan seluruh saudaraku serta para imam-imam masjid di surau-surau atau musholla kecil-kecil di desa yang mana mereka istiqomah shalat wajib di dalamnya, semoga Allah berkehendak atas itu semua amin.

Mekkah, kami akan datang. Ungkapan itu saya dengungkan setiap hari guna merayu Allah supaya sesegera mungkin memanggilku untuk menuju rumahNya dan melaksanakan haji serta diberi kesempatan untuk berdoa ditempat-tempat mustajab di sana seraya menyebut semua handai taulan, sohib kerabat dan seluruh kaum muslimin supaya bersatu menuju bahagia berIslam yang sepenuhnya dan bahagia di akhirat kelak tanpa kekurangan di dunia, amin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image