Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cintya Dita Faadhilah

Interaksi dengan Hewan: Strategi Efektif Mengurangi Stres pada Mahasiswa

Gaya Hidup | Thursday, 01 Jun 2023, 12:20 WIB
Image by freepic.diller on Freepik" />
Image by freepic.diller on Freepik

Masalah yang paling banyak dialami oleh mahasiswa adalah stres menghadapi tuntutan akademik, merasa jenuh dengan perkuliahan, terlebih mahasiswa baru yang sedang dalam masa adaptasi dengan lingkungan kampus pasti merasa kesepian dan depresi karena tidak atau belum memiliki teman. Banyak faktor yang menyebabkan stres tersebut yaitu terdapat faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu terdiri dari fisik, konflik, emosional, dan perilaku sehari-hari mahasiswa tersebut. Sedangkan faktor eksternal yaitu biasanya datang dari lingkungan sekitar tempat tinggal atau sekitar kampus. Beban stres dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan yang negatif. Oleh karena itu, perlunya suatu hal untuk mengurangi tingkat stres dan menurunkan pikiran negatif agar tidak melakukan tindakan yang tidak di inginkan.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa, berinteraksi dengan hewan dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang dan membantu mengurangi tingkat stres sehingga dapat memelihara kesehatan mental mahasiswa. Interaksi dengan hewan lebih dikenal dengan istilah Animal Assisted Activities (AAA) merupakan suatu aktivitas yang menekankan hubungan informal interaksi antara manusia dengan hewan seperti merawat dan bermain dengan hewan peliharaan. Berikut adalah beberapa manfaat dari interaksi dengan hewan :

1. Mengurangi Stres

Interaksi dengan hewan diketahui dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Sentuhan dan perhatian yang diberikan kepada hewan dapat meredakan ketegangan dan meningkatkan produksi hormon pengurang stres, seperti oksitosin dan serotonin.

2. Meningkatkan Mood dan kesejahteraan Emosional

Interaksi dengan hewan dapat meningkatkan suasana hati dan menyebabkan pelepasan hormon bahagia, seperti endorfin dan dopamin. Hewan dapat memberikan kegembiraan, kesenangan, dan penghiburan, serta mengurangi perasaan kesepian dan depresi.

3. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Hewan dapat membantu dalam memperbaiki keterampilan sosial dan komunikasi. Misalnya, ketika seseorang berinteraksi dengan anjing di taman, hal itu dapat memfasilitasi percakapan dengan pemilik anjing atau orang lain yang tertarik dengan hewan yang sama.

4. Aktivitas Fisik

Memelihara hewan peliharaan seperti anjing atau kuda sering kali melibatkan aktivitas fisik, seperti jalan-jalan, bermain, atau merawat mereka. Ini dapat meningkatkan kegiatan fisik dan membantu meningkatkan kebugaran serta kesehatan fisik secara keseluruhan.

5. Mengurangi Kesepian

Terutama bagi mahasiswa yang tinggal sendiri jauh dari keluarga dan teman, hewan peliharaan dapat memberikan perasaan pendampingan dan hubungan emosional yang positif. Mereka dapat menjadi teman setia dan memberikan kehadiran yang konsisten.

6. Mengajarkan Tanggung Jawab

Merawat hewan membutuhkan tanggung jawab dan perhatian. Interaksi dengan hewan dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, kepedulian, dan tanggung jawab.

Interaksi dengan hewan dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti memelihara hewan peliharaan, berpartisipasi dalam program terapi hewan, melakukan aktivitas peternakan atau penjagaan hewan, bahkan melakukan kunjungan ke kebun binatang atau tempat penitipan hewan. Penting untuk mencatat bahwa setiap interaksi dengan hewan harus dilakukan dengan pengawasan dan memperhatikan kesejahteraan hewan itu sendiri.

Keuntungan dari interaksi dengan hewan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu. Namun, secara umum, interaksi dengan hewan dapat menjadi pengalaman yang positif pada kehidupan mahasiswa melalui koneksi emosional dan kenyamanan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image