Memaknai Sebuah Perpisahan, Bukan Sekadar Sedih dan Terharu
Sekolah | 2023-06-05 11:53:47Apa yang dirasakan saat perpisahan terjadi? Tentunya pada umumnya merasa sedih dengan adanya perpisahan, sesuatu yang senantiasa bersama menemani kehidupan tiba-tiba harus menjauh dan menghilang dengan sebab-sebab yang berujung tak bersama lagi. Setiap orang umumnya tak ingin berpisah terutama dengan apa yang mereka sukai, hanya waktu dan keadaanlah yang membuatnya tak bisa dikompromikan dan membuat perpisahan itu terjadi. Tak jarang mata berkaca-kaca hingga terurai air mata mengiringi sebuah perpisahan di sertai rasa yang mengharu biru.
Pada hari Ahad, 04 Juni 2023 kemarin, SMP Al-Hikmah Boarding School Batu mengadakan acara wisuda angkatan pertama "AKRABINAWA". Acara diawali denga wisuda tahfidz dan Tahsin Al-Qur'an, setelah itu dilanjutkan dengan prosesi wisuda dan pengukuhan alumni. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar dan sukses, ditutup dengan lagu perpisahan oleh kelas 9 dengan judul "Sampai Jumpa" membuat suasana haru dan sedih bagi seluruh hadirin yang datang di acara wisuda ini.
Akan tetapi, perpisahan bukan hanya tentang sedih dan haru. Berikut beberapa hal yang bisa kita ambil pelajaran dari sebuah perpisahan:
1. Perpisahan itu bagian dari kehidupan
Ada pertemuan, ada juga perpisahan. Bisa dikatakan semua itu adalah rumus kehidupan yang perlu kita pahami, dari setiap hal yang ber awalan pasti akan ada akhirnya dan cepat atau lambat pasti akan mengalaminya. Satu sisi kita mungkin bersedih, namun satu sisi lain kita harus bisa memahami inilah perjalanan kehidupan, tak pernah ada yang abadi dan kekal selamanya.
2. Perpisahan merupakan awal baru
Pahamilah bahwa setiap perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, bisa jadi perpisahan merupakan awal yang baru dari bagian dari hidup kita. Seperti kita saat bersekolah dan berganti jenjang pendidikan, kita akan berpisah dengan teman-teman lama dan tergantikan dengan teman-teman baru. Maka sudah seharusnya jangan terlalu bersedih dengan adanya perpisahan, ketika sesuatu yang terbaik pergi dari kehidupan kita maka pasti ada pengganti yang lebih baik darinya.
3. Perpisahan membuat kita mengerti arti setiap hubungan
Setiap orang memiliki hubungan-hubungan tersendiri mulai dari hubungan keluarga, sahabat, hingga hubungan cinta. Perpisahan itu memang menyedihkan, namun di sisi lain perpisahan membuat kita akan mengerti bahwa setiap hubungan itu berharga dan jangan sampai di sia-siakan. Maka sebelum adanya perpisahan atau tak ingin ada perpisahan sudah seharusnya menjaga setiap hubungan yang terjalin agar tetap terjaga keutuhannya tanpa di rusaki oleh hal-hal yang membuat hubungan retak dan hancur.
4. Perpisahan membuat kita belajar tentang keikhlasan
Seperti halte, seperti itulah perjalanan hidup kita, ada yang singgah dan juga ada yang pergi. Dalam perjalanan hidup kita pastinya akan bertemu dengan ragam-ragam orang dengan berbeda latar belakang dan lingkungan. Tak jarang kita harus berpisah dengan mereka baik itu secara sengaja atau tidak sengaja. Dari perpisahan itulah kita bisa belajar untuk mengikhlaskan sesuatu, tak selamanya sesuatu hal itu bersama, meskipun kita coba pegang erat untuk menjaganya, ketika takdirnya harus pergi maka pasti akan pergi. Tersenyumlah dan lapanglah dada kita untuk berbesar hati menerima keadaan, perpisahan hanyalah satu dari cerita kehidupan.
5. Berpisahlah dengan baik dan penuh dengan kesan
Jika memang perpisahan harus terjadi, maka sudah seharusnya kita bisa menyikapinya dengan bijak. Berilah perpisahan yang terbaik dan memberikan kesan yang indah agar tidak menghasilkan perpisahan yang buruk dan menyakitkan hati. Sampaikanlah salam perpisahan yang terindah agar bisa mengurangi derita batin di hati yang tak bisa menerima sepenuhnya perpisahan.
Selamat jalan siswa-siswa angkatan pertama "AKRABINAWA" SMP Al-Hikmah Boarding School Batu. Do'a kami selalu menyertai kalian semua, semoga sukses dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Aamiin
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.