Membangun Masa Depan Hijau: Peran Vital Mahasiswa dalam Transisi Menuju Indonesia Bebas Emisi Karbon
Eduaksi | 2023-06-01 18:37:34Pada November 2022 telah digelar sebuah Konferensi Tingkat Tinggi di Bali, Indonesiayang melibatkan negara-negara G20. Dalam KTT G20 di Bali, Indonesia memfokuskanpembahasannya pada tiga isu utama yaitu pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, investasi infrastruktur, dan pembangunan manusia. Selain itu, Indonesia juga mengajak negara-negara anggota G20 untuk mengatasi masalah lingkungan hidup dan iklim yang semakin meningkat,terutama terkait dengan peningkatan emisi karbon dan perubahan iklim.
KTT tersebut bertujuan untuk mencapai kesepakatan global tentang tindakan yang harus diambil oleh seluruh negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong perubahan menuju ekonomi rendah karbon serta mengurangi dampak dari perubahan iklim. KTT tentang krisis iklim biasanya membahas topik-topik seperti:
- Peran negara-negara dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target-target pengurangan emisi
- Penyelesaian masalah kerusakan lingkungan dan dampak perubahan iklim pada ekosistem dan keanekaragaman hayati
- Implementasi teknologi ramah lingkungan, energi terbarukan dan pengurangan emisi di sektor-sektor utama seperti industri, transportasi dan pertanian
- Keterlibatan dan partisipasi masyarakat, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil dalam mengatasi krisis iklim.
KTT tersebut juga menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang berupa komitmen negara-negara anggota untuk melakukan tindakan-tindakan konkrit guna mengatasi krisis iklim.Kesepakatan tersebut diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon serta menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi saatini dan masa depan.Transisi energi dari sumber energi fosil ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi emisi karbon dalam krisis iklim. Saat ini, sebagian besar energi dihasilkan dari sumber energi fosil seperti minyak bumi, gas, dan batu bara, yang menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) yang berlebihan. Emisi ini menjadi penyebab utama perubahan iklim dan dampaknya, seperti kenaikan suhu global,peningkatan cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan kerusakan ekosistem.
Berikut adalah beberapa cara transisi energi yang dapat membantu mengurangi emisikarbon dalam krisis iklim:
- Mengembangkan energi terbarukan: Energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin,dan energi air dapat digunakan untuk menghasilkan energi tanpa menghasilkan emisi karbon dioksida. Pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan harus dipromosikan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
- Mengurangi konsumsi energi: Langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi seperti penggunaan lampu hemat energi, isolasi bangunan, dan penggunaan kendaraanyang lebih efisien dapat membantu mengurangi kebutuhan energi dan mengurangi emisikarbon.
- Meningkatkan efisiensi energi: Peningkatan efisiensi energi dapat mengurangi emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari penggunaan energi. Ini dapat dicapai dengan mengembangkan teknologi yang lebih efisien untuk memproduksi, mengirim, dan menggunakan energi.
- Menjaga keberlanjutan hutan: Hutan adalah penyerap karbon alami, sehingga menjaga keberlanjutan hutan dan mengurangi deforestasi sangat penting untuk mengurangi emisikarbon.
- Meningkatkan kesadaran dan edukasi: Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakatdan edukasi tentang pentingnya transisi energi untuk mengurangi emisi karbon dan dampaknya pada perubahan iklim.
- Menyediakan insentif keuangan: Pemerintah dan organisasi perlu memberikan insentifkeuangan untuk mempromosikan transisi energi ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, seperti insentif untuk investasi di energi terbarukan dan pajak karbon.
Transisi energi yang sukses dan terkoordinasi dapat membantu mengurangi emisi karbon danmelindungi planet kita dari dampak perubahan iklim yang semakin parah.
Keterlibatan mahasiswa sangat penting dalam transisi energi untuk mewujudkan Indonesiabebas emisi karbon. Sebagai agen perubahan sosial, mahasiswa memiliki peran penting dalammendorong perubahan ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk berkontribusi dalam transisienergi adalah:
- Meningkatkan kesadaran tentang energi terbarukan: Mahasiswa dapat menjadi agenperubahan dengan meningkatkan kesadaran tentang energi terbarukan dan kepentingannya.Mereka dapat mengadakan seminar, diskusi, dan kampanye sosial untuk meningkatkankesadaran masyarakat tentang energi terbarukan dan bagaimana menggunakannya.
- Mengembangkan inovasi energi terbarukan: Mahasiswa dapat terlibat dalam penelitian danpengembangan teknologi energi terbarukan. Mereka dapat mengembangkan proyekproyek baru yang dapat membantu mempercepat transisi energi dan menciptakan solusiyang inovatif.
- Mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan: Mahasiswa dapat mendorongpenggunaan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda, kendaraan listrik, dantransportasi umum. Mereka juga dapat mengadakan kampanye untuk mengurangi emisikendaraan pribadi dengan berbagi kendaraan atau berjalan kaki.
- Mengadakan kegiatan lingkungan: Mahasiswa dapat mengadakan kegiatan lingkunganseperti reboisasi, pembersihan lingkungan, dan kampanye untuk mengurangi penggunaanplastik sekali pakai. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari kegiatanmanusia terhadap lingkungan.
- Mendorong perubahan kebijakan: Mahasiswa dapat terlibat dalam mendorong perubahankebijakan yang mendukung transisi energi dan lingkungan yang lebih berkelanjutan.Mereka dapat bergabung dengan organisasi mahasiswa yang berfokus pada isu-isulingkungan dan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil untuk mengadvokasikebijakan yang ramah lingkungan.
Dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam transisi energi, Indonesia dapat mencapai tujuannyauntuk menjadi negara yang bebas emisi karbon. Hal ini akan membantu memperbaiki kualitaslingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.